7 Ciri ciri Kontraksi Asli, Bedakan Dengan yang Palsu

Ibu hamil yang mengalami ciri ciri kontraksi asli menjelang kelahiran

Ciri ciri kontraksi asli dan palsu seringkali membuat banyak moms bingung,  terutama bagi moms yang baru pertama kali mengalami hamil, keduanya akan membingungkan.

Kontraksi  asli atau dikenal juga kontraksi menjelang lahiran merupakan momen yang sangat ditunggu-tunggu bagi semua ibu hamil.

Bagaimana tidak, meskipun akan terasa nyeri, tapi itu merupakan tanda sang buah hati akan bertemu moms di dunia ini.

Namun kontraksi yang terjadi saat kehamilan bisa terjadi dengan  diikuti tanda-tanda lainnya dan bukan merupakan saat yang tepat untuk melahirkan sang buah hati.

Nah untuk kontraksi asli, bagaimanakah tanda-tandanya? Agar moms bisa mengetahui momen yang tepat untuk menyambut sang buah hati, yuk kita simak tentang kontraksi asli berikut ini.

Kontraksi Menjelang Lahiran

Kontraksi menjelang lahiran atau juga dikenal dengan kontraksi asli merupakan salah satu proses kelahiran bayi yang akan dialami oleh seorang ibu. Pada umumnya perbedaan kontraksi asli dan kontraksi palsu salah satunya berbeda di lama terjadinya kontraksi. Kontraksi asli umunya berlangsung intens dengan rentang waktu yang semakin lama semakin dekat bahkan bisa terjadi setiap 40 detik dari kontraksi satu ke kontraksi lainnya. Hal tersebut dikarenakan semakin kuatnya dorongan kepala janin untuk keluar dari mulut rahim. Sedangkan kontraksi palsu, bisa terjadi tak beraturan, tidak intens dan nyerinya masih terasa ringan.

Ciri-ciri kontraksi asli

Seperti halnya kontraksi palsu, kontraksi asli juga memiliki ciri tersendiri, yaitu:

1. Rasa nyeri di bagian bawah perut yang lebih kuat

Rasa nyeri yang moms rasakan saat terjadinya kontraksi asli akan terasa lebih kuat dibandingkan kontraksi palsu. Di beberapa kasus disertai mual. Nyeri yang terjadi karena adanya dorongan janin dari dalam rahim.

2. Disertai flek atau darah

Berhubung kontraksi asli adalah proses mendekati kelahiran bayi, maka akan disertai keluarnya bercak darah. Flek atau darah yang keluar biasanya disertai lendir. Lendir yang berasal dari mulut vagina selama ini menjaga area tersebut agar terhindar dari infeksi.

3. Polanya teratur, intens dan bisa diprediksi

Kontraksi asli pada umumnya berpola teratur, akan muncul per sekian menit dan semakin lama semakin intens dengan jarak waktu yang semakin kecil. Misalnya, awalnya terjadi setiap 20 menit, kemudian kontraksi setiap 10 menit  diikuti setiap 5 menit hingga akhirnya kurang dari satu menit, sebelum pada akhirnya pembukaan jalan lahir sempurna.

4. Disertai adanya cairan/air yang keluar

Cairan atau air yang keluar merupakan ketuban yang bisa saja pecah mendekati detik-detik kelahiran bayi. Air ketuban adalah cairan yang berfungsi melindungi janin saat di dalam kandungan. Selain untuk melindungi janin, air ketuban juga berfungsi untuk mengatur suhu dan membantu perkembangan janin. Saat waktu persalinan tiba, selaput ketuban akan pecah dan cairan pun akan keluar dari vagina. Ketuban pada umumnya berwarna jernih dan tidak berbau amonia seperti urin. Saat terjadi pecahnya ketuban bisa saja ditemukan lendir dengan disertai sedikit garis-garis darah. Bahkan di beberapa kasus saat pecahnya ketuban moms juga akan merasakan seperti adanya letupan. Setelah pecahnya selaput ketuban maka moms akan sedikit demi sedikit merasakan kontraksi menjelang persalinan.

5. Tidak akan hilang meski berganti posisi

Jika kontraksi palsu bisa hilang saat moms berganti posisi atau melakukan sesuatu kegiatan, maka kontraksi asli tidak begitu. Nyeri saat terjadinya kontraksi asli tidak bisa hilang meskipun moms berganti posisi ataupun beraktivitas.

