6 Penyebab Biduran pada Bayi, Bisa Jadi Alergi Debu

Biduran pada bayi

Bayi Moms bangun dari tidur siang dengan kulit kemerahan yang menonjol dan berbentuk seperti pulau. Tanpa alasan yang jelas, ini mungkin gatal-gatal yang disebut urtikaria dalam dunia medis dan biasa dikenal dengan sebutan biduran pada bayi.

Bercak kulit yang membuat anak Moms sensitif ini, bisa membengkak dan hilang dalam beberapa jam, hari, atau minggu. Biduran juga mungkin menghilang dari satu area kulit bayi Moms, lalu muncul di tempat lain.

Masalah eksim pada bayi ini biasanya muncul jika Si Kecil terkena alergen, infeksi, gigitan serangga, atau sengatan lebah. Ini tentu sangat mengkhawatirkan, tetapi yakinlah dalam sejumlah kecil kasus, gatal-gatal umumnya bukan keadaan darurat medis.

Berikut ini, SuperMoms berhasil merangkum penyebab, gejala, pengobatan, dan antisipasi dari biduran yang mungkin dialami Si Kecil. 

Baca Juga: Perkembangan Bayi 3 Bulan: Kini Moms Dapat Mulai Berinteraksi dengan Matanya

Penyebab Biduran pada Bayi

Penyebab biduran pada bayi
 Foto: freepik.com/user18526052

Penyebab biduran pada anak serta orang dewasa adalah alergi. Akan tetapi dikutip dari Baby Center, penyakit ini juga dapat disebabkan oleh infeksi virus.

Biasanya, biduran cenderung berkembang dalam waktu dua jam setelah terpapar iritasi. Moms mungkin tidak mengetahui apa yang menyebabkan gatal-gatal pada bayi ini dan berikut adalah pemicu biduran pada anak Moms yang paling umum:

1. Infeksi Virus

Ini termasuk infeksi virus penyebab pilek, infeksi virus lainnya, radang tenggorokan, dan infeksi saluran kemih. Biduran biasanya berlangsung selama satu atau dua minggu.

2. Makanan atau Minuman

Termasuk makanan umum pemicu alergi misalnya susu, telur, kacang tanah, kacang pohon (seperti almond, walnut, atau pecan), kedelai (misalnya susu soya), gandum, ikan, dan kerang, serta beberapa bahan tambahan makanan, dan pengawet.

Baca Juga: Gejala Si Kecil Alergi Susu Sapi Yang Wajib Diketahui 

Biduran pada bayi mengalami gatal-gatal karena alergi terhadap makanan atau bahan kimia tambahan dalam makanan. Beberapa bayi mengalami gatal-gatal hanya karena bersentuhan dengan makanan tertentu misalnya, ketika jus dari stroberi mengenai kulit mereka.

3. Obat-obatan

Produk obat yang sering menyebabkan gatal-gatal biasanya adalah penisilin, obat sulfa, aspirin, dan ibuprofen. Selain itu, obat tetes mata dan telinga, pencahar atau barang non-resep lainnya juga dapat menyebabkan biduran.

4. Hewan, Debu, Jamur, dan Serbuk Sari di Udara

Jika bayi Moms memiliki alergi terhadap kucing, misalnya, ia mungkin akan mengalami gatal-gatal saat menyentuh kucing. Seorang bayi bahkan dapat mengembangkan gatal-gatal sebagai reaksi terhadap alergen di udara, seperti serbuk sari.

5. Gigitan dan Sengatan Serangga

Jika bayi Moms alergi terhadap lebah atau semut api, misalnya, ia dapat mengalami gatal-gatal karena disengat atau digigit.

6. Suhu Dingin

Biduran dapat muncul setelah perubahan suhu yang tiba-tiba, seperti saat kulit bayi menghangat setelah kedinginan.

Gejala Biduran pada Bayi

Gejala Biduran pada bayi
  Foto: freepik.com/pch.vector

Benjolan atau bercak seperti pulau pada kulit yang mungkin berwarna merah atau merah muda dengan pusat putih, dapat disebut wheals. Munculnya pulau ini adalah gejala utama biduran pada Si Kecil. Begitu pula pembengkakan, gatal dan rasa terbakar, juga adalah gejala penyakit ini. Hives mungkin terlihat seperti gigitan serangga. 

Gatal ini dapat berkumpul di satu tempat pada tubuh bayi Moms atau tersebar ke seluruh tubuh. Wheals mungkin berukuran antara setengah inci atau beberapa inci. Lokasi umum gatal-gatal termasuk biduran adalah di wajah, tangan, kaki, dan alat kelamin. Akan tetapi, mereka dapat muncul di mana saja di tubuh.

Biduran pada kerap menganggu ini bisa hilang di satu tempat dan muncul di bagian tubuh lain tidak lama kemudian. Bayi Moms juga mungkin mengalami gatal-gatal untuk waktu yang berbeda. Biduran akut dapat berlangsung dari beberapa jam hingga berminggu-minggu. Terkadang, gatal-gatal termasuk biduran pada bayi bisa bertahan lebih dari enam minggu. Ini dikenal sebagai gatal-gatal kronis.

Biduran dapat mempengaruhi lebih dari sekedar permukaan kulit. Gejala di luar kulit meliputi:

  • Mual
  • Muntah
  • Sakit di perut

Berhati-hatilah bahwa gatal-gatal termasuk biduran pada bayi, juga bisa menjadi salah satu tanda dari kondisi yang lebih serius yang disebut anafilaksis atau syok anafilaksis.

Baca Juga: 7 Tips Anak Susah Makan Yang Patut Dicoba!

Diagnosis Biduran Pada Bayi

Diagnosa Biduran pada bayi
Foto: freepik.com/jcomp

Biduran pada bayi bukanlah hal yang perlu ditakuti selama tidak disertai dengan gejala yang mengkhawatirkan. Namun, gejala gatal-gatal bukanlah sesuatu yang dapat Moms diagnosis sendiri.

Kadang-kadang apa yang tampak seperti biduran pada bayi mungkin merupakan tanda dari infeksi virus atau bakteri yang lebih serius, ruam, atau reaksi alergi. Bayi dan anak kecil harus diperiksa oleh dokter anak mereka setiap kali gejala baru muncul.

Apakah Biduran pada Bayi Membutuhkan Penangan Dokter?

Jika bayi Moms secara umum terlihat aktif, tidak memiliki gejala serius seperti demam, sesak nafas, atau muntah, maka Moms mungkin hanya perlu memantaunya. Namun jika ini pertama kalinya, menemui dokter adalah cara yang tepat.

Ini agar dokter dapat memeriksa bayi Moms dan mengesampingkan sesuatu yang lebih serius. Moms harus memberi tahu semua gejala yang dialami Si Kecil, untuk memastikan diagnosis dokter. 

Mungkinkah Darurat Medis?

Dalam sebagian besar kasus, biduran pada bayi bukanlah keadaan darurat medis. Namun, beberapa anak menunjukan bahwa gatal-gatal adalah salah satu tanda reaksi alergi yang serius (anafilaksis).

Ketika gatal-gatal disertai dengan gejala berikut, pergi ke ruang gawat darurat atau segera temui dokter:

  • Sesak napas/mengi
  • Batuk tiba-tiba atau suara serak/tegang
  • Tidak bisa menelan 
  • Mendadak cadel
  • Muntah
  • Pusing
  • Kehilangan kesadaran/membiru.

Pengobatan

Pengobatan biduran pada bayi
Foto: freepik.com/prostooleh

Cara dokter mengobati biduran pada anak Moms akan tergantung pada tingkat keparahan/seberapa mengganggu rasa gatal tersebut, gejala lainnya, dan usia Si Kecil.

1. Bidaran Ringan pada Bayi

Dokter mungkin mungkin tidak meresepkan obat apa pun untuk Si Kecil jika gatal-gatalnya ringan dan tidak terlalu mengganggu. Jika bayi Moms cukup besar dan dokter Anda menganggapnya perlu, mereka akan merekomendasikan Moms memberi antihistamin yang dijual bebas.

Ingatlah bahwa kebanyakan antihistamin tidak dianjurkan untuk bayi di bawah usia dua tahun. Jadi, Moms harus mendapatkan izin dari dokter, termasuk dosis yang tepat sebelum memberikan antihistamin untuk mengatasi biduran pada bayi Moms.

2. Biduran Parah pada Bayi

Jika gatal-gatal serius dan mengganggu bayi Moms atau disertai dengan gejala alergi lainnya, dokter mungkin meresepkan steroid atau bahkan suntikan epinefrin selain antihistamin. Sekali lagi, dosisnya bergantung pada usia Si Kecil dan harus dilakukan sesuai saran dokter.

Jadi, biduran pada tubuh anak Moms dapat muncul mirip dengan ruam lain yang biasa terlihat pada bayi. Sebut saja ruam ketika demam atau ruam lain yang disebabkan oleh virus. Jika bayi Moms mengalami ruam dan tampak gatal atau tidak nyaman, temui dokter untuk diagnosis, terutama sebelum memberikan obat apa pun.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

X