Moms, apakah Anda merasa khawatir dengan efek KB IUD? Supermom akan membahas KB IUD (Kontrasepsi Intrauterine Device) yang efektif, tetapi seringkali menimbulkan kekhawatiran. Kesehatan reproduksi adalah hal penting bagi setiap wanita, dan pemilihan KB yang tepat memiliki peran utama dalam perawatannya. Artikel ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam dan menjawab kekhawatiran Anda terkait KB ini, sehingga Moms dapat mengambil keputusan yang tepat untuk perawatan kesehatan reproduksi Anda.
Apa itu KB IUD?
KB IUD adalah metode kontrasepsi yang sangat efektif dan praktis. Ini adalah perangkat kecil yang bentuknya mirip dengan huruf T yang ditempatkan di dalam rahim oleh dokter atau profesional medis yang berpengalaman. IUD bekerja dengan cara yang sederhana: pertama, ia mencegah sperma mencapai sel telur dengan menghambat gerakan mereka. Selain itu, IUD juga dapat menghambat sel telur untuk menempel di dinding rahim. Jenis-jenis KB IUD yang tersedia meliputi yang mengandung hormon (hormonal) dan yang tidak mengandung hormon (non-hormonal).
Jenis-Jenis KB IUD
Moms, ada beberapa jenis IUD yang tersedia. Dua jenis utama IUD adalah IUD hormonal dan IUD non-hormonal, dan berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang masing-masing:
1. IUD Hormonal
IUD Hormonal dengan Progesteron
Jenis IUD hormonal ini mengandung hormon progesteron, yang dilepaskan secara perlahan ke dalam rahim. IUD hormonal dengan progesteron biasanya efektif selama 3 hingga 6 tahun, tergantung pada jenisnya. Contoh merek yang umum adalah Mirena, Skyla, dan Liletta.
IUD Hormonal Kombinasi
Beberapa IUD hormonal menggabungkan progesteron dengan estrogen. Mereka biasanya efektif selama 3 hingga 5 tahun. Contoh produknya adalah Kyleena.
2. IUD Non-Hormonal
IUD tembaga adalah jenis IUD non-hormonal yang memiliki kawat tembaga di sekelilingnya. Tembaga ini menghambat gerakan sperma dan mencegahnya mencapai sel telur. IUD tembaga biasanya efektif selama 10 hingga 12 tahun. Contoh produk yang terkenal adalah Paragard.
Berdasarkan healthline, Sperma tidak hanya ditolak oleh tembaga, tetapi ion-ion tersebut mengubah lapisan rahim dan susunan lendir serviks sehingga semakin menghalangi sperma mencapai sel telur.
Mengapa Moms Memilih IUD?
IUD adalah pilihan populer di kalangan wanita yang mencari kontrasepsi yang efektif dan bebas masalah. Berdasarkan artikel Planned Parenthood, Beberapa alasan mengapa Moms mungkin memilih IUD adalah:
1. KB IUD Perlindungan Super Efektif
Moms, IUD adalah salah satu metode kontrasepsi dengan tingkat efektivitas lebih dari 99% dibandingkan dengan KB jenis lain.
2. Kemudahan Jangka Panjang
Setelah IUD terpasang, alat ini akan terus memberikan perlindungan selama 3 hingga 12 tahun, tergantung pada jenis yang moms pilih. Itu artinya tidak ada perlu pergi ke apotek, mengonsumsi pil, atau memasang cincin. Moms juga tidak perlu melakukan apa pun sebelum berhubungan seks.
3. Kehamilan yang Bisa Dikendalikan
KB IUD adalah metode yang bisa diatur. Jika moms memutuskan untuk hamil, Anda bisa melepaskannya kapan saja. IUD tidak akan memengaruhi kesuburan atau kesulitan kehamilan di masa depan. Sebenarnya, Moms bisa hamil segera setelah IUD dilepas.
4. IUD Hormonal, Sahabat Haid Moms
IUD hormonal seperti Mirena, Kyleena, Liletta, dan Skyla bisa membuat menstruasi moms lebih nyaman. Mereka mengurangi kram dan membuat haid lebih ringan. Bahkan beberapa moms bisa benar-benar berhenti haid.
5. IUD Tembaga, Bebas Hormon
IUD Paragard (tembaga) adalah pilihan yang tepat bagi moms yang ingin metode non-hormonal atau memiliki batasan medis terhadap hormon. Ini juga sangat efektif dalam mencegah kehamilan.
Efek KB IUD yang Mungkin Terjadi
1. Efek KB IUD Hormonal
Jika moms mempertimbangkan penggunaan IUD hormonal, mungkin moms ingin tahu tentang kemungkinan efek samping yang mungkin terjadi. Tapi sebenarnya, sebagian besar dari efek samping ini sebenarnya bisa memberikan manfaat, terutama terkait dengan menstruasi.
Beberapa efek samping yang mungkin moms alami saat memasang IUD hormonal termasuk sedikit rasa nyeri saat pemasangan dan kram atau nyeri punggung beberapa hari setelahnya. Moms juga mungkin mengalami bercak antar periode atau periode yang tidak teratur. Namun moms tak perlu khawatir, sebagian besar dari ini akan mereda dalam 3–6 bulan saat tubuh moms beradaptasi dengan kehadiran IUD di dalam rahim.
Jika moms merasa khawatir tentang nyeri, ibuprofen atau obat pereda nyeri lainnya dapat membantu mengatasi kram yang mungkin moms alami. Jika rasa nyeri terus berlanjut atau sangat mengganggu, moms bisa berkonsultasi dengan perawat atau dokter moms untuk memastikan IUD moms berada di posisi yang tepat.
2. Efek KB IUD Tembaga (Non-Hormonal)
Salah satu hal yang sering terjadi dengan IUD tembaga adalah peningkatan perdarahan menstruasi dan kram, terutama dalam 3-6 bulan pertama setelah pemasangan. Namun, kondisi ini membaik seiring berjalannya waktu.
Beberapa efek samping yang mungkin Moms alami dengan IUD Tembaga meliputi:
- Bercak antara periode menstruasi
- Periode mestruasi yang tidak teratur
- Periode menstruasi yang lebih berat atau lebih lama
- Kram menstruasi yang lebih intens atau lebih lama
- Nyeri saat IUD dipasang, dan mungkin kram atau nyeri punggung selama beberapa hari setelahnya.
Cara Mengatasi Efek KB IUD
Moms, jika Anda mengalami efek samping IUD, jangan khawatir. Banyak dari efek samping ini bersifat sementara dan dapat diatasi. Merangkum dari Healthline, berikut adalah beberapa cara mengatasi efek samping IUD dengan bijak.
Jika Anda mengalami kram atau rasa sakit, Dokter biasanya merekomendasikan untuk mengonsumsi 800 miligram ibuprofen sekitar satu jam sebelum prosedur. Namun, jika Moms merasa perlu, dokter bisa saja meresepkan obat pereda nyeri yang lebih kuat.
Pilihan Moms bisa mencakup:
- Obat pereda nyeri
- Obat anti-kecemasan
- Obat yang membantu melonggarkan leher rahim
- Penggunaan anestesi lokal atau dinitrogen oksida (dikenal juga sebagai gas tertawa) untuk mengurangi rasa sakit.
Ketika berpergian, pastikan Moms selalu menyiapkan ibuprofen, bantal pemanas, panty liner atau pembalut wanita, dan minuman kesukaan Moms untuk mengatasi mual atau pusing. Untuk kenyamanan tambahan, bawalah tas kecil berisi keperluan Moms dan kenakan pakaian yang paling nyaman.
Kapan Anda Harus Berkonsultasi dengan Dokter?
Moms, sangat penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter Anda jika Anda mengalami efek samping yang signifikan atau jika Anda merasa tidak nyaman dengan IUD Anda. Contohnya adalah ketika Moms mengalami Kehamilan Ektopik karena kehamilan ini bisa sangat berbahaya dan memerlukan perhatian medis segera. Jangan ragu untuk mengajukan pertanyaan dan berbicara tentang perubahan apa pun yang Anda alami.
Selain itu, jangan lupakan untuk menjadwalkan kunjungan rutin ke dokter untuk memeriksa IUD Anda. Ini akan membantu memastikan IUD tetap berfungsi dengan baik dan tidak keluar dari tempatnya.
Nah, Moms! Itu dia beberapa efek KB IUD yang mungkin muncul. Memahami efek ini adalah kunci, dan tahu bagaimana mengatasinya dengan bijak akan membantu Moms merasa lebih nyaman. Ingatlah selalu untuk berkonsultasi dengan dokter jika Moms mengalami efek samping yang signifikan atau jika Moms memiliki pertanyaan tentang IUD. Dengan pemahaman dan perawatan yang tepat, IUD bisa menjadi pilihan kontrasepsi yang aman dan efektif yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi Moms sebagai seorang ibu.