Alergi Susu Sapi Bisa Sebabkan Kematian, Benarkah?

Alergi Susu sapi

Alergi susu sapi adalah alergi makanan yang paling umum pada bayi dan anak kecil. Meskipun sebagian besar anak pada akhirnya mengatasi alergi mereka terhadap susu sapi, alergi terhadap produk susu ini juga merupakan alergi makanan yang paling umum pada orang dewasa

Dikutip dari Organisasi Food Allergy, sekitar 70% anak-anak dengan alergi susu mentolerir susu sapi panggang. Susu panggang dapat didefinisikan sebagai susu yang telah dipanaskan secara ekstensif, yang mengganggu struktur protein dan menyebabkan alergi susu sapi.

Penelitian menunjukan anak kecil yang alergi susu sapi, tetapi dapat makan susu panggang tanpa bereaksi, lebih mungkin untuk mengatasi masalah alergi mereka pada usia yang lebih dini daripada anak kecil yang bereaksi terhadap susu panggang.

Berikut ini, SuperMom merangkum beberapa gejala, penyebab, dan penanganan alergi produk ini yang mungkin terjadi pada bayi dan anak Moms.

Baca Juga: 5+ Rekomendasi Susu Wyeth S-26 untuk Si Kecil, Pilih yang Paling Sesuai!

Pengertian dan Gejala Alergi Susu Sapi

Foto: pexels / pavel danilyuk

Dikutip dari Mayo Clinic, alergi susu sapi merupakan respon abnormal oleh sistem kekebalan tubuh terhadap susu sapi dan produk yang mengandung susu sapi. Ini adalah salah satu alergi makanan yang paling umum pada anak-anak.

Susu sapi adalah penyebab alergi susu yang biasa, tetapi susu dari domba, kambing, kerbau, dan mamalia lainnya juga dapat menyebabkan reaksi.

Reaksi alergi biasanya terjadi segera setelah bayi atau anak Moms mengonsumsi susu sapi. Tanda dan gejalanya dari ringan hingga parah dan dapat mencakup:

  • Mengi
  • Muntah
  • Gatal-gatal
  • Rasa gatal atau kesemutan di sekitar bibir atau mulut
  • Pembengkakan pada bibir, lidah atau tenggorokan
  • Batuk atau sesak nafas

Tanda dan gejala yang mungkin membutuhkan lebih banyak waktu untuk pulih meliputi:

  • Kotoran encer atau diare, yang mungkin mengandung darah
  • Kram perut
  • Pilek
  • Mata berair
  • Kolik, pada bayi
  • Anafilaksis, yaitu reaksi alergi parah yang dapat membahayakan nyawa

Penyebab Alergi Susu Sapi

Penyebab Alergi susu sapi
Foto: pexels / karolina grabowska

Semua alergi makanan sejatinya disebabkan oleh kerusakan sistem kekebalan tubuh. Jika bayi atau anak Moms alergi terhadap produk susu ini, maka itu artinya sistem kekebalan mengidentifikasi protein susu sapi sebagai sesuatu yang berbahaya, memicu produksi antibodi imunoglobulin E (IgE) untuk menetralkan protein (alergen).

Ketika anak Moms meminum susu sapi, maka itu artinya mereka bersentuhan dengan protein ini. Antibodi IgE mengenalinya dan memberi sinyal pada sistem kekebalan untuk melepaskan histamin dan bahan kimia lainnya, yang menyebabkan berbagai tanda dan gejala alergi.

Ada dua protein utama yang dapat menyebabkan reaksi alergi terhadap produk susu ini:

  • Kasein, ditemukan di bagian padat (dadih) susu yang mengental
  • Whey, ditemukan di bagian cair susu yang tersisa setelah susu mengental

Bayi atau anak Moms mungkin alergi hanya terhadap satu protein susu atau keduanya. Protein ini mungkin sulit dihindari karena mereka juga ada di beberapa makanan olahan. 

Kebanyakan orang yang bereaksi terhadap susu sapi akan bereaksi terhadap susu domba, kambing, dan kerbau. Lebih jarang, orang yang sensitif dengan susu sapi juga akan sensitif terhadap susu kedelai.

Sumber protein susu sapi penyebab alergi yang jelas ditemukan dalam produk susu, termasuk:

  • Susu murni, susu rendah lemak, susu skim, susu mentega
  • Mentega
  • Yogurt
  • Es krim, gelato
  • Keju dan apapun yang mengandung keju

Baca Juga: 5 Rekomendasi Susu Ibu Hamil yang Bagus untuk Perkembangan Janin

Penanganan Alergi

Penanganan Alergi susu sapi
Foto: pexels / polina tankilevitch

Menghindari susu sapi atau makanan yang mengandung produk susu adalah satu-satunya cara untuk mengatasi penyakit tersebut. Orang yang sensifit terhadap susu sapi dan orang tua dari anak-anak yang memiliki alergi ini harus membaca label bahan makanan apapun dengan sangat hati-hati.

Ahli alergi akan menyarankan pasien dengan alergi makanan untuk membawa auto-injector yang mengandung epinefrin (adrenalin). Ini adalah satu-satunya pengobatan untuk syok anafilaksis dan pasien harus tahu cara menggunakannya.

Jika seorang anak memiliki alergi, guru dan pengasuh harus diberi tahu tentang kondisinya tersebut. Beberapa orang dengan alergi ini dapat mentolerir makanan yang mengandung susu yang telah dipanaskan secara ekstensif, seperti muffin panggang.

Namun, orang dengan alergi terhadap protein ini harus berkonsultasi dengan ahli alergi sebelum menentukan apakah mereka harus benar-benar menghindari susu dan produk susu lainnya.

Susu adalah bahan yang cukup mudah untuk diganti dalam resep. Sebagian besar resep yang meminta susu bisa sama suksesnya dengan menggantinya dengan air, jus, atau susu kedelai atau air beras.

Jika bayi Moms alergi susu sapi, bicarakan dengan dokter anak tentang susu formula yang harus digunakan. Seringkali, formula elemental yang dihidrolisis secara ekstensif atau formula kasein-hidrolisat direkomendasikan untuk alergi susu pada bayi, karena protein dalam formula ini telah dipecah secara ekstensif. 

Alternatif Susu Sapi untuk Bayi

Alternatif karena Gejala alergi susu sapi
Foto: pexels/alex green

Pada anak yang dengan sensitifitas seperti ini, pemberian ASI dan penggunaan formula hipoalergenik dapat mencegah reaksi alergi. Menyusui adalah sumber nutrisi terbaik untuk bayi.

Menyusui selama mungkin dianjurkan, terutama jika bayi berisiko tinggi terkena alergi susu. Formula hypoallergenic diproduksi dengan menggunakan enzim untuk memecah (menghidrolisis) protein susu, seperti kasein atau whey.

Pemrosesan lebih lanjut dapat mencakup panas dan penyaringan. Tergantung pada tingkat pemrosesannya, produk diklasifikasikan sebagai terhidrolisis sebagian atau ekstensif atau bisa juga disebut formula elemental.

Penggunaan susu sapi kedelai biasanya aman digunakan oleh anak yang alergi susu sapi. Selain produk yang dihidrolisis secara ekstensif, formula berbasis asam amino adalah yang paling kecil kemungkinannya menyebabkan reaksi alergi.

Beberapa formula hypoallergenic tidak berbahan dasar susu sapi, tetapi melainkan mengandung asam amino.

Baca Juga: 6 Rekomendasi Susu Formula untuk Usia 1-3, Kaya Vitamin dan Mineral!

Masalah alergi ini juga dapat menyebabkan anafilaksis atau reaksi parah yang mengancam jiwa. Menghindari susu dan produk susu adalah pengobatan utama untuk alergi susu. 

Untungnya, kebanyakan anak berhasil mengatasi alergi ini. Mereka yang tidak bisa mengatasi alergi susu ini, mungkin dia perlu terus menghindari produk susu.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

X