4 Penyebab Bentol Berair Pada Kulit Bayi dan Cara Mengatasinya

Bayi memang memiliki kulit yang sangat sensitif Moms sehingga rentan sekali terkena masalah. Nah, salah satu masalah kulit yang sering dialami Si Kecil adalah bentol berair pada kulit bayi. Apa ya yang menyebabkan bentol berair pada kulit bayi? Lalu, bagaimana ya cara menyembuhkannya? Yuk, simak penjelasannya berikut ini.

Mengutip dari Raising Children, bentolan berair pada kulit bayi memang umumnya disebabkan oleh gesekan yang membuat kulit jadi lecet dan melepuh. Bentol berair akibat dari gesekan biasanya bisa pulih sendiri dalam beberapa hari tanpa meninggalkan bekas luka.

Namun, perlu Moms perhatikan juga kalau tidak semua bentol berair pada kulit bayi disebabkan oleh iritasi kulit dan gesekan. Masalah ini pun juga bisa disebabkan oleh infeksi dari bakteri maupun virus.

4 Penyebab Bentol Berair Pada Bayi

Supaya bisa mengobatinya bentol berair pada bayi dengan tepat, Moms perlu mengetahui dulu dengan pasti penyebabnya. Yuk, simak penjelasan elngkapnya berikut ini ya, Moms.

1. Gigitan Serangga

bentol berair pada kulit bayi karena gigitan serangga

Foto: canva.com

Gigitan dari serangga bisa menimbulkan bentol berair pada kulit bayi yang menyebabkan rasa gatal. Rasa gatal ini apabila digaruk akan menyebabkan luka di kulit bayi yang rentan dan sensitif mengalami infeksi. Untuk itu, sangat penting menjaga kebersihan dalam mengurangi paparan terhadap serangga. Adapun beberapa cara yang bisa Moms lakukan untuk mengurangi bentol berair pada kulit bayi yakni:

  • Cuci area yang bentol dalam membantu mengatasi kemarahan dan peradangan.
  • Oleskan lotion calamine ke area bentol dan biarkan kering untuk meredakan ruam akibat gigitan serangga.
  • Cegah Si Kecil menggaruk area gigitan tersebut.
  • Menggunakan salep gigitan serangga untuk bayi.
kampanye perawatan bayi supermom

2. Impetigo

Penyakit kulit yang satu ini sering menjadi penyebab munculnya bentol berair pada kulit bayi. Mengutip dari Kids Health, impetigo terjadi karena infeksi bakteri A streptococcus atau Staphylococcus aureus pada area kulit yang rusak, seperti:

  • Luka akibat pecahnya lenting cacar
  • Bekas gigitan serangga
  • Kulit lecet
  • Lenting

Lenting karena impetigo biasanya berukuran lebih besar, padat, dan keras dibandingkan lenting cacar. Apabila pecah, lenting impetigo akan mengeluarkan cairan kuning kecokelatan yang bisa berubah menjadi kerak. Bentol berair pada kulit bayi ini bisa menimbulkan rasa gatal.

Untuk mendukung pemulihan kulit sekaligus mencegah infeksi adalah menjaga kebersihan kulit Si Kecil, terutama di area kulit yang terluka. Luka ini perlu Moms tutupi dengan perban dan kasa serta rajin dibersihkan.

3. Cacar Air

Munculnya bentol berair pada kulit bayi bisa disebabkan juga oleh cacar air. Penyakit ini terjadi karena infeksi virus Varicella yang biasanya penyakit ini didahului oleh gejala lain, seperti demam tinggi beberapa hari. Demam biasanya lebih cenderung muncul pada Si Kecil di atas 3 bulan. Demam jarang atau bahkan tidak muncul pada Si Kecil yang usianya lebih muda daripada itu.

Bentol atau bintik merah berair akibar dari cacar awalnya muncul di area dada, leher, atau wajah yang lama-lama bisa menyebar ke seluruh tubuh. Selain itu, Si Kecil juga mungkin kehilangan nafsu makan dan terlihat lemah tidak seperti biasanya.

Bentol berair pada kulit bayi yang disebabkan oleh cacar tidak bisa dipecahkan karena bekasnya bisa tertinggal di kulit, menyebar ke seluruh tubuh, atau menular pada orang lain. Adapun cara untuk mengobati cacar air pada bayi, seperti:

  • Jangan dipencet dan menggaruknya
  • Periksakan ke dokter karena akan diberikan pengobatan utnuk menghentikan infeksi virus tersebut, contohnya krim pereda gatal yang dioleskan pada kulit.
  • Boleh mandi seperti biasa tapi berhati-hati dalam mengeringkannya dengan handuk. cukup tempel-tempel dengan lembut dan hinggari mengusapnya.

4. Kudis

Penyakit kulit yang satu ini disebabkan oleh gigitan kutu yang disebut Sarcoptes scabiei, yang kemudian bisa memunculkan bentol berair pada kulit bayi. Kudis sangat menular dan bisa ditularkan hanya lewat kontak seseorang yang terinfeksi, misalnya ketika bersalaman.

Kutu penyebab kudis juga bisa ditularkan melalui penggunaan barang yang sama, seperti handuk, selimut, atau pakaian. Penyakit ini memang sadang mudah menular pada tempat-tempat ramai yang membuat banyak kontak.

Selain bentolan berair pada kulit bayi, kudis juga bisa menyebabkan gejala seperti kulit bersisik, keropeng, kulit menebal, dan gatal. Bentol pun bisa muncul pada bagian tubuh mana pun, namun paling sering di area tangan dan kaki.

Nah, itulah tadi beberapa informasi mengenai penyebab dan cara mengatasi bentol berair pada bayi yang tepat. Alangkah baiknya Moms selalu melakukan tindakan pencegahan ya dengan merawat kebersihan tubuh bayi dan lingkungan di sekitarnya. Semoga informasi tadi bermanfaat ya, Moms!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

X