3 Alat Bantu Bayi Belajar Berjalan, Hindari Baby Walker!

alat bantu bayi belajar berjalan

Momen bayi berjalan untuk pertama kalinya jadi salah satu tahap tumbuh kembang paling ditunggu dan berkesan. Demi mempersiapkannya, tidak jarang orang tua membutuhkan alat bantu bayi belajar berjalan.

Seperti apa alat bantu bayi belajar berjalan yang aman dan menarik? Mari simak dahulu perkembangan bayi menjelang berjalan.

Menurut Pregnancy Birth Baby Australia, bayi biasanya mulai berjalan saat usianya menginjak antara 8 hingga 18 bulan.

Sebelum berjalan, bayi akan melalui fase merangkak yang berlangsung 6-13 bulan. Ia mulai mencoba untuk berdiri tanpa bantuan, biasanya pada usia 9-12 bulan.

Untuk berjalan, bayi perlu memiliki banyak keterampilan, antara lain keseimbangan, koordinasi, berdiri, dan mampu menopang berat tubuhnya dari satu kaki ke kaki lainnya.

3 Alat Bantu Bayi Belajar Berjalan

alat bantu bayi belajar berjalan
Foto: Unsplash.com/smartdicson

Secara general, produk-produk alat bantu bayi belajar berjalan di Supermom terdiri atas empat tipe, termasuk alat jenis baby walker.

Simak artikel ini sampai akhir, untuk mendapatkan pandangan ahli mengenai alat tersebut. Berikut daftar 3 alat bantu bayi belajar berjalan:

1. Baby Moon Walk

Alat bantu bayi belajar berjalan titah alias baby moon walk, pada prinsipnya merupakan tali pegangan bagi si kecil yang sudah mampu berdiri dan berani melangkah meski keseimbangannya belum maksimal.

Moms dapat memegangi tali yang menyangga tubuhnya, tanpa perlu membungkuk memegangi badan bayi setiap melangkah.

Berikut ini rekomendasi cara menggunakan baby moon walk:

  • Pastikan kunci plastik tidak mencubit kulit bayi, cukup kencang sehingga anak tidak merosot.
  • Cocok untuk anak usia 6 bulan sampai 14 bulan.
  • Pilih bahan yang mudah menyerap keringat.
  • Saat mencuci, jangan pelintir alat alat bantu.

2. Baby Push Walker

Alat ini bisa dibilang tidak seperti media belajar, tetapi bayi akan senang dengan fiturnya yang bagaikan mainan yang perlu ia dorong-dorong.

Baby push walker, memiliki roda yang memudahkannya didorong tanpa takut terjungkal. Di bagian depan, terdapat fitur mainan yang juga membantunya mengasah sensor motorik.

Fitur mainan pada alat bantu bayi belajar berjalan ini, seperti bunyi-bunyian dengan warna dan lampu yang menarik.

Mendorong baby push walker tidak hanya baik untuk memperkuat otot, tetapi juga membantu keseimbangan dan koordinasi.

Berikut ini panduan membeli baby push walker terbaik:

  • Pilih yang memiliki bahan paling kuat dalam jangka waktu pemakaian cukup lama, karena bayi bisa agak kasar dengan mainannya.
  • Pilih yang fitur pengamannya paling mutakhir, sehingga bayi yang aktif juga dapat membalik pegangannya.
  • Pilih baby push walker dengan fitur pengatur kecepatan, sehingga bagi bayi pemula tetap aman.
  • Mainan di bagian depan baby push walker, disebut juga busy board, pastikan bentuknya menarik perhatian bayi sehingga ia memainkannya. Beberapa baby push walker push bahkan dapat diubah menjadi meja gambar.

3. Funky Footprints

Fasilitas ini dapat menjadi alat bantu berjalan bagi bayi yang lebih besar, atau di atas usia 1 tahun. Bentuknya berupa karpet dengan gambar-gambar jejak kaki yang berurut bagaikan pijakan langkahnya.

Ini bagus buat bayi yang sudah merangkak, berlatih berdiri, berjalan 1-2 langkah, sambil meraih benda-benda di sekitarnya.

Untuk keamanannya, bayi hanya perlu fokus kepada jejak kaki di karpetnya, dan melihat respons dari pijakannya.

Funky footprints memiliki tuts yang ketika bayi menginjaknya, akan berbunyi dan menyalakan lampu di bagian lain. Tentunya ini cukup menyita perhatian para bