Toilet Training WC Jongkok Pada Bayi 5 Tahun (Batita) Begini Cara Melatihnya

Toilet training WC Jongkok

Toilet Training WC Jongkok adalah proses melatih anak khususnya batita agar terbiasa menggunakan WC jongkok saat BAB dan BAK. Selama ini pembahasan toilet training fokus pada penggunaan WC duduk, padahal umumnya orang Indonesia menggunakan WC Jongkok.

Sebelum membahas teknis melatih anak menggunakan WC jongkok saat BAB dan BAK, Moms sebaiknya perlu memperhatikan tanda kesiapan anak untuk mendapatkan pelatihan toilet training.

Indikator keberhasilan anak terampil melakukan seluruh proses buang air dari awal hingga air secara mandiri meliputi beberapa poin.

Pertama, anak memiliki keterampilan merasakan atau menyadari keinginan BAB dan BAK. Kedua, anak sudah terampil membuka pakaian tanpa bantuan atau dengan sedikit bantuan. Ketiga, anak terampil menggunakan segala fasilitas di toilet seperti anak tahu dan bisa menggunakan jenis WC berbeda baik yang WC jongkok maupun WC duduk, menciduk air pakai gayung, memencet pump botol sabun cair, gunakan flash pada WC duduk, dll. Keempat, anak mampu membersihkan tubuh usai BAB dan BAK.

Ternyata banyak juga ya kemampuan anak usia dini hanya untuk urusan menggunakan toilet dari awal hingga akhir. Namun, Moms jangan khawatir bahwa anak harus menguasai semua indikator dalam satu waktu, tapi bisa bertahap.

Waktu yang Tepat Untuk Toilet Training

Kesiapan setiap anak untuk mendapatkan latihan menggunakan toilet tentu berbeda-beda sebab tergantung dari rangsangan stimulasi lingkungan yang selama ini orangtua berikan dan juga kematangan perkembangan anak.

Ada 2 tanda yang menjadikan anak siap toilet training yaitu kemampuan berbahasa dan kesiapan fisik anak.

Kemampuan bahasa atau komunikasi pada anak jelang 3 tahun tentu sudah semakin berkembang. Anak juga sudah mulai bisa menyampaikan keinginannya termasuk saat ingin BAK dan BAB.

Kemampuan berikutnya yang mesti Moms perhatikan sebagai tanda anak siap toilet training adalah kemampuan fisik. Moms dapat memastikan anak mampu duduk di closet duduk dan closet jongkok dengan sempurna serta mampu melakukan kegiatan di kamar mandi baik tanpa bantuan ataupun dengan sedikit bantuan.

Jika dua tanda kesiapan telah ada pada diri anak. Moms bisa melanjutkan pada langkah berikutnya.

Berikut ada 5 langkah yang bisa Moms lakukan kepada anak agar lebih siap melakukan proses toilet training berdasarkan situs paudpedia.kemdikbud,

1. Amati Perilaku Anak Saat Ingin BAK dan BAK

Lakukan pengamatan dengan pencatatan agar Moms punya data yang berguna saat latihan berlangsung. Amati perilaku anak saat ingin BAK dan BAB. Biasanya Moms lebih mudah mengamati saat anak mau BAB, nah Moms bisa lakukan pengamatan dari sana dulu. Kemudian bertahap mengamati keinginan anak BAK. Mengamati perilaku anak yang mau buang air kecil ini sedikit menantang tapi umumnya anak akan memperlihatkan perilaku seperti duduk gelisah, pegang kemaluan, dll

2. Kenalan dengan Lingkungan Kamar Mandi

Ajak anak kenalan dengan lingkungan kamar mandi, seperti penggunaan WC Jongkok, anak bisa kita ajak latihan jongkok, lalu kenalan dengan alat-alat yang ada di toilet atau kamar mandi beserta fungsi dan cara menggunakannya. Pastikan kondisi toilet, semua alat dalam posisi dan jangkauan yang aman serta mudah dicapai anak dengan begitu anak semakin percaya diri bahwa dia mampu melakukannya.

3. Catat Rentang Waktu Anak Ingin BAK

Amati rentang waktu anak saat punya dorongan BAK. Misal, jarak waktu selesai mandi pagi dengan waktu berikutnya untuk kira-kira anak akan BAK. Biasanya usia diatas 18 bulan proses metabolisme tubuh anak sudah mulai teratur, jadi idealnya orangtua sudah punya data waktu tertentu anak akan BAK. Untuk usia 2 tahun lebih, rentang waktu berkisar di 30 menit pertama. Pengamatan bisa ditingkatkan di 1 atau 2 jam pertama.

4. Latih Anak Ungkapkan Keinginan BAK dan BAB

Ajarkan anak cara mengungkapkan keinginannya ketika ingin BAK atau BAB. Moms bisa meminta anak untuk menggunakan kata pipis jika ingin BAK dan istilah pup jika ingin BAB. Setelah itu ajak anak ke toilet dengan menggunakan data pengamatan tadi. Waktu paling mudah untuk menandai anak pasti BAK biasanya saat anak bangun tidur dan sebelum tidur.

5. Anak Latihan Lepas dan Pakai Celana Sendiri

Ajak anak latihan melepas celana dan memakai celana sendiri serta membersihkan area pribadinya sendiri.

Segala persiapan dan rencana latihan telah Moms atur dan catat sedemikian rupa. Namun, persiapan yang paling penting adalah kesiapan emosi Moms. Proses toilet training anak perlu 4 persiapan dari Moms, yaitu sabar, jangan malas, konsisten dan lakukan dengan cara menyenangkan ya Moms.

5 Alat yang Perlu Moms Siapkan Untuk Toilet Training WC Jongkok

Toilet Training WC Jongkok memiliki dua keunggulan seperti praktis karena Moms tidak perlu ekstra tenaga angkat anak ke kloset. Kemudian hemat biaya sebab tidak perlu membeli kloset tambahan untuk anak seperti halnya pada kloset duduk.

toilet training wc jongkok
Sumber: Google

Dalam proses melatih anak mandiri menggunakan kloset jongkok ada 5 alat yang perlu Moms persiapkan agar proses ini jadi lebih nyaman dan menyenangkan baik untuk anak dan khususnya untuk Mom.

1. Celana Dalam Anak

Persiapkan celana dalam anak yang banyak, setidaknya 1 lusin sudah cukup. Ada banyak model dan motif celana dalam anak yang lucu sehingga membuat anak semangat latihan.

Moms dapat menyiapkan celana dalam anak yang dapat menampung urin sementara dan menimbulkan sensasi basah serta clodi atau cloth diaper untuk dipakai di malam hari yang dapat menampung urin sedikit lebih lama daripada celana dalam kain.

2. Buku Anak Tentang Toilet Training

Membacakan buku tentang toilet training pada anak dapat membantu anak semakin menyukai proses latihan. Rekomendasi buku tentang Toilet Training ada berjudul Goyi Pipi: Saatnya Ke Toilet penerbit Mizan dan Pangeran Kamil Belajar Adab Toilet penerbit Sakeena.

Buku-buku tersebut berisikan informasi menarik yang dapat dengan mudah dipahami anak seperti tanda-tanda jika ingin BAK atau BAB.

3. Alarm

Dalam kegiatan toilet training ada saat orangtua lupa mengajak anak ke kamar mandi. Moms dapat memanfaatkan fungsi alarm. Atur waktu rentang 60-90 menit. Ajak anak kenalan dengan alarm, jika alarm berbunyi berarti tanda harus ke toilet.

Berikut ada Tips Toilet training dari Mom Dama Restu (@daily.damamei berkolaborasi dengan @welovesupermom.id)

4. Pasang Sticker Lucu Di Kamar Mandi atau Beli Mainan Kesukaan Anak

Siapkan alat yang memotivasi anak menyenangi kegiatan toilet training seperti menempel sticker lucu yang waterproof di dinding kamar mandi, di dinding bak air atau bila perlu menyiapkan beberapa mainan yang bisa dibawa ke kamar mandi sehingga anak tidak bosan.

5. Siapkan Kalimat Persuasif

Anak usia jelang 3 tahun atau lebih sudah mulai memiliki kemampuan negosiasi. Latih kemampuan itu dengan cara Moms mempersiapkan beberapa pilihan kalimat persuasif agar anak dengan senang hati diajak ke toilet.

‘Kamu mau ke kamar mandi dengan berjalan seperti kelinci atau kepiting?’

‘Kamu mau ke kamar mandi bersama mainan yang A atau yang B ya?’

Tujuannya tetap ke kamar mandi dan tidak ada pilihan, yang dapat dipilih adalah cara ke kamar mandinya.

Nah, Moms harus punya banyak cara dan ide kreatif nih agar anak senang saat tiba waktunya harus ke kamar mandi.

Demikianlah cara dan alat dalam melatih anak toilet training di WC jongkok. Semoga dapat menginspirasi Moms dan jangan lupa apresiasi keberhasilan anak sekecil apapun itu, seperti sekadar mengucapkan ‘Terimakasih ya Nak sudah mau bilang pipis/pup’ an apresiasi juga diri Moms untuk pencapaian dalam proses membersamai anak bertumbuh.

Referensi
  • Menyiapkan Anak Terampil BAK dan BAB dengan Toilet Training , Diakses pada 24 Oktober 2023,
    https://paudpedia.kemdikbud.go.id/galeri-ceria/ruang-artikel/menyiapkan-anak-terampil-bab-dan-bak-dengan-toilet-training?ref=MTUxMy0zMTk4NDE3ZQ==&ix=NDctNGJkMWM0YjQ=
  • Toilet Training WC Jongkok, Diakses pada 22 Oktober 2023, https://www.momqueenmq.com/2023/08/toilet-training-wc-jongkok.html

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

X