Gendongan bayi hipseat memang bisa memudahkan Moms saat membawa Si Kecil kemana-mana. Tidak perlu membawa stroller bayi, gendongan tetap bisa membuat anak jadi tidak rewel.
Namun, dibalik segala manfaatnya, rupanya bahaya gendongan hipseat bisa terjadi.
Banyak orang tua yang percaya bahwa Si Kecil perlu diberikan stimulasi di sekitarnya dibandingkan melihat orang tuanya terus menerus.
Sebenarnya, kepercayaan ini justru menunjukkan kalau orang tua tidak percaya diri dan menganggap dirinya tidak cukup menarik untuk anaknya.
5 Bahaya Gendongan Hipseat
Gendongan Hipseat sendiri merupakan jenis gendongan yang memungkinkan Moms menggendong bayi dengan nyaman di depan atau belakang.
Ketika menggunakan gendongan ini, Si Kecil akan digendong di pinggul dengan posisi duduk.
Sebenarnya, sah-sah saja jika Moms ingin mengenalkan anak dengan dunia luar. Namun, Moms perlu mewaspadai bahaya gendong hipseat seperti berikut ini.
1. Menyebabkan Hip Dysplasia
Saat digendong, setidaknya posisi kaki Si Kecil harus setinggi pinggul. Posisi yang disebut dengan M-shape ini merupakan posisi teraman dalam menjaga kesehatan pinggul bayi.
Bahaya gendongan hipseat adalah tidak ada pinggul Moms yang menahan kaki anak. Alhasil, bahaya hipseat bisa membuat kaki Si Kecil menggantung dan tubuhnya bertumpu di tulang belakang.
Mengingat kondisi fisiknya yang masih dalam tahap perkembangan, menggendong bayi menghadap ke depan bisa menyebabkan pergeseran sendi antara tulang paha dan tulang pinggul atau disebut dengan hip dysplasia.
2. Tekanan Pada Paha Bagian Dalam
Bayangkan apabila paha bagian dalam Moms diberi tekanan terus menerus, pastinya tidak nyaman kan? Hal ini sama dirasakan oleh Si Kecil saat digendong menghadap depan.
Bahaya gendongan hipseat selanjutnya adalah tidak ada aliran udara pada area tersebut sehingga bisa menimbulkan ruam.
Bahaya semakin besar bagi bayi laki-laki karena penisnya bisa tertekan kain gendongan. Aliran darah ke organ vital pun jadi terhambat sehingga berisiko mengalami Torsio Testis.
Mengutip dari Mayo Clinic, Torsi Testis terjadi ketika testis berputar yang menyebabkan aliran darah berkurang sehingga timbul rasa sakit dan pembengkakan.
Jika lama-lama dibiarkan, anak bisa menjalani operasi pengangkatan testis.
3. Kontrol Leher yang Belum Baik
Jangan menggendong bayi menggunakan hipseat jika anak belum memiliki kontrol leher yang baik. Sebab, anak akan cenderung menempelkan dagunya pada dada.
Kepalanya akan jatuh ke depan dan bisa membuat saluran pernapasannya tertekuk. Ia pun jadi tidak leluasa bernapas.
Jika dibiarkan hal ini bahkan bisa menyebabkan kematian mendadak sehingga Si Kecil bisa mengalami sensasi tercekik karena saluran napasnya tertekan.
Selain itu, gendongan bayi yang menghadap depan bisa membuat posisi tubuh anak jadi condong ke depan. Jika cara menggendong bayi yang salah ini dibiarkan maka bisa menyebabkan tulang belakangnya jadi melengkung.
Moms pastinya tidak mau kan jika Si Kecil jadi bungkuk di usianya yang masih dini?
Beli voucher belanja Mothercare di sini dapatkan diskon 9%
Beli Sekarang4. Jadi Overstimulasi
Jika sudah waktunya, anak memang perlu melihat sekelilingnya. Namun, jika masih di bawah 1 tahun, maka sebaiknya jangan membuatnya overstimulasi.
Terlalu banyak hal yang dilihatnya dan dicerna membuat otak anak jadi cepat lelah. Imun tubuh Si Kecil pun akan menurun dan mudah sakit.
Overstimulasi juga membuat Si Kecil mendadak jadi rewel karena banyaknya informasi yang perlu dicerna.
5. Anak Jadi Tertidur
Foto: canva.com
Si Kecil memang akan mudah lelah dan tertidur bukan selalu menjadi tanda bahwa anak nyaman. Justru hal itu bisa adi tanda bahwa dirinya lelah.
Subscribe Untuk Update Info Penawaran Terbaru Dan Spesial Lainnya
Dengan membiarkan Si Kecil tertidur di dalam gendongan menghadap depan, maka hal ini bisa berbahaya. Seperti yang tadi disebutkan, bahwa hal ini bisa menganggu pernapasannya.
Bayi yang tertidur pada posisi depan akan menunduk hingga menyebabkan jalur pernapasannya terhambat. Untuk menghindarinya, segera pindahkan anak ke posisi yang menghadap orang tua jika dirinya tertidur.
Tips Menggunakan Gendongan Hipseat
- Wajah Si Kecil terlihat.
- Jalan napasnya terbuka.
- Dagu bayi tidak menempel di dadanya.
- Bayi duduk tegak, tidak merosot, dengan punggung dan lehernya ditopang dengan benar.
- Gendongan bayi menempel pas pada tubuh mama atau papa.