Gejala Campak pada Bayi: Ketahui Cara untuk Menghindari Komplikasi

gejala campak pada bayi

Moms perlu tahu seperti apa gejala campak pada bayi. Jadi, Moms bisa mengatasinya dengan baik ketika Si Kecil terkena campak.

Kulit bayi termasuk rentan dan sensitif terhadap penyakit. Salah satu masalah pada kulit yang sering dialami bayi dan anak-anak adalah campak.

Campak yang juga dikenal dengan nama rubeola ini dapat menyebar dengan mudah dan bahkan bisa menjadi masalah yang serius bagi anak-anak. 

Campak bisa menjadi masalah yang serius apabila tidak ditangani secara tepat. Oleh karena itu, Moms perlu mengenal gejala campak pada bayi agar dapat segera mengambil tindakan saat Si Kecil terpapar campak.

Dalam artikel ini Supermom akan mengajak Moms mengenal apa saja yang termasuk gejala campak pada bayi, komplikasi, serta bagaimana cara mengatasi dan meringankan campak pada bayi.

Penyebab Campak

gejala campak pada bayi
Foto: Freepik.com/senivpetro

Campak menyebar ketika seseorang menghirup atau melakukan kontak langsung dengan cairan yang terinfeksi virus. 

Penularan dapat melalui droplet yang menyebar di udara ketika seseorang yang terinfeksi campak bersin atau batuk.

Seseorang yang terpapar virus biasanya menunjukkan gejala 7 – 14 hari berikutnya. Orang dengan campak dapat menularkan penyakit  sejak 4 hari sebelum ruam muncul sampai sekitar 4 hari setelahnya. 

Gejala Campak pada Bayi 

Menurut Pregnancy Birth Baby, gejala campak pada bayi yang paling dikenal adalah ruam yang khas. Ruam biasanya muncul setelah beberapa hari disertai dengan demam.

Ruam berkembang dengan kulit yang berubah warna dan benjolan kecil tapi tidak terasa gatal. Dimulai dari bagian wajah atau atas leher kemudian menyebar ke seluruh tubuh.

Gejala awal campak meliputi:

  • Demam
  • Konjungtivitis (sakit, mata merah)
  • Gejala pilek (hidung pilek, bersin-bersin, merasa lelah dan umumnya tidak enak badan)
  • Batuk

Gejala campak pada anak yang terinfeksi mulai muncul sekitar 10 sampai 12 hari setelah terpapar virus campak. Gejalanya dapat bertahan hingga 14 hari.

Jika Si Kecil mengalami campak, mereka mungkin tidak ingin makan atau mungkin mengalami diare atau pembengkakan kelenjar getah bening.

Menurut WHO, anak-anak yang tidak divaksinasi berisiko tinggi terkena campak dan komplikasinya, termasuk kematian. Tidak hanya anak-anak, wanita hamil yang tidak divaksinasi juga berisiko terkena campak. 

Komplikasi Campak

gejala campak pada bayi
Foto: Freepik.com/freepik

Campak dapat menjadi masalah serius. Anak-anak di bawah usia 5 tahun dan orang dewasa yang berusia di atas 20 tahun rentan mengalami komplikasi.

Selain itu, kelompok lain yang rentan terhadap komplikasi campak antara lain wanita hamil dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti orang yang terinfeksi HIV dan leukemia.

Menurut Mayo Clinic, komplikasi campak meliputi:

1. Diare dan muntah

Diare dan muntah adalah salah satu dari komplikasi campak. Diare dan muntah dapat mengakibatkan kehilangan terlalu banyak cairan dari tubuh (dehidrasi).

2. Infeksi telinga

Komplikasi campak juga dapat menyebabkan infeksi telinga. Infeksi telinga adalah salah satu komplikasi campak yang paling umum terjadi. 

3. Bronkitis, Radang Tenggorokan, atau Croup

Campak dapat menyebabkan iritasi dan pembengkakan (radang) pada saluran udara (croup). 

Dapat pula menyebabkan peradangan pada dinding bagian dalam yang melapisi saluran udara utama paru-paru (bronkitis). 

Selain itu, campak juga dapat menyebabkan peradangan pada kotak suara (laringitis).

4. Pneumonia

Campak umumnya dapat menyebabkan infeksi pada paru-paru atau pneumonia. Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah dapat mengembangkan jenis pneumonia yang sangat berbahaya dan kadang dapat menyebabkan kematian.

5. Ensefalitis

Sekitar 1 dari 1000 orang dengan campak dapat mengalami komplikasi yang disebut ensefalitis. Ensefalitis adalah iritasi dan pembengkakan (radang) otak. Bagi orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, kondisi ini sangat berbahaya.

Ensefalitis dapat terjadi tepat setelah campak atau mungkin baru terjadi beberapa bulan kemudian. Ensefalitis juga dapat mengakibatkan kerusakan otak permanen.

6. Masalah Kehamilan

Wanita hamil termasuk dalam kelompok yang berisiko komplikasi campak. Penyakit ini dapat menyebabkan kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, dan kematian janin.

Jadi, saat Moms sedang hamil, sebaiknya juga berhati-hati dan menjaga kesehatan supaya tidak mudah terinfeksi campak.

Cara Mengatasi Campak

Jika Moms menemukan gejala campak pada bayi, maka Moms harus segera mengambil tindakan untuk meringankan gejala pada Si Kecil.

Menurut Kidshealth, untuk membantu mengatasi gejala campak pada bayi, Moms dapat mengambil tindakan berikut ini:

  • Berikan Si Kecil banyak cairan.
  • Biarkan Si Kecil beristirahat.
  • Berikan obat demam non aspirin, seperti acetaminophen atau ibuprofen, jika demam membuat Si Kecil tidak nyaman. Jangan pernah memberikan aspirin kepada anak yang memiliki penyakit virus.

Si Kecil harus diawasi ketat oleh dokter. Si kecil juga harus dijauhkan dari orang lain selama 4 hari setelah ruam muncul. 

Untuk anak-anak dengan sistem kekebalan yang lemah, ini harus dilanjutkan sampai sembuh total dan semua gejala hilang. 

Cara Mencegah Campak

gejala campak pada bayi
Foto: Freepik.com/prostooleh

Cara terbaik mencegah Si Kecil terkena campak adalah dengan vaksin campak-gondok-rubella (MMR). 

Mengutip Center for Disease Control and Prevention,  vaksin MMR memberikan perlindungan jangka panjang terhadap semua strain campak.

Si Kecil memerlukan dua dosis vaksin MMR untuk perlindungan terbaik:

  • Dosis pertama pada usia 12 sampai 15 bulan.
  • Dosis kedua pada usia 4 sampai 6 tahun

Jika keluarga Moms bepergian ke luar negeri, rekomendasi untuk pemberian vaksin adalah sebagai berikut:

  • Jika Si Kecil berusia 6 hingga 11 bulan, maka vaksin yang diberikan 1 dosis vaksin MMR sebelum berangkat.
  • Jika Si Kecil berusia 12 bulan atau lebih, maka vaksin yang diperlukan 2 dosis baksin MMR (dipisahkan setidaknya 28 hari) sebelum keberangkatan.

Vaksin lain, vaksin campak-gondok-rubella-varicella (MMRV) juga tersedia untuk anak berusia 12 bulan hingga 12 tahun. Vaksin ini melindungi Si Kecil dari 4 penyakit. 

Itulah penjelasan mengenai penyakit campak beserta ciri-ciri gejala campak pada bayi dan cara mengatasinya. 

Setelah mengetahui bentuk-bentuknya, Moms dapat segera mengambil tindakan untuk mengurangi gejala campak pada bayi. Selain campak, Moms juga perlu tahu gejala cacar air pada bayi

Moms juga tetap harus berkonsultasi pada dokter mengenai cara mengatasi campak dan apa yang sebaiknya Moms lakukan untuk mengatasi gejala campak pada bayi. 

Jangan lupa, berikan vaksin dan imunisasi pada Si Kecil untuk mencegah penularan campak. Semoga Moms dan Si Kecil sehat selalu!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

X