6. Semakin lama semakin nyeri

Selain intensitas waktu yang semakin dekat, nyeri yang terjadi saat kontraksi asli juga semakin kuat. Nyeri saat kontraksi palsu pastinya berbeda saat nyeri kontraksi asli. Nyeri kontraksi asli akan terasa lebih kuat dan merata saat semakin terbukanya serviks.

7. Area nyeri lebih luas

Nyeri saat terjadi kontraksi asli terjadi di area perut bagian bawah, sekujur tubuh, punggung lalu menjalar ke paha dan kaki. Berbeda dengan kontraksi palsu yang kadang dirasakan di area perut saja.

8. Meningkatnya tekanan darah

Proses menjelang lahiran pada moms merupakan proses yang berbeda-beda di setiap individu. Di beberapa orang akan butuh waktu menunggu pembukaan sempurna. Kontraksi yang dirasakan juga menyesuaikan dengan pembukaan jalan lahir. Oleh karena itu, dalam proses tersebut akan ada peningkatan tekanan darah karena tegangnya otot rahim yang berkontraksi disertai janin yang sedang menuju leher rahim untuk keluar.

Meski kontraksi asli terdengar membutuhkan lebih effort dibandingkan kontraksi palsu, tetap saja ada hal yang harus diketahui moms saat menghadapinya agar proses persalinan tidak terasa begitu memberatkan dan bisa dilewati dengan nyaman. Berikut tips yang bisa moms lakukan saat mengalami kontraksi asli:

1. Berusaha tetap tenang dan relaks

Kondisi yang tenang dan relaks akan membantu moms lebih baik dan nyeri lebih terasa ringan. Usahakan moms dalam keadaan tenang dan tidak dalam keadaan tegang. Minta bantuan pada pasangan atau keluarga menjadi support system.

2. Perhatikan dan catat waktu

Perhatikan rentang waktu terjadinya kontraksi dan catat waktunya agar bisa diupayakan untuk moms berlatih mengatur nafas saat mengejan nantinya. Moms bisa siapkan stopwatch atau jam di dekat moms saat kontraksi terjadi.

3. Isi dengan kegiatan lain

Berjalan ringan atau duduk di atas birthball bisa dilakukan untuk membantu proses persiapan lahiran. Moms yang aktif bergerak juga bisa membantu dalam membuka jalan lahir. Tapi tetap sesuai anjuran dokter dan kondisi moms masing-masing. Selain itu moms juga bisa makan cemilan agar lebih bertenaga saat lahiran. Menonton TV atau mendengarkan musik juga bisa dilakukan agar moms merasa lebih rileks.

4. Berlatih mengatur nafas

Moms mulai bisa berlatih mengatur nafas saat terjadinya kontraksi. Jika moms mampu mengolah nafas dengan baik maka proses persalinan juga akan lebih mudah.

Kontraksi yang terjadi merupakan hal yang lumrah dan pasti akan dirasakan semua ibu yang akan segera melahirkan. Hal itu karena otot-otot rahim dalam keadaan kencang, membantu mendorong bayi untuk keluar dari rahim, saat persalinan dimulai, serviks atau mulut rahim akan membesar.

Kontraksi yang moms rasakan akan dimulai dari perut, pinggang belakang dan punggung serta bagian tulang panggul bawah. Moms juga akan mengalami peningkatan tekanan darah saat kontraksi. Selain merasakan nyeri yang semakin kuat, keluarnya lendir bercampur darah juga bisa menjadi tanda bayi akan lahir. Di samping itu juga, pecahnya ketuban juga merupakan tanda melahirkan, saat pecahnya ketuban, itu berarti jalan lahir bayi sudah terbuka dan perlindungannya di dalam juga sudah “bocor”, oleh karena itu proses persalinan juga tidak akan ditunda terlalu lama oleh dokter maupun bidan saat ketuban sudah pecah. Namun tidak semua proses pecahnya ketuban dialami oleh moms di awal kontraksi, ada juga yang mengalami saat proses pembukaan sudah lengkap.

Kesimpulan

Nah, sekarang moms sudah tau kan apa itu kontraksi palsu dan bagaimana menghadapinya? Semoga moms yang sedang menunggu kelahiran si buah hati semangat dan kuat menghadapi proses terjadinya kontraksi di tubuh moms sendiri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

X