Orang tua berpandangan bahwa terdapat manfaat baby walker atau alat bantu berjalan bayi berupa roda dengan kursi penyangga.
Padahal, di balik manfaat baby walker yang 2-3 dekade ini diyakini sangat menolong, terdapat ancaman yang tidak kalah penting diperhatikan. Padahal, baby walker untuk belajar jalan ini cukup banyak dijual di pasaran.
Alih-alih jumlah manfaat baby walker lebih banyak, justru ancaman risiko di baliknya memiliki daftar yang lebih panjang.
Berikut sejumlah anggapan orang tua mengenai manfaat baby walker, seperti yang telah disarikan dari hasil riset pediatri di Harvard University, ditambah dari Dewan NHS Shetland:
- Baby walker membantu bayi belajar berjalan lebih cepat
- Bayi akan bermain dengan gembira di dalamnya, sehingga terlihat nyaman
- Baby walker adalah tempat aman untuk meletakkan bayi selama orang tua atau pengasuh beraktivitas
- Menggunakan baby walker akan membantu perkembangan bayi saya
- Menggunakan baby walker akan memperkuat kaki bayi
Larangan Penggunaan Baby Walker
Di Indonesia, penggunaan baby walker sebagai alat bantu berjalan bayi belum dilarang. Namun, banyak ahli yang menyatakan baby walker bisa menghambat motorik Si Kecil alih-alih ada manfaat baby walker.
Tahukah Moms bahwa alat ini sudah dilarang penuh di Kanada?
Pakar kesehatan di dunia sangat tidak menganjurkan penggunaan baby walker, karena banyaknya kecelakaan dan cedera yang diakibatkannya.
Contohnya di Amerika Serikat, American Academy of Pediatric telah menyerukan larangan penjualan dan produksi baby walker.
Para dokter anak di AS, meriset bahaya baby walker alih-alih manfaat baby walker, antara lain:
- Patah tulang dan cedera kepala akibat terguling di tangga
- Bayi dapat terluka bakar karena jangkauan yang sangat cepat dan mudah
- Tenggelam, ketika baby walker ini digunakan di area dekat kolam renang atau bak mandi
- Terpapar racun, lagi-lagi akibat kemampuan mencapai objek yang lebih tinggi
Baby walker berbahaya karena memberi bayi kecepatan ekstra, ketinggian ekstra, dan akses ke banyak bahaya.
Baby walker juga berpotensi membuat bayi mudah terjungkal, tersandung, hingga terbelit.
Sebagian besar cedera disebabkan oleh jatuh saat baby walker selip, bayi terlempar, atau menabrak furnitur, pemanas atau oven.
Ada juga peningkatan risiko bayi Anda terbakar oleh benda-benda yang sebelumnya tidak terjangkau, seperti lilin dan cangkir minuman panas. Alat ini juga memungkinkan bayi Anda menjangkau racun rumah tangga, seperti parfum atau alkohol.
Menurut Claire McCarthy, MD , dokter anak di RS Anak Boston, seperti yang dilansir laman resmi Harvard, ini sejumlah bantahan terkait manfaat baby walker yang selama ini diyakini:
- Baby walker justru dapat menunda kemampuan berjalan secara mandiri. Itu terjadi karena belajar berjalan bukanlah tentang belajar menggunakan kaki Si Kecil saja. Melainkan juga tentang belajar menarik diri untuk bangkit dari duduk, keseimbangan, sampai mengambil langkah tanpa dukungan.
- Bayi memang akan ceria di baby walker, karena mulai sekitar usia 6 bulan, bayi suka berdiri tegak — dan suka bergerak, sehingga mereka dapat menjelajah dan berada di tengah banyak hal.
Peneliti Dewan NHS Shetland, Inggris pun merangkum sejumlah fakta yang mematahkan anggapan para orang tua soal manfaat baby walker, antara lain:
- Riset di British Medical membuktikan bahwa penggunaan baby walker tidak terkait dengan pencapaian duduk atau berdiri
- Justru baby walker terbukti menghambat perkembangan, karena bayi belajar cepat berjalan tanpa keterampilan keseimbangan yang tepat
- Baby walker malah bisa mencegah anak mengalami fase merangkak sebelum berdiri dan berjalan
- Akibat tidak seimbangnya kerja otak kanan dan kiri, yang biasanya berlangsung dalam proses belajar berjalan, akan mengurangi keterampilan anak
- Merangkak adalah kegiatan penting dalam mendorong pola silang kinerja otak kanan dan otak kiri
- Dengan baby walker, bayi kehilangan kesempatan untuk belajar yang penting keterampilan motorik dan persepsi, seperti jarak dan kedalaman, dan konsep keluar-masuk, atau di atas dan di bawah.
- Baby walker mengajari anak-anak untuk berlari di lantai menggunakan jari kaki
- Keseimbangan, otot, dan perkembangan sendi, dari lutut sampai pergelangan kaki bisa jadi masalah jangka panjang
Ketimbang baby walker, Moms mungkin bisa mempertimbangkan alat bantu bayi belajar berjalan lainnya.
Rekomendasi Ahli Terkait Manfaat Baby Walker
Nah, lantas bagaimana Moms bisa mengajari Si Kecil berjalan, dengan menepis anggapan-anggapan mengenai manfaat baby walker? Yuk simak lagi rekomendasi dari para ahli ini:
- Tidak perlu buru-buru ingin anak dapat segera berjalan. Biarlah anak memiliki waktu yang cukup untuk mengembangkan otot, kekuatan, dan keseimbangan, semua bayi akan berjalan ketika mereka siap (biasanya antara 9-18 bulan).
- Tummy Time sebanyak mungkin. Sejak lahir, ahli menyarankan aktivitas dengan tengkurap sebanyak mungkin. Namun, perlu diingat bayi harus tidur dalam keadaan telentang. Tummy time adalah fondasi penting untuk semua keterampilan motorik, dan kekurangan tengkurap dapat memiliki dampak besar ke depannya.
- Sering membawa ke taman atau taman bermain juga baik, bayi bisa mengenal zona aman dengan mengeksplorasi keterampilan duduk, merangkak, atau berjalan.
- Sementara di rumah, bayi akan lebih aman ditinggalkan di lantai di ruangan yang bebas bahaya. Pastikan ia jauh dari benda yang berpotensi jatuh, lantai yang licin, dan benda-benda berisiko seperti benda tajam atau panas.
- Penggunaan karpet bermain (playmat) membantu bayi belajar berjalan. Biarkan bayi lebih sering bertelanjang kaki untuk mengeksplorasi kemampuannya.
- Pertimbangkan untuk membeli push walker sebagai alat bantu belajar, seperti kereta dorong yang cocok untuk bayi yang sudah berdiri, kendati belum cukup tegak
Kiranya, informasi terkait manfaat baby walker ini dapat berguna untuk Moms yang sedang mencari alat bantu belajar jalan terbaik buat anak ya. Semoga bermanfaat.
Moms bisa beli beragam peralatan bepergian bayi, alat untuk membantu Si Kecil belajar jalan, di Supermom. Selamat berbelanja!
