7 Mainan Anak Zaman Dulu dan Manfaatnya, Yuk Kenalkan kepada Si Kecil!

7 Mainan Anak Zaman Dulu dan Manfaatnya, Yuk Kenalkan kepada Si Kecil!

Si Kecil lebih suka nonton Netflix atau main game di handphone? Yuk ajak Si Kecil kenalan dengan mainan anak zaman dulu. Dibandingkan dengan mainan anak masa kini, mainan anak zaman dulu konon punya banyak nilai positif yang bisa ditanamkan dalam kehidupan sehari-hari. Ada banyak manfaat permainan anak tradisional, lho Moms!

Selain itu, mainan anak zaman dahulu juga biasanya dimainkan oleh beberapa orang sehingga kemampuan sosial Si Kecil bisa meningkat. Beberapa mainan anak zaman dulu juga membutuhkan aktivitas fisik. Ini tentu sangat baik untuk Si Kecil.

Mainan Anak Zaman Dulu

Apa saja sih mainan anak zaman dulu yang bisa dikenalkan pada Si Kecil? Yuk simak di bawah ini lengkap dengan manfaatnya.

1. Gasing

Mainan Anak Zaman Dulu gasing
Foto: freepik.com/wirestock

Mainan anak zaman dulu selanjutnya adalah gasing. Gasing adalah mainan yang bisa berputar pada porosnya dan memiliki keseimbangan di satu titik. Mainan anak zaman dulu ini ternyata bukan hanya ada di indonesia. Gasing juga ada di Jepang dan Korea. Di Korea, permainan gasing dikenal dengan nama paengchigi.

Dikutip dari laman resmi National Folk Museum of Korea, paengchigi umumnya dimainkan di musim dingin oleh para anak-anak di Korea.

Cara bermainnya bisa dengan melilitkan tali di sekitar gasing dan melemparkannya ke tanah. Moms juga bisa menggunakan gasing jenis lain, dengan memutar bagian tengahnya. Permainan ini bisa dimainkan secara berkelompok. Anak yang gasingnya berputar paling lama adalah pemenangnya.

Bermain gasing, baik untuk melatih keterampilan motorik halus, kesabaran, sportivitas sekaligus mengenalkan hukum keseimbangan pada Si Kecil.

2. Kelereng

Mainan anak zaman dulu selanjutnya adalah kelereng. Kelereng bisa dimainkan dengan banyak cara. Namun, cara yang umum dilakukan adalah dengan membuat lingkaran dan letakkan beberapa kelereng untuk dibidik secara bergantian sesuai dengan jumlah pemain. 

Tidak hanya asal membidik, Si Kecil pun dilatih soal kecermatan dan ketelitian. Ia harus memikirkan langkah-langkah yang harus diambilnya agar bisa memenangkan permainan.

Permainan ini biasanya dimainkan berkelompok dengan 2-5 anak. Permainan ini melatih Si Kecil untuk mengatur emosi, jujur, dan bersosialisasi.

3. Congklak

Mainan anak zaman dulu selanjutnya adalah congklak. Congklak adalah jenis permainan tradisional yang menggunakan papan lengkung berbentuk sampan. Tiap papan congklak terdapat 16 lubang yang terdiri dari 14 lubang kecil berbanjar dan 2 lubang besar di masing-masing ujung papan.

Masing-masing banjarnya terdapat 7 lubang yang saling berhadapan. Sedangkan lubang besar terdapat pada ujung kiri dan kanan papan congklak. Permainan ini hanya bisa dimainkan oleh dua orang yang berkuasa atas tiap banjar dan satu lubang besar. Anak memainkan banjar miliknya sampai bijinya habis secara bergantian.

Permainan ini melatih otak kiri anak untuk berpikir. Anak harus memikirkan strategi untuk mengumpulkan biji congklak sebanyak mungkin. Saat bermain, otak kiri anak akan aktif dengan perhitungan numerik.

4. Layang-layang

Layang-layang
Foto: freepik.com

Mainan anak zaman dulu selanjutnya adalah layang-layang. Saat angin berhembus dan matahari tidak terlalu terik, Moms bisa mengajak Si Kecil untuk main layang-layang.

Moms bisa membantu Si Kecil memegang layangan sementara ia memegang talinya. Sebelum bermain layangan, sebaiknya Moms memperlihatkan video cara bermain layangan agar Si Kecil memahaminya terlebih dahulu.

Permainan ini akan melatih kesabaran Si Kecil. Menerbangakn layangan tentu bukan hal mudah. Si Kecil mungkin harus menunggu saat angin berhembus agar layangan bisa terbang.

Di sisi lain, bermain layangan juga bisa jadi aktivitas fisik yang baik. Untuk bisa menerbangkan layangan, tidak jarang Si Kecil harus sedikit berlari dan bergerak.

Itulah beberapa mainan anak zaman dulu lengkap dengan manfaatnya yang bisa Moms kenalkan pada Si Kecil. Selamat mencoba!

5. Yoyo

Mainan anak zaman dulu selanjutnya adalah yoyo. Meski terlihat hanya untuk bersenang-senang, yoyo ternyata bermanfaat bagi otak. Yoyo mampu mengoptimalkan kedua belahan otak baik otak kanan maupun kiri. Permainan yoyo juga bisa melatih konsentrasi Si Kecil.

Trik dalam permainan yoyo juga bisa meningkatkan kemampuan logika. Mainan jaman dulu yang satu ini memang agak susah-susah gampang dimainkannya tapi banyak manfaatnya.

Permainan ini memang tidak mudah. Si Kecil harus mengatur agar lingkaran tetap stabil dan mengatur talinya. Bermain yoyo akan melatih konsentrasi, koordinasi tangan dan mata, kreativitas, dan ketangkasan tubuh. 

6. Ular Tangga

Mainan anak zaman dulu yang pertama adalah ular tangga. Mainan ini sebenarnya masih ada hingga sekarang dan banyak versi game mobile-nya. Namun, permainan ular tangga jadul bisa dibilang lebih seru karena melibatkan beberapa orang sebagai pemain.

Ular tangga adalah permainan papan untuk anak-anak yang dimainkan oleh 2 orang atau lebih. Papan permainan dibagi dalam kotak-kotak kecil dan di beberapa kotak digambar sejumlah “tangga” atau “ular” yang menghubungkannya dengan kotak lain.

Setiap pemain mulai dengan bidaknya di kotak pertama dan secara bergiliran melemparkan dadu. Bidak dijalankan sesuai dengan jumlah mata dadu yang muncul. Pemain yang pertama kali mencapai kotak finish adalah pemenangnya.

Ular tangga bisa melatih keterampilan Si Kecil dalam menghitung jumlah angka yang keluar dari dua buah dadu. Permainan ini juga dapat melatih emosi anak bila anak berada di kotak yang mengharuskannya naik atau turun. 

7. Bekel

Mainan anak zaman dulu selanjutnya adalah bekel. Moms tentu sudah tidak asing dengan mainan jadul satu ini. Namun, bagaimana dengan Si Kecil? Ia mungkin belum pernah melihatnya apalagi memainkannya.

Permainan bola bekel membutuhkan bola karet dan biji bekel yang terbuat dari logam atau kulit kerang. Cara bermainnya mudah sekali. Moms hanya perlu melempar bola dan mengambil biji bekel sesuai aturan lalu menangkap kembali bolanya. 

Permainan ini membutuhkan kecekatan dan kecepatan tangan. Orang yang gagal menangkap kembali bola atau menjatuhkan biji akan kalah dan harus berganti giliran dengan yang lainnya.

Permainan ini biasanya dimainkan oleh dua orang atau lebih. Jumlah biji bekel yang dibutuhkannya antara 6-10 biji. 

Konon, permainan ini berasal dari Belanda dengan nama bikkelen. 

Permainan ini akan melatih kecekatan dan kecepatan tangan Si Kecil. Permainan ini juga akan melatih kesabaran, kejujuran, dan sportivitas.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

X