11+ Medical Check Up untuk Perempuan, Moms Harus Tahu!

11+ Medical Check Up untuk Perempuan, Moms Harus Tahu!

International Women’s Day diperingati setiap tahun pada 8 Maret. Momen ini juga layak dijadikan sebagai pengingat pentingnya para perempuan untuk memerhatikan kesehatan mereka. Salah satunya dengan melakukan medical check up untuk perempuan.

Medical check up untuk perempuan bisa dilakukan mulai usia 18 tahun. Namun, untuk kondisi tertentu seperti menikah muda di bawah 18 tahun, maka disarankan untuk melakukan medical check up 6 bulan sebelum menikah.

Apa saja jenis medical check up untuk perempuan? Yuk Moms simak ulasan lengkapnya di bawah ini.

1. Medical Check Up Kanker Payudara atau Mammografi

Jenis medical check up untuk perempuan yang pertama adalah pemeriksaan kanker payudara atau mamografi.

Tahukah Moms, kanker payudara berada di urutan pertama untuk jumlah penderita kanker terbanyak dan penyumbang kematian akibat kanker di Indonesia?

Dikutip dari situs web Kementerian Kesehatan RI, berdasarkan data Globocan tahun 2020, jumlah kasus baru kanker payudara mencapai 68.858 kasus (16,6%) dari total 396.914 kasus baru kanker di Indonesia.

Sementara itu, untuk jumlah kematiannya mencapai lebih dari 22 ribu jiwa kasus.

Lantas, kapan harus melakukan mamografi? Prosedur ini menggunakan foto X-Ray dan disarankan untuk pasien yang berusia di atas 35 atau 40 tahun.

Dikutip dari situs web Siloam Hospitals, mammografi hanya diperuntukkan bagi wanita berumur 40 tahun ke atas karena paparan radiasi dari X-Ray sejak usia muda justru meningkatkan risiko kanker.

Mammografi juga sangat direkomendasikan apabila Moms memiliki riwayat penyakit keluarga yang mengidap kanker payudara atau ovarium. Pasalnya, risiko Anda untuk terkena penyakit yang sama juga meningkat.

Mengapa mamografi penting? Menurut dr Tasneem Bhatia, dokter spesialis pengobatan integratif di Brookhaven Amerika Serikat, tes ini penting dilakukan untuk mendeteksi kanker sejak dini.

“Dengan begitu, kita dapat mengurangi penyebarannya,” jelasnya seperti dikutip dari Prevention.com.

2. Medical Check Up Kanker Serviks atau Pap Smear

Jenis medical check up untuk perempuan yang selanjutnya adalah pemeriksaan kanker serviks atau pap smear.

Di Indonesia kanker serviks masih menjadi penyakit kanker dengan jumlah penderita terbesar kedua setelah kanker payudara.

Angka kejadian kasus baru kanker serviks sesuai data Globocan 2018 untuk wanita di Indonesia berkisar 32.469 kasus (17.2%) dengan angka kematian 18.279 (8.8%).

Dikutip dari situs web Hermina Hospitals, pap smear adalah suatu prosedur untuk mengambil sel dari permukaan serviks (mulut rahim) dan kemudian sel-sel yang diambil ini akan dilihat di bawah mikroskop untuk mendeteksi apakah ada sel yang abnormal.

Pap smear penting dilakukan karena bertujuan untuk mendeteksi dan mencegah kanker serviks. Sehingga, apabila terlihat ada perubahan sel, dapat dilakukan terapi sedini mungkin.

Pemeriksaan ini perlu dilakukan secara berkala dan dapat dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan virus HPV (sebagai penyebab kanker serviks).

Siapa saja yang wajib melakukan pemeriksaan pap smear? Idealnya, semua perempuan wajib menjalani tes untuk mendeteksi kanker serviks yang satu ini.

Dokter umumnya akan merekomendasikan Moms untuk melakukan tes ini pertama kali pada usia 21 tahun, atau setidaknya saat Moms mulai aktif melakukan hubungan seksual.

Setelah itu, waktu yang tepat untuk mengulang pap smear secara rutin adalah setiap tiga tahun sekali sampai usia 65 tahun.

