Si Kecil mengalami penyakit kuning Moms? Kuning pada bayi baru lahir atau jaundice umumnya memang menyerang bayi baru lahir dengan usia sekitar 1 minggu. Jangan panik dulu ya Moms, karena sifatnya tidak berbahaya dan bisa menghilang sendiri. Namun, perlu Moms waspadai jika kondisi kuning pada bayi baru lahir tidak kunjung sembuh.
Ada 2 cara untuk mendiagnosa bayi kuning yakni tes darah dan Transcutaneous Bilirubin (TcB). Awalnya alat Transcutaneous Bilirubin (TcB) akan ditempatkan di kepala bayi. Kalau level bilirubin semakin meninggi, maka tes darah akan dilakukan untuk mengumpulkan sampel darah yang menunjukkan kadar total serum bilirubin berdasarkan dari American Academy of Pediatrics yang digolongkan seperti berikut:
Lalu, apa saja gejala, penyebab, dan cara pengobatannya? Simak artikel berikut ini, yuk!
Gejala Kuning Pada Bayi Baru Lahir
Kuning pada bayi baru lahir ditandai dengan mata bayi kuning atau di kulitnya. Selain itu, bayi yang mengalami kuning juga memiliki warna kuning pekat pada urin, telapak tangan dan kaki menguning, serta tinja berwarna pucat.
Gejala bayi kuning biasanya muncul 2-3 hari setelah lahir dan bisa hilang dengan sendirinya dalam waktu 2 minggu. Kalau tidak kunjung membaik, kondisi ini bisa jadi pertanda adanya penyakit serius Moms seperti cerebral palsy, kerusakan otak, hingga hilangnya pendengaran.
Penyebab Bayi Kuning Pada Bayi Baru Lahir
Kuning pada bayi baru lahir terjadi karena adanya penumpukan bilirubin pada darah Si Kecil. Buat Moms yang masing asing dengan istilah ini, bilirubin merupakan zat kuning yang dihasilkan dari proses penghancuran sel darah merah secara alami.
Kondisi ini sering menyerang bayi baru lahir sebab fungsi hatinya yang belum berfungsi maksimal. Padahal bayi sudah memiliki bilirubin sejak dirinya berada dalam kandungan yang dihasilkan dari plasenta. Namun, setelah lahir bilirubin dari aliran darah akan melalui penyaringan hati dan dilepaskan ke saluran usus.
Karena organ hati bayi belum berkembang sempurna, sementara bilirubin yang dihasilkan lebih banyak, maka proses pembuangan bilirubin jadi terhambat. Kuning pada bayi baru lahir atau yang dikenal dengan penyakit kuning fisiologis memang umum terjadi Moms. Selain itu, berikut adalah beberapa penyebab kuning pada bayi baru lahir:
- Infeksi virus atau bakteri
- Sepsis pada bayi
- Kerusakan hati
- Perdarahan internal
- Tingkat oksigen rendah (Hipoksia)
- Kekurangan enzim tertentu
- Sel darah merah bayi tidak normal sehingga mudah rusak
- Masalah di sistem pencernaan bayi termasuk atresia bilier
- Ketidakcocokan golongan darah dan rhesus antara Moms dan Si Kecil
- Bayi lahir prematur dan sulit mengonsumsi ASI berisiko tinggi mengalami bayi kuning.
Komplikasi dari Bayi Kuning
Kuning pada bayi baru lahir yang disebabkan kadar bilirubin yang tinggi bisa mengalami komplikasi jika tidak segera ditangani Moms. Salah satunya adalah ensefalopati akut.
Kondisi ini terjadi ketika bilirubin pada darah bayi masuk ke otak, kemudian merusak sel-sel otaknya hingga menyebabkan ensefalopati. Ada beberapa gejala ensefalopati akut yang perlu diwaspadai, seperti:
- Demam
- Muntah
- Lesu
- Tidak mau menyusu atau menghisap puting
- Sulit dibangunkan
- Lebih rewel dan gelisah
- Leher dan tubuh melengkung ke belakang
Jika tidak ditangani dengan baik, ensefalopati akut bisa menyebabkan kernicterus atau kerusakan permanen pada otak bayi. Kernicterus ini bisa menyebabkan terhambatnya perkembangan email gigi (lapisan luar gigi) dan kehilangan pendengaran.
Dapatkan beragam penawaran menarik produk perawatan si kecil di Supermom
Promo Perawatan Tubuh Si Kecil
Supermom menggelar spesial diskon untuk produk perawatan tubuh Si Kecil mulai dari produk perawatan mandi, skincare anak, sunscreen anak dan tissue yang baik untuk anak. Kunjungi dan dapatkan diskon serta voucher cashback lainnya.Â
Promo Produk Perawatan BayiCara Mengatasi Kuning Pada Bayi Baru Lahir
Penyakit kuning pada bayi baru lahir biasanya tidak memerlukan perawatan khusus karena dapat hilang dalam 10-14 hari. Namun, kalau hasil pemeriksaan menunjukkan kadar bilirubin tinggi dalam darah Si Kecil, maka perlu penanganan medis. Berikut adalah penanganan utama untuk bayi yang memiliki kadar bilirubin tinggi.
1. Fototerapi untuk Bayi Baru Lahir
Penanganan medis yang satu ini dilakukan ntuk mengubah bilirubin jadi bentuk yang mudah diurai hati dengan menggunakan cahaya khusus.
2. Exchange Transfusion (Transfusi Tukar) Bayi Baru Lahir
Merupakan proses pengeluaran darah bayi menggunakan kateter yang ditempatkan di pembuluh darah dan diganti dengan darah dari donor yang cocok.
Untuk mencegah kenaikan bilirubin, Moms bisa lakukan dengan memberi asupan makanan yang cukup karena nantinya akan dikeluarkan melalui tinja. Bayi yang mengonsumsi ASI harus menyusu 8-12 kali dalam sehari selama beberapa hari pertama kehidupannya.
Untuk bayi yang mengonsumsi susu formula, maka Moms harus memberikan 30-60 ml susu setiap 2-3 jam selama minggu pertama bayi dilahirkan untuk mencegah kenaikan bilirubin dalam darahnya.
Moms harus memeriksakan Si Kecil jika mengalami kuning pada bayi baru lahir secara berkala, terutama di bagian putih bola mata dan kulit. Pemeriksaan ini bisa dilakukan di rumah sebanyak 2 kali sehari untuk melihat apakah kondisinya sudah kembali normal atau justru bertambah parah.
Jika kondisinya tidak kunjung membaik setelah 14 hari, maka segera konsultasikan ke dokter untuk mendapat penanganan yang tepat.Â