6 Fungsi Air Ketuban, Salah Satunya Melindungi Janin Moms!

Fungsi Air Ketuban

Fungsi air ketuban adalah membantu dalam pertumbuhan dan perkembangan janin. Air ketuban berada dalam kantung ketuban yang terdiri dari 2 selaput amnion dan korion dan dikelilingi oleh cairan air ketuban yang memiliki fungsi penting bagi janin yang berada di dalam rahim.

Awalnya, cairan terdiri dari air yang diproduksi oleh Moms. Namun, sekitar usia kehamilan 29 minggu, cairan sepenuhnya diganti oleh urine janin ketika janin menelan dan mengeluarkan cairan.

Air ketuban sendiri memiliki warna yang bening kekuningan dan tidak berbau. Cairan amnion atau biasa disebut dengan air ketuban terdiri dari 98% air, sedangkan sisanya merupakan:

  • Sel-sel epitel
  • Garam anorganik serta bahan organik
  • Rambut lanugo (rambut halus berasal dari bayi)
  • Verniks kaseosa (lemak yang meliputi kulit bayi)

Air ketuban juga mengandung nutrisi, hormon, sel penunjang sistem kekebalan tubuh, dan urine janin. Fungsi air ketuban membantu janin belajar bernapas, menelan, dan bergerak.

Semasa kehamilan sendiri, Moms butuh cairan lebih banyak dari biasanya. Hal ini untuk mengisi volume air ketuban dan uterus atau rahim. Mengutip dari Perinatal Stem Cells Journal, volume air ketuban yang normal adalah:

  • 60 milliliter (ml) ketika kandungan berusia 12 minggu
  • 175 ml pada usia kehamilan 16 minggu
  • 400-1200 ml pada minggu 34-38
  • 600 ml pada usia kehamilan

Fungsi Air Ketuban

Fungsi Air Ketuban Bagi Janin

Keberadaan cairan ketuban memiliki fungsi yang penting bagi janin dalam kandungan Moms. Fungsi air ketuban ini akan tergus bersikulasi di dalam rahim domana janin akan menelan dan mengeluarkannya kembali dalam bentuk urine. Lalu, apa saja fungsi air ketuban? Berikut penjelasannya.

1. Melindungi janin dari benturan

Mengutip dari Medical News, fungsi air ketuban salah satunya adalah melindungi janin dari tekanan luar atau benturan. Jadi, ketika ibu hamil jatuh atau perutnya terbentuk, cairan ketuban bisa melindungi janin.

2. Memberikan Ruang Gerak

Cairan ketuban befungsi memberikan ruang untuk janin bergerak saat mereka sedang berkembang. Gerakan mereka bisa membantu perkembangan otot dan tulang.

Nah saat bergerak itu, cairan ketuban juga bisa menjaga agar tali pusar enggak terjepit antara janin dan dinding rahim.

3. Menjaga Asupan Oksigen dan Suhu

Selain melindungi janin, cairan ketuban juga menjaga asupan oksigen di dalam perut dengan mencegah tali pusat tertekan supaya janin nyaman dan menjaga paru-parunya berfungsi dengan baik.

Selain itu, cairan ketuban juga memastikan supaya kondisi rahim tetap hangat demi kenyamanan janin. Suhu cairan ketuban biasanya sedikit lebih hangat dibandingkan tubuh Moms yakni 37,5 derajat Celcius.

4. Mendukung Perkembangan Paru-Paru

Janin gak bisa bernapas dengan cara menghirup oksigen melalui hidung. Janin akan bernapas dengan perpaduan gerakan menelan cairan ketuban dan kontraksi paru-paru. Aktivitas ini biasanya dimulai ketika kandungan berusia 10-11 minggu.

Pada usia kehamilan 32 minggu, janin sudah mulai berlatih bernapas dengan mengembang kempiskan paru-paru. Paru-paru biasanya dianggap sudah matang pada usia kehamilan 36 minggu.

5. Mendukung Perkembangan Sistem Penceranaan

Janin belajar menelan dengan minum air ketuban karena nantinya air tersebut akan keluar sebagai urine untuk menjaga kestabilan jumlah cairan ketuban.

Janin yang sulit menelan cairan ketuban akan mengakibatkan volume cairan ketuban terlalu banyak atau polihidramnion. Ini bisa menjadi indikasi adanya kelainan pencernaan di janin Moms.

6. Melindungi dari Infeksi

Cairan ketuban akan melindungi janin dari berbagai infeksi Moms. Mengapa? Cairan ketuban mengandung antibodi yang bisa melawan infeksi saat janin berada dalam kandungan dan menghentikan pertumbuhan bakteri.

Bukan hanya itu, cairan ketuban juga akan melindungi janin dari pengaruh infeksi yang Moms dapatkan atau dari makanan yang Moms konsumsi.

Jangan Sampai Air Ketuban Pecah

Moms perlu berhati-hati ketika merasakan ada cairan keluar dari vagina karena bisa jadi itu cairan ketuban yang pecah. Moms harus segera melakukan pemeriksaan ke dokter karena akan sangat berbahaya.

Air ketuban yang pecah sebelum usia melahirkan bisa menyebabkan bayi lahir prematur. Bahkan kalau pecah di bawah usia 5 bulan, maka janin bsia meninggal. Hal ini disebabkan karena janin gak terlindungi lagi oleh cairan ketuban.

Lalu, apa yang menyebabkan cairan ketuban bisa pecah? Cairan ketuban pecah karena biasanya Moms melakukan aktivitas terlalu berat seperti terlalu lelah, mengangkat benda berat, dan jalan dengan jarak yang jauh. Jadi, berhati-hati ya Moms.

Mengingat pentingnya fungsi air ketuban bagi janin, Moms perlu memastikan apakah jumlahnya sesuai dengan usia kehamilan ya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

X