Sementara itu, pemeriksaan untuk perempuan berusia di atas 30 tahun idealnya dilakukan setiap 5 tahun sekali, apabila pemeriksaannya dibarengi dengan tes HPV (Human papillomavirus).

Namun, jika tergolong berisiko tinggi, Moms mungkin akan direkomendasikan untuk melakukan tes ini lebih sering sesuai usia.

Baca Juga: 5 Jenis Kanker yang Menyerang Perempuan, Ketahui Gejalanya!

3. Medical Check Up Hepatitis

Jenis medical check up untuk perempuan yang selanjutnya adalah pemeriksaan hepatitis.

Pemeriksaan hepatitis biasanya disebut dengan pemeriksaan hepatitis B surface antigen (HBsAg). Pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat adanya infeksi hepatitis B akut atau kronik.

Jika hasilnya positif, maka secara umum orang tersebut menderita hepatitis B kronik.

4. Medical Check Up Fungsi Hati dan Ginjal

Jenis medical check up untuk perempuan yang selanjutnya adalah pemeriksaan fungsi hati dan ginjal.

Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui kelainan yang mungkin terjadi pada ginjal dan hati. Dengan begitu, Moms bisa mendapatkan perawatan lebih awal jika terdeteksi ada yang tidak beres dengan fungsi hati dan ginjal.

5. Medical Check Up Gula Darah

Moms, jenis medical check up untuk perempuan lainnya adalah pemeriksaan gula darah. Hal ini penting mengingat perempuan cukup rentan untuk mengalami diabetes gestasional alias diabetes di masa kehamilan.

Selain itu, pemeriksaan ini juga berguna untuk mendeteksi dini penyakit diabetes, terutama bagi Moms yang memiliki riwayat keluarga mengidap diabetes.

6. Medical Check Up Penyakit Tiroid

Jenis medical check up untuk perempuan selanjutnya adalah pemeriksaan penyakit tiroid.

Tiroid sendiri merupakan kelenjar berbentuk kupu-kupu yang berada di leher bagian depan.

Penyakit tiroid merupakan masalah kesehatan yang terjadi karena ketidakseimbangan hormon tiroid dalam tubuh. Kondisinya bisa berbeda-beda.

Kelenjar tiroid yang kurang aktif dikenal dengan istilah hipotiroid. Sebaliknya, kelenjar tiroid yang terlalu aktif disebut hipertiroid.

Ketika tubuh Moms mengalami kondisi tersebut, metabolisme tubuh juga akan terganggu.

Ada beberapa faktor risiko penyakit tiroid, salah satunya adalah berjenis kelamin perempuan seperti dikutip dari situs web Pusat Data Informasi Kementerian Kesehatan RI. Ya, perempuan ternyata lebih rentan terkena penyakit satu ini lho, Moms!

Perempuan memiliki risiko 5-8 kali lebih besar daripada laki-laki. Karena itu, penting bagi Moms untuk melakukan pemeriksaan tiroid.

Gangguan tiroid ini bisa memberikan dampak yang lebih buruk saat Moms hamil. Perkembangan janin pun jadi sangat terpengaruh, terutama di trimester pertama.

7. Medical Check Up TORCH

Jenis medical check up untuk perempuan selanjutnya adalah TORCH. TORCH merupakan kependekan dari dari toxoplasmosis, rubella, cytomegalovirus, dan herpes simplex virus.

Pemeriksaan ini cukup populer di kalangan ibu hamil untuk mengetahui ada tidaknya infeksi TORCH.

Para Moms yang sedang program hamil pun disarankan untuk melakukan pemeriksaan ini. Tujuannya untuk mencegah komplikasi pada janin.

Infeksi TORCH memiliki dampak yang sangat berbahaya untuk janin lho, Moms! Infeksi TORCH menyebabkan bayi lahir dalam kondisi cacat bahkan bisa jadi meninggal.

Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan tersebut, sebaiknya Moms melakukan pemeriksaan 6 bulan sebelum kehamilan atau di trimester pertama.

8. SADARI (Periksa Payudara Sendiri)

Jenis medical check up untuk perempuan selanjutnya adalah SADARI. SADARI merupakan kependekan dari periksa payudara sendiri. Ini dimaksudkan untuk mendeteksi awal kanker payudara.

Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, perempuan di bawah 40 tahun tidak disarankan untuk melakukan mammografi karena justru berisiko kanker.

Sebagai gantinya, Moms bisa melakukan SADARI untuk memeriksa apakah ada perubahan fisik pada payudara. Jika Moms mencurigai hal tersebut setelah melakukan SADARI, segera konsultasikan dengan dokter ya!

9. USG Perut

Medical check up untuk perempuan selanjutnya adalah USG perut.

Siapa bilang USG hanya perlu dilakukan oleh ibu hamil? USG juga penting dilakukan untuk mendeteksi beberapa masalah kesehatan.

Mulai dari sistem empedu, sistem urinasi (perkemihan), sistem kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah) usus buntu, hingga pembesaran kelenjar getah bening.

10. Medical Check Up Infeksi Menular Seksual

Medical check up untuk perempuan selanjutnya adalah pemeriksaan infeksi menular seksual. Seperti gonorrhea, sifilis, trichomoniasis, klamidia, HIV, dan lain-lain.

Pemeriksaan ini perlu dilakukan karena ternyata infeksi menular seksual ini bisa menimbulkan komplikasi lho, Moms.

Komplikasinya antara lain peradangan pada mata, radang sendi, nyeri panggul, radang panggul, infertilitas, penyakit jantung, kanker serviks, kanker anus, hingga abses anus.

Pada ibu hamil, infeksi ini bisa memicu keguguran dan gangguan kesehatan atau cacat lahir pada bayi.

11. Medical Check Up Kepadatan Tulang (Bone Mineral Density)

Medical check up untuk perempuan lainnya adalah pemeriksaan kepadatan tulang.

Pemeriksaan ini wajib dilakukan oleh perempuan yang sudah menopause dan berusia 65 tahun ke atas.

Pemeriksaan bisa dilakukan jika ditemukan faktor risiko penurunan massa tulang, seperti berat badan rendah, ada riwayat patah tulang, penggunaan obat risiko tinggi, atau menderita penyakit yang menimbulkan kehilangan massa tulang.

Perubahan hormonal setelah menopause menjadi penyebabnya. Kondisi ini membuat perempuan lebih rentan kehilangan kalsium pada tulang sehingga nantinya akan menyebabkan osteoporosis.

12. Skrining Depresi

Jenis medical check untuk untuk perempuan selanjutnya adalah skrining depresi.

Banyak perempuan, terutama para ibu, yang menganggap kesehatan mental tidak sepenting kesehatan fisik. Nyatanya, kesehatan mental sangat memengaruhi kesehatan fisik lho, Moms!

Menurut penelitian Homewood Health United Kingdom, sebanyak 47 persen perempuan berisiko tinggi mengalami gangguan mental dibanding dengan 36 persen pria.

Perempuan hampir dua kali lebih mungkin didiagnosis depresi dibandingkan dengan pria.

Dikutip dari situs web Universitas Airlangga, Pakar Psikologi UNAIR Dr. Ike Herdiana, M.Psi. menyebut bahwa perempuan seringkali menghadapi banyak faktor pemicu masalah kesehatan mental.

Dalam ranah domestik, perempuan lebih banyak terlibat dalam pengasuhan anak dibandingkan pria. Begitu pula dengan peran perempuan yang sering mengambil tanggung jawab jika ada keluarga yang mengalami kecacatan atau lanjut usia.

“Padahal pengasuhan itu tugas sangat berat yang seharusnya dilakukan secara seimbang oleh ibu dan ayah. Hal ini penting karena tidak hanya terkait kesetaraan peran, tapi juga tumbuh kembang anak,” jelas Ike.

Nah, dengan kondisi seperti itu, penting juga bagi para perempuan untuk melakukan skrining depresi. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi pengobatan terbaik sebelum terjadi hal yang lebih buruk.

Moms, itulah beberapa jenis medical check up untuk perempuan yang perlu Moms ketahui. Semoga bermanfaat, ya!

One thought on “11+ Medical Check Up untuk Perempuan, Moms Harus Tahu!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

X