6 Tahap Sensorimotorik pada Anak, Yuk Pelajari Lebih Dalam!

Tahap sensorimotorik adalah yang pertama dari empat tahap teori perkembangan kognitif Piaget pada anak. Hal ini ditandai dengan pengetahuan seorang anak bahwa dunia luar ada secara terpisah dari dirinya sendiri.

Setelah anak sepenuhnya menyadari hal ini, mereka akan melanjutkan ke tahap berikutnya dalam tahap perkembangan Piaget.

Teori Piaget menunjukkan bahwa anak-anak berkembang melalui serangkaian empat tahap perkembangan kognitif yang berbeda. Tahapan ini mencakup banyak aspek perkembangan mental termasuk penalaran, bahasa, moral, dan ingatan.

Piaget percaya bahwa anak-anak berperan aktif dalam perkembangan kognitif ini, membangun pengetahuan saat mereka berinteraksi dengan dunia.

Kali ini Supermom akan membahas lebih dalam tentang tahap sensorimotorik dan juga aktifitas yang mendukung perkembangan ini pada Si Kecil. 

Baca Juga: 5 Rekomendasi Biskuit untuk Bayi 6 Bulan, Bantu Latih Kemampuan Motorik Si Kecil!

Yang Dilakukan Anak Pada Tahap Sensorimotorik

Yang DIlakukan Anak-anak Saat Tahap Sensorimotik
Foto: Freepik.com

Tahap sensorimotorik biasanya berlangsung dalam dua tahun pertama kehidupan seorang anak. Hal ini ditandai dengan anak menemukan perbedaan antara dirinya dan lingkungannya. Pada saat itu, mereka akan menggunakan indra mereka untuk mempelajari hal-hal tentang diri mereka sendiri dan lingkungan sekitarnya.

Jean Piaget, seorang psikolog Swiss yang mengembangkan teori perkembangan intelektual, mengatakan anak-anak belajar tentang dunianya pada tahap ini melalui penglihatan, sentuhan, perasa dan menghisap. 

Dikutip dari WebMD, pada tahap sensorimotorik anak berulang kali bereksperimen dengan indranya melalui berbagai metode di berbagai lingkungan. Periode ini ditandai dengan pertumbuhan kognitif yang cepat.

Ciri penting lainnya dari tahap sensorimotorik adalah anak belajar konsep sebab dan akibat. Ide kausalitas adalah ketika seorang anak memahami bahwa mereka dapat memindahkan objek dengan tangan mereka dan memahami bagaimana tindakan fisik mereka mempengaruhi lingkungan mereka. 

Konsep kausalitas adalah landasan penting untuk realisasi objek permanen di kemudian hari. Permanen objek adalah kesadaran bahwa objek ada bahkan ketika seseorang tidak dapat melihatnya.

Begitu anak menyadari hal ini, mereka akan belajar bagaimana mencari suatu objek ketika mereka tidak dapat melihatnya. Ini disebut meraba-raba yang diarahkan.

Meraba-raba yang diarahkan adalah ketika seorang anak akan menarik benda ke arah mereka sendiri dan meraihnya sehingga mereka dapat mengaksesnya dengan lebih baik.

Contoh tahap sensorimotorik termasuk contoh ketika Moms menyembunyikan objek di bawah selimut dan anak mencoba menemukannya. Ini terjadi menjelang akhir tahap ini dalam perkembangan kognitif mereka.

Baca Juga: 8 Rekomendasi Mainan Gantung Bayi untuk Melatih Motoriknya

Tahap Sensorimotorik Pada Anak

Sub Tahap Sensorimotorik Pada Anak
Foto: Freepik.com

Dalam tahap sensorimotorik, ada enam sub-tahapan. Sub-tahapan tersebut yaitu:

1. Tindakan Refleks

Tindakan refleks dalam tahap sensorimotorik terjadi dalam bulan pertama kehidupan bayi, saat tindakan refleksif bayi pertama kali dimulai.

Contohnya adalah jika Mom menyentuhkan jari ke wajah atau sekitar bayi, mereka secara naluriah akan mulai mengisap.

2. Reaksi Sirkular Primer

Selama tahap sensorimotik yang satu ini, anak-anak akan menemukan tindakan yang menyenangkan di sekitar tubuh mereka. Itu terjadi dalam empat bulan pertama kehidupan mereka.

Ciri khas dari tahap ini termasuk menggoyangkan jari, menendang kaki, atau mengisap jempol. Tindakan ini berbeda dengan tindakan refleksif tahap sebelumnya karena kali ini semua dilakukan dengan sengaja.

