5 Tips Menyusui Saat Puasa Ramadan, Tetap Terhidrasi adalah Kunci

Cover Menyusui saat puasa Ramadan - pexels.com_William Furtanuto

Menyusui saat puasa Ramadan bukanlah hal yang mudah. Tentu semua orang ingin mendapatkan amalan di bulan suci ini, termasuk Moms yang sedang menyusui. 

Kebanyakan cendekiawan Muslim percaya bahwa ibu yang sedang menyusui memiliki izin untuk tidak berpuasa. Keputusan untuk menyusui ketika Ramadan atau tidak kembali lagi akan dipandu oleh usia bayi Moms. 

Bayi di bawah enam bulan dan diberi ASI eksklusif, memiliki kebutuhan yang berbeda dengan bayi berusia satu tahun (MPASI). Jika Moms melewatkan puasa karena menyusui, maka Moms bisa menggantinya dengan puasa di kemudian hari atau fidyah.

Nah berikut ini, SuperMom akan mengulas bagaimana menyusui saat puasa termasuk tips tetap sehat saat beribadah dengan hal tersebut. 

Apakah Menyusui saat Puasa Berbahaya?

Menyusui saat puasa aman dilakukan - pexels.com_rodnae production

Bayi Moms tidak mungkin terpengaruh. Dia akan terbiasa dengan ASI yang sedikit berubah. Hal ini bergantung pada apa yang Moms makan dan seberapa banyak dia membutuhkan ASI. 

Dikutip dari Baby Center, bayi Moms akan terus tumbuh dengan baik selama Moms membiarkannya menyusu kapanpun ia mau. Tubuh Moms akan mengambil lemak dari simpanan tubuh Moms sendiri, jika lemak ASI dari makanan Moms tidak cukup. 

Bagaimana dengan tubuh Moms sendiri? Menyusui saat puasa bukanlah hal yang terlalu rumit bagi tubuh Moms. Akan tetapi jika Moms pernah mencobanya, Moms akan tahu betapa hal tersebut membuat haus.

Menjadi dehidrasi bisa membuat Moms merasa tidak enak badan. Beberapa ciri ibu menyusui yang dehidrasi adalah haus, pusing, dan merasa lelah. Berpuasa untuk jangka waktu yang lama juga bisa menimbulkan risiko gula darah menjadi rendah.

Itulah kenapa, jika Moms mulai merasakan efek menyusui ketika bulan Ramadan secara fisik, Moms mungkin perlu berbuka untuk kepentingan kesehatan Moms. Moms harus berbuka puasa dengan air.

Idealnya, tambahkan gula dan garam ke dalam air atau larutan rehidrasi oral atau minum-minuman energi isotonik. Kemudian istirahatlah. Setelah setengah jam, jika Moms masih merasa tidak enak badan karena menyusui saat puasa, hubungi dokter untuk mendapat penanganan yang tepat.

Baca juga: 6 Rekomendasi Suplemen untuk Puasa, Mampu Tingkatkan Daya Tahan Tubuh

Tips Menyusui saat Puasa

Tips menyusui saat puasa - freepik.com_rawpixel.com

Cendekiawan Muslim, atau “ulama”, telah membahas menyusui pada bulan Ramadan selama beberapa dekade. Banyak keputusan atau fatwa telah dikeluarkan untuk mengatasi masalah ini. Apapun itu, seorang ibu harus membuat keputusan yang bijaksana untuk diri mereka sendiri.

Puasa Ramadan tidak wajib bagi Moms yang menyusui. Berikut ini adalah beberapa panduan menyusui saat puasa yang dirangkum dari Nor Kamariah Mohamad Alwi, BE, MIT, IBCLC, Presiden Malaysian Breastfeeding Peer Counselors.

1. Tetap Terhidrasi

Asupan air setiap hari sangat penting untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi, termasuk bagi Moms yang menyusui saat puasa. Moms dianjurkan untuk minum sedikit demi sedikit selama waktu yang diizinkan atau dari matahari terbenam hingga matahari terbit.

Minum terlalu banyak sebelum puasa hanya akan mengisi kandung kemih dan segera buang air kecil. Hal ini cuma akan membuat Moms ibu merasa lebih haus sepanjang hari.

2. Makan Bijak Ketika Menyusui Saat Puasa

Mengonsumsi makanan yang seimbang, termasuk protein dan karbohidrat kompleks, saat sahur. Makan tepat sebelum memulai hari puasa sangat penting bagi Moms yang menyusui. Ini akan memberikan energi yang Moms butuhkan untuk menjalani sisa hari, hingga berbuka puasa.

3. Buka Puasa

Saat hari puasa berakhir, Moms yang menyusui saat puasa harus berbuka puasa sedini mungkin. Konsumsi makanan alami berenergi tinggi, agar energi cepat pulih.

Pilihan umum di antara komunitas muslim yang juga direkomendasikan secara budaya adalah kurma hitam. Moms dapat membuatnya lebih kreatif seperti mencampur kurma dengan susu.

4. Menyusui Hands-On

Bagi Moms yang menyusui langsung sepanjang hari, beberapa akan memperhatikan bahwa Si Kecil akan menjadi sedikit rewel di akhir hari puasa. Bagaimanapun, tubuh Moms yang menyusui saat puasa akan terpengaruh walau tidak signifikan.

Selain itu, refleks pengeluaran ASI bisa melambat karena stres saat berpuasa. Saat menyusui pada titik ini, memijat payudara saat menyusui atau menyusui dengan hands-on akan membantu mengalirkan ASI dari bagian belakang payudara.

5. Paham dengan Kondisi ASI yang Dihasilkan

Beberapa Moms yang menyusui saat puasa, tidak menemukan perubahan sama sekali dalam hal jumlah ASI. Ini terjadi terutama di paruh pertama hari-hari puasa.

Namun, beberapa orang mungkin menemukan bahwa hasil susu yang dikumpulkan pada sore hari atau hari berikutnya bisa lebih rendah dibandingkan dengan hari sebelumnya. Saat ini terjadi, Moms perlu tetap tenang dan memahami bagaimana produksi ASI.

Ketika ASI dikeluarkan dari payudara secara teratur, pasokan ASI baru akan diproduksi. Namun, ketika jumlah cairan tubuh berkurang sebagai bagian dari efek puasa, jumlah ASI bisa sedikit lebih rendah dari biasanya.

Tidak hanya itu, Moms akan mendapati bahwa ASI yang dihasilkan pada saat ini biasanya terlihat lebih kental. Jadi jangan terlalu khawatir dan pahami keadaannya. 

Baca juga: 6 Ide THR Lebaran untuk Anak-Anak, Kreatif Banget Moms!

Itulah penjelasan tentang menyusui saat puasa dan juga tips menjalankannya. Perlu diingat bahwa kapanpun Moms merasa terlalu lesu, penting untuk mempertimbangkan dengan cermat kondisi tersebut, serta kondisi Si Kecil.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

X