Cara Membedakan Sperma Subur dan Tidak​, Sudah Tahu Moms?

Cara Membedakan Sperma Subur dan Tidak

Sperma jadi salah satu komponen dalam reproduksi yang punya peranan penting. Sebab, penting bagi Moms dan pasangan mengetahui cara membedakan sperma subur dan tidak. Bukan tanpa alasan, sperma yang sehat bisa membuat pasangan lebih mudah memiliki momongan.

Daftar Isi

Cara Membedakan Sperma Subur dan Tidak

7 Cara Membedakan Sperma Subur dan Tidak

Menganalisis sperma dan sperma bisa menjadi cara membedakan sperma subur dan tidak. Prosedurnya dilakukan dengan mengambil sampel sperma di botol sampel, lalu petugas akan menganalisis sampel itu.

Adapun pemeriksaan yang dilakukan terhadap jumlah, bentuk, kekentalan, gerakan, dan warna sperma. Jika ada banyak sperma dalam bentuk normal, maka pria tersebut dikatakan punya tingkat kesuburan yang tinggi. 

Namun, tidak jarang juga banyak yang memiliki jumlah sperma yang tidak normal tapi masih tergolong subur. Ada beberapa indikator sebagai cara membedakan sperma subur dan tidak seperti berikut ini.

1. Jumlah Sperma

Cara membedakan sperma subur dan tidak yang pertama adalah mengetahui berapa jumlah sperma pada air mani yang keluar ketika pria mengalami ejakulasi. Mengutip dari Mayo Clinic, jika jumlah sperma sampai 15 juta sel sperma atau spermatozoa setiap mililiter air mani maka bisa dikatakan subur. Namun, jika kurang dari angka tersebut bisa dikatakan sperma berada dalam kondisi tidak sehat.

Beberapa penelitian juga menunjukkan air mani sama sekali tidak mengandung sperma. Jika hal tersebut terjadi, maka kondisi ini dikatakan dengan sperma kosong atau azoospermia. Meski demikian jumlah sperma yang kurang belum tentu tidak bisa membuahi sel telur.

2. Volume Cairan Sperma

Pada umumnya sperma yang dikeluarkan pria ketika ejakulasi harus berkisar 2-5 mililiter. Cara membedakan sperma subur dan tidak adalah dengan menilai volume cairannya. Apabila jumlahnya kurang, maka ini mengindikasikan volume yang dimiliki sedikit dan kurang sehat. 

Kondisi volume cairan sperma yang sedikit disebut dengan hipospermia. Ini disebabkan pria yang terlalu sering mengalami ejakulasi. Sementara, volume cairan sperma yang berlebih disebut dengan hyperspermia. Kondisi ini terjadi jika seorang pria sudah lama tidak mengalami ejakulasi.  

3. Pergerakan Sperma

Indikator lain dalam cara membedakan sperma subur dan tidak adalah melihat pergerakannya atau motilitasnya. Namun, untuk mengetahui hal ini dibutuhkan pemeriksaan sperma di laboratorium, sebab kamu tidak bisa melihatnya secara langsung. 

Cara membedakan sperma subur dan tidak apabila sperma sehat, maka pergerakannya akan lincah. 

Sementara, jika pergerakannya minim bisa dikatakan sperma tersebut tidak sehat. Hal ini menyebabkan pembuahan pada sel telur akan sangat sulit. Pasalnya, sperma harus bergerak cepat dan lincah untuk bisa mencapai sel telur dan melakukan pembuahan.

Kalau hasil pemeriksaannya menunjukan motilitas buruk lebih dari 60%, maka ada potensi pria tersebut memiliki tingkat kesuburan yang rendah. Setidaknya seorang pria butuh 40% sperma dengan motilitas yang baik dalam menaikkan potensi kehamilan. 

4. Bentuk sperma

Indikator selanjutnya adalah dari bentuk sperma. Ciri dari sperma yang subur umumnya punya bentuk atau morfologi seperti berikut:

  • Bentuk kepala oval
  • Ekornya panjang 

Jika sperma memiliki kepala bentuk lainnya dengan ekor pendek, maka sperma tersebut bisa dikatakan tidak sehat. Memang benar, seorang pria bisa saja memiliki sperma yang tidak sehat selama ejakulasi. Kondisi ini normal terjadi, selama jumlah sperma yang mati tidak lebih banyak dari sperma yang sehat dengan bentuk normal.

5. Warna Air Mani

Bukan hanya kekentalan, warna air mani yang keluar saat ejakulasi pun bisa jadi pembeda antara sperma sehat atau tidak. Sperma yang normal dan sehat umumnya memiliki warna putih agak keabuan. Warna ini menunjukkan kalau sperma punya kadar yang cukup. 