3. Reaksi Sirkular Sekunder

Perkembangan bayi berlanjut dengan tindakan yang menghasilkan kesenangan bagi bayi. Subtahap ini ditandai dengan tindakan berulang yang melibatkan objek yang menyebabkan kesenangan bayi.

Contohnya reaksi sirkular sekunder pada tahap sensorimotorik adalah ketika bayi terus mengocok mainan hanya untuk mendengar suara mainan tersebut.

4. Koordinasi Skema Sekunder

Ini terjadi dalam delapan bulan pertama hingga satu tahun kehidupan bayi. Pada tahap ini, bayi tidak hanya menunjukkan minat pada objek, tetapi mereka juga dapat menggunakan pengetahuannya tentang objek tersebut untuk mencapai suatu tujuan.

Secara praktis, ini bisa terlihat seperti seorang anak yang menjangkau dan meraih mainannya meskipun ada benda lain yang menghalanginya.

5. Reaksi Sirkular Tersier

Ditandai dengan kemajuan mengejar objek tujuan, tahap sensorimotorik ini melihat anak-anak menyesuaikan taktik mereka dengan lingkungannya. Subtahap yang satu ini terjadi antara usia 12 dan 18 bulan atau awal masa balita.

Pada titik ini, anak Moms dapat menjelajahi dunianya dan belajar lebih banyak lagi melalui koordinasi motorik, perencanaan, dan eksperimen.

Mereka mungkin membongkar barang-barang untuk menyatukannya kembali dan melakukan aktivitas tertentu berulang kali untuk melihat apa yang terjadi setiap saat. Sekarang anak Moms dapat melakukan serangkaian tindakan terencana untuk menyelesaikan tugas.

6. Pikiran Simbolis

Yang terakhir dari tahap sensorimotorik adalah awal bayi mampu memvisualisasikan objek yang tidak dapat dilihatnya. Ini adalah awal dari kepermanenan objek dan menandai berakhirnya tahap sensorimotorik.

Baca Juga: 8 Rekomendasi Mainan Gantung Bayi untuk Melatih Motoriknya

Aktifitas Untuk Mendukung Tahap Sensorimotorik

Aktigitas Untuk mendukung tahap sensorimotorik pada anak
Foto: freepik.com / peoplecreations

Waktu bermain membantu Moms menjalin ikatan dengan anak sekaligus mendukung pertumbuhan kognitif yang sehat. Banyak aktivitas bermain yang berbeda dapat membantu memaksimalkan perkembangan selama tahap sensorimotorik.

Berikut adalah beberapa kegiatan sederhana yang dapat Moms coba dengan Si Kecil, yaitu:

1. Permainan Keabadian Objek

Bermain cilukba atau permainan petak umpet dapat membantu anak Moms mengembangkan pemahaman mereka tentang keabadian objek melalui permainan. Ini juga dapat membantu mereka mempelajari sebab dan akibat.

Untuk bayi yang lebih kecil, ambil selimut atau kain kecil dan tutupi wajah Moms. Jika bayi Moms cukup besar untuk menggenggam dan menarik, tunjukkan pada mereka bagaimana mereka dapat menarik syal untuk menemukan wajah Moms.

Kemudian coba tutupi wajah bayi. Bertepuk tangan dan bersorak saat mereka menarik selimut dapat membantu mendorong kegembiraan mereka tentang aktivitas tersebut. Moms dapat mengulangi permainan ini dengan buku atau mainan favorit.

2. Permainan Taktil

Membiarkan anak Moms bermain dengan zat atau bentuk yang dapat mereka manipulasi membantu mereka belajar tentang berbagai sensasi dan mengembangkan keterampilan motorik dan kreativitas mereka.

Zat yang aman dan menyenangkan bisa digunakan termasuk adonan mainan, cat jari, air, atau bola busa. Pastikan untuk mengawasi anak Moms selama kegiatan ini.

Coba berikan balita Moms mangkuk besar kosong, cangkir kecil, dan mangkuk kecil berisi air. Mintalah mereka untuk menuangkan air dari satu mangkuk ke mangkuk lainnya.

Baca Juga: 7 Pilihan Mainan Anak 1 Tahun, Bisa Melatih Motorik Halus dan Kasar!

Nah itulah beberapa hal terkait tentang tahap sensorimotik pada anak. Banyak hal yang bisa dilakukan untuk melatihnya. 

Yang terpenting, anak Moms akan menghabiskan tahap ini untuk belajar memahami dunia mereka melalui pengalaman. Begitu anak-anak memiliki kemampuan untuk berpikir representasional, atau simbolik, yang umumnya terjadi sekitar usia 2 tahun, mereka telah berkembang ke tahap Piaget berikutnya yaitu tahap praoperasional.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

X