3 Penyakit yang Timbul setelah Operasi Caesar, Waspada!

: penyakit yang timbul setelah operasi caesar

Secara umum, operasi caesar adalah operasi yang sangat aman. Sebagian besar komplikasi serius yang terkait dengan operasi caesar bukan karena operasi itu sendiri. Namun memang, tetap ada potensi penyakit yang timbul setelah operasi caesar.

Sebenarnya ini merupakan komplikasi yang datang dari alasan persalinan sesar. Sebagai contoh, seorang wanita yang plasentanya terpisah terlalu dini (solusi plasenta) mungkin memerlukan persalinan sesar darurat yang dapat menyebabkan kehilangan darah yang signifikan.

Dalam hal ini, penyakit yang timbul setelah operasi caesar adalah masalah yang timbul terutama dari solusio plasenta, bukan operasi yang sebenarnya.

Dikutip dari Healthline.com, penyakit yang timbul setelah operasi caesar juga mungkin timbul karena masalah anastesi umum. Faktanya, komplikasi anestesi umum jauh lebih besar daripada yang terlihat dengan anestesi spinal atau epidural.

Kali ini Supermom akan mencoba membahas penyakit yang timbul setelah operasi caesar dan juga penyebab atau faktor yang meningkatkan risiko.

Penyebab Penyakit yang Timbul Setelah Operasi Caesar

Penyebab Penyakit yang Timbul Setelah Operasi Caesar
Foto: Pixabay.com/babymin

Mikroba berbahaya yang bersentuhan dengan luka caesar menyebabkan beberapa penyakit yang timbul setelah operasi caesar seperti halnya infeksi. Bakteri Staphylococcus aureus adalah yang paling umum atau mikroba menyebabkan infeksi luka caesar.

Jenis bakteri umum lainnya yang dapat menyebabkan infeksi termasuk Enterococcus dan Escherichia coli. Obat antibiotik adalah pengobatan biasa untuk infeksi bakteri.

Infeksi dapat bersifat insisi atau dapat berupa infeksi organ atau ruang. Infeksi insisi mempengaruhi lokasi luka itu sendiri, baik di kulit atau jaringan yang lebih dalam di sekitar luka. Selulitis adalah contoh infeksi insisi.

Semenetara itu, infeksi organ dan ruang terjadi ketika mikroba mencapai area dan organ sekitarnya seperti kandung kemih atau saluran kemih.

Faktor Risiko

Banyak komplikasi persalinan sesar yang tidak dapat diprediksi dan sebenarnya ini sangat jarang terjadi. Namun ada beberapa hal yang membuat komplikasi lebih mungkin terjadi.

Faktor risiko ini meliputi:

  • Kegemukan
  • Ukuran bayi besar
  • Komplikasi darurat yang memerlukan persalinan sesar
  • Persalinan atau pembedahan yang terlalu lamaa
  • Memiliki bayi lebih dari satu
  • Alergi terhadap anestesi, obat-obatan, atau lateks
  • Ketidakaktifan ibu
  • Jumlah sel darah ibu yang rendah
  • Penggunaan epidural
  • Persalinan prematur
  • Diabetes.

Penyakit yang Timbul setelah Operasi Caesar

Penyebab Penyakit yang Timbul Setelah Operasi Caesar
Foto: Freepik/Jcomp

Setelah ketuban pecah, rahim sangat rentan terhadap infeksi bakteri yang biasanya menghuni vagina. Ini umumnya tidak berbahaya, tetapi dapat dengan mudah menyebar ke rahim.

Jika bakteri berada di dalam rahim, sayatan caesar dapat menyebabkan endometriosis atau infeksi rahim yang merupakan salah satu penyakit yang timbul setelah operasi caesar. Berikut ini adalah beberapa penyakit yang timbul setelah operasi caesar, yaitu: 

1. Endometritis

Endometritis bisa menjadi akibat langsung dari operasi caesar. Penyakit yang timbul setelah operasi caesar ini kemungkinannya 5 – 20 kali lipat meningkat untuk wanita yang pernah menjalani bedah caesar.

Untungnya, hampir semua kasus endometritis dapat diobati dengan antibiotik dan jenis infeksi ini tampaknya tidak menghalangi wanita untuk menjalani kehamilan yang aman di masa mendatang. Dalam kasus yang sangat jarang, infeksi mungkin serius dan memerlukan histerektomi. Selain itu, sangat mungkin menyebabkan kematian.

Penting untuk diketahui bahwa komplikasi ini sangat jarang sehingga selama karir mereka, sebagian besar dokter kandungan tidak akan melihat satu pun kasus histerektomi atau kematian akibat infeksi.

Infeksi serius jarang terjadi pada wanita yang merencanakan caesar sebelum persalinan dan sebelum ketuban pecah. Masalah atau penyakit yang timbul setelah operasi caesar seperti ini lebih sering terjadi setelah persalinan yang lama atau ketika selaput ketuban telah lama pecah sebelum operasi dimulai.

2. Infeksi Luka

Beberapa wanita mengalami infeksi di lokasi sayatan di lapisan kulit luar, bukan di dalam rahim. Ini sering disebut infeksi luka pasca operasi caesar dan bisa menjadi salah satu penyakit yang timbul setelah operasi caesar.

Infeksi luka sering dikaitkan dengan demam dan sakit perut. Infeksi pada kulit atau lapisan jaringan yang terpotong biasanya dapat diobati dengan antibiotik. Infeksi ini juga dapat menyebabkan abses yang berisi nanah. Jika ada abses, dokter mungkin harus membuka kembali lukanya untuk mengeringkan dan membersihkan area yang terinfeksi. Pemulihan ini bisa saja lambat.

Terkadang, infeksi bisa menyebar ke organ lain atau jenis bakteri yang menginfeksi luka bisa sangat agresif. Infeksi ini jarang terjadi tetapi bisa berbahaya.

Dengan perawatan yang tepat, seperti antibiotik dan rawat inap, bahkan infeksi yang paling serius pun bisa disembuhkan.

3. Demam Puerperal atau Postpartum dan Sepsis

Persalinan caesar adalah satu-satunya penyebab atau risiko terpenting dari infeksi pasca persalinan. Penyakit yang timbul setelah operasi caesar ini sering dimulai di rahim atau vagina.

Jika menyebar ke seluruh tubuh, itu disebut sepsis. Pada sebagian besar kemungkinan, infeksi terdeteksi lebih awal.

Biasanya penyakit yang satu ini dapat disembuhkan dengan antibiotik. Jika infeksi tidak diobati dan terjadi sepsis, lebih sulit untuk diobati. Dalam kasus yang jarang terjadi, sepsis bisa mematikan.

Demam pada 10 hari pertama setelah caesar merupakan tanda peringatan demam nifas. Infeksi seperti infeksi saluran kemih atau mastitis (infeksi pada payudara) bisa menjadi tanda komplikasi ini. Mereka harus dirawat dengan cepat untuk menghindari penyebaran infeksi.

Nah itulah beberapa kemungkinan penyakit yang timbul setelah operasi caesar. Utungnya, komplikasi serius dari operasi caesar jarang terjadi. Untuk meminimalisasi terjadinya dampak ikutan, Moms juga perlu tahu cara merawat bekas operasi caesar agar tidak infeksi.

Di negara maju, kematian ibu sangat jarang terjadi. Kematian ibu lebih mungkin terjadi pada wanita yang melahirkan caesar daripada wanita yang melahirkan pervaginam, tetapi hal ini mungkin terkait dengan komplikasi kehamilan yang membuat persalinan sesar menjadi penting. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

X