Susu UHT untuk MPASI, Bagaimana Aturannya?

Susu UHT Untuk MPASI

Bisakah susu UHT untuk MPASI? Susu UHT adalah susu segar yang dipanaskan dengan cara tertentu untuk menghilangkan bakteri jahat yang berada dalam susu sehingga aman dikonsumsi.

Susu UHT memiliki banyak kandungan dan nutrisi yang baik bagi pertumbuhan anak. Selain itu, susu UHT saat ini juga hadir dalam berbagai varian rasa yang disukai anak-anak dan orang dewasa. 

Banyak ibu yang mempertanyakan apakah susu UHT bisa digunakan untuk MPASI? atau hanya susu formula saja? Susu UHT bisa dikonsumsi untuk bayi dan untuk MPASI, tetapi harus mengikuti ketentuan yang berlaku. 

Dalam artikel berikut ini, Supermom akan mengajak Moms mengenal lebih jauh susu UHT dan ketentuan penggunaan susu UHT untuk MPASI.

Mengenal Susu UHT

Mengenal Susu UHT Untuk MPASI
Foto: Freepik.com

Sebelum memahami ketentuan susu UHT untuk MPASI, Moms perlu mengenal apa itu UHT serta proses pengolahannya.

Proses Pemanasan Susu UHT

Menurut website Frisian Flag, pembuatan jenis susu ini adalah dengan proses pemanasan susu mentah atau segar dimana menggunakan suhu yang relatif tinggi, yaitu 135-150 derajat Celsius.

Pemanasan susu dilakukan dalam waktu yang singkat yaitu, 2-3 detik. Proses pemanasan susu ini bertujuan untuk mematikan bakteri jahat dalam susu segar. 

Susu UHT dipanaskan dalam waktu  yang singkat bertujuan agar  nilai gizi susu tetap terjaga dan supaya mendapatkan warna dan aroma yang tidak jauh berbeda dengan keadaan susu sebelumnya.

Susu UHT juga memiliki ketahanan yang lama, yaitu antara 6-12 minggu. Meskipun begitu, susu UHT tetap disarankan dikonsumsi setelah kemasan dibuka. 

Penyimpanan Susu UHT

Dalam proses pemanasan susu, suhu yang lebih tinggi digunakan untuk menjamin susu tidak hanya aman dikonsumsi tetapi juga stabil di rak saat masih dalam kemasan atau dapat disimpan dalam waktu yang lama.

Menurut artikel dalam website Greenfields hal tersebut memungkinkan susu UHT disimpan dalam kemasan tertutup dan belum dibuka pada suhu kamar untuk waktu yang lama.

Proses UHT adalah sejenis proses pasteurisasi, meskipun proses dilakukan pada suhu yang lebih tinggi dibanding dengan susu hasil proses pasteurisasi.

Bolehkah Susu UHT Diberikan untuk Bayi?

Susu UHT untuk Bayi
Foto: freepik.com

Meskipun memiliki banyak manfaat dan nutrisi, susu UHT tidak boleh diberikan kepada bayi di bawah 1 tahun terlebih dahulu. Nutrisi dan makanan utama bayi di bawah 1 tahun harus tetap berasal dari ASI.

Untuk bayi yang sudah memasuki usia 6 bulan, Moms dapat memberikan makanan lain sebagai pendamping ASI.

Mengutip artikel Health Hub, bayi baru lahir belum dapat mencerna susu full cream dengan mudah dan lengkap seperti ASI dan susu formula. Oleh karena itu, bayi berusia di bawah satu tahun tidak diperbolehkan mengkonsumsi susu full cream, termasuk susu UHT. 

Ginjal bayi yang baru lahir mungkin belum dapat memproses protein dan mineral konsentrasi tinggi yang terdapat dalam full cream. Selain itu, susu full cream memiliki kadar zat besi dan vitamin C yang lebih rendah dibandingkan ASI.

Pada beberapa bayi, beralih pada susu full cream pada periode yang terlalu dini dapat menyebabkan anemia defisiensi besi. Suatu kondisi yang disebabkan oleh protein yang mengiritasi lapisan lambung dan usus.

Sebelum memperkenalkan Si Kecil pada susu full cream, Moms perlu berkonsultasi pada dokter atau ahli gizi terlebih dahulu. Beberapa bayi juga memiliki reaksi alergi terhadap susu.

Susu UHT untuk MPASI

Ketentuan Susu UHT Untuk MPASI
Foto: Freepik.com

Apakah Si Kecil yang sudah memasuki periode MPASI boleh diberikan susu UHT? Pemberian susu UHT untuk MPASI ternyata ada ketentuannya Moms! 

MPASI Menurut IDAI 

MPASI atau Makanan Pendamping ASI diberikan saat Si kecil memasuki usia sekitar 6 bulan. Pada usia tersebut, Si kecil sudah membutuhkan asupan nutrisi selain ASI.

Saat mencapai usia 6 bulan, biasanya keterampilan makan Si Kecil sudah mulai berkembang.

Menurut artikel website Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), ciri-ciri fisik Si Kecil siap menerima makanan selain ASI adalah sebagai berikut:

  1. Reflex ekstrusi (menjulurkan lidah) telah sangat berkurang atau sudah menghilang.
  2. Mampu menahan kepala tetap tegak
  3. Duduk tanpa/hanya dengan sedikit bantuan dan mampu menjaga keseimbangan badan ketika tangannya meraih benda di dekatnya.

Pada usia 6 bulan, Moms sudah mulai bisa memperkenalkan berbagai makanan untuk Si Kecil.

Namun, Moms tetap perlu memperhatikan gizi dan nutrisi yang terkandung dalam makanan tersebut. Makanan untuk MPASI harus memenuhi kebutuhan energi, protein  dan mikronutrien. 

Makanan yang diberikan untuk MPASI harus penuh gizi dan nutrisi yang dibutuhkan anak. Namun, Moms perlu memperhatikan makanan mana yang cocok dan yang tidak cocok untuk Si Kecil.

Ketentuan Susu UHT untuk MPASI

Bagaimana dengan susu UHT untuk MPASI? Susu UHT baru boleh diberikan kepada anak yang berusia 1 tahun ke atas.

Sedangkan bayi berusia di bawah 1 tahun tidak cocok untuk diberikan susu UHT.

Menurut Healthy Kids, susu UHT tidak cocok diberikan sebagai susu utama untuk anak berusia 6-12 bulan, tetapi dapat diberikan dalam jumlah yang kecil pada makanan, seperti sereal.

Jadi, jika Moms akan memberikan susu UHT untuk MPASI, maka berikan dalam jumlah yang kecil saja ya Moms. 

Jika Moms ragu-ragu mengenai susu UHT untuk MPASI, maka Moms bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis gizi anak terlebih dahulu.

Selain itu, Moms juga harus mengetahui kondisi Si Kecil apakah alergi terhadap susu sapi atau mengalami lactose intolerant.

Itulah penjelasan mengenai susu UHT untuk MPASI. Semoga informasi ini dapat memberikan pengetahuan Moms mengenai susu UHT dan MPASI.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

X