Hal ini tentu berbeda dengan sperma yang tidak sehat karena cenderung berwarna putih dan bening seperti air. 

6. Bau dan Rasa

Cairan sperma bersifat basa  dengan pH normalnya adalah 7,2-8,0. Untuk itu, baunya lebih mirip seperti klorin atau amonia. Untuk rasanya sendiri cairan sperma cenderung agak manis karena kandungan fruktosanya di dalamnya yang tinggi.

Beberapa makanan bisa mengubah rasa dan bau cairan sperma. Misalnya saja kopi, alkohol, asparagus, susu, daging merah, dan bawang bombay bisa menjadikan rasanya lebih pahit, pedas, atau wangi. 

Sebaliknya, apabila pasangan Moms mengonsumsi makanan seperti nanas, peterseli, dan seledri maka bisa membuat bau dan rasa cairan sperma lebih manis. Mengonsumsi multivitamin juga bisa membuat cairan sperma terasa mengandung mineral atau metal. 

Merokok juga bisa mengubah rasa dan bau cairan sperma dan bisa menurunkan kualitasnya. Faktor lainnya yang memengaruhi bau dan rasa cairan sperma adalah infeksi saluran kemih ataupun infeksi menular seksual seperti gonore, chlamydia, dan trikomoniasis. 

7. Kekentalan Air Mani 

Kekentalan air mani menjadi salah satu indikator dalam cara membedakan sperma subur dan tidak. Pasalnya, jika cairan air mani encer, bukan tidak mungkin jumlah sperma yang terkandung sedikit. Bukan hanya itu, sperma yang tidak subur atau mandul pun juga punya tekstur yang tidak terlalu lengket.

Namun, sperma yang encer sebenarnya tidak bisa jadi penentu tingkat kesuburan seorang pria. Ini karena tingkat kekentalan sperma yang bisa mengalami perubahan karena berbagai faktor, misalnya saja kadar cairan dalam tubuh. 

Meski demikian,  Moms dan pasangan tetap waspada jika sperma selalu encer saat ejakulasi karena ini mengindikasikan jumlah sperma yang kurang dari normal. Segera lakukan pemeriksaan ke dokter jika Moms dan pasangan mengalami hal tersebut.

Tips Menjaga Kualitas Sperma Agar Tetap Subur

Tips Menjaga Kualitas Sperma

Perubahan gaya hidup bisa membantu pasangan Moms untuk mendapatkan kualitas sperma yang bagus. Ada beberapa cara mudah yang bisa dilakukan untuk menjaga kualitas sperma, misalnya saja:

1. Menurunkan Berat Badan

Obesitas atau kelebihan berat badan di atas normal bisa menyebabkan jumlah sperma jadi rendah. Untuk itu, cobalah menerapkan gaya hidup yang sehat dan atur pola makan serta rutin berolahraga untuk menjaga berat badan tetap di rentang ideal.

Akan tetapi, pasangan juga perlu berhati-hati untuk tidak melakukan olahraga berlebihan ya Moms. Sebab, ini bisa membuat tubuh jadi lelah dan akhirnya menurunkan kadar hormon testosteron. 

2. Hindari Mengenakan Celana Dalam Terlalu Ketat

Hindari mengenakan celana yang terlalu ketat ya. Pakaian yang ketat bisa membuat suhu di sekitar testis jadi panas dan mengganggu produksi dari sperma.

Untuk itu, ada baiknya kenakan celanaatau pakaian dalam yang lebih longgar supaya kesehatan organ intim dan saluran sperma bisa tetap terjaga.

3. Perhatikan Asupan Sehari-hari

Cobalah mengonsumsi makanan yang baik untuk kesuburan pria seperti tiram, ikan salmon, bawang putih, cokelat hitam, dan kacang-kacangan. Apabila makanan yang dikonsumsi dirasa tidak mencukupi, maka ada baiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui perlu atau tidaknya konsumsi suplemen. 

Selain itu, hindari juga merokok, penggunaan narkotika, dan minuman beralkohol.

4. Menghindari Stres

Mengelola stres merupakan kunci penting untuk memproduksi sperma yang sehat. Moms dan pasangan bisa melakukan meditasi bersama, saling bercerita, da berkonsultasi ke psikolog. Lakukan juga aktivitas yang menyenangkan untuk mengurangi rasa penat.

Itulah tadi beberapa cara membedakan sperma subur dan tidak. Mengetahui cara ini bisa membantu Moms dan pasangan lebih memperhatikan kesehatan reproduksi. Sehingga, Moms dan pasangan bisa mendapatkan penanganan yang tepat jika ingin segera memiliki momongan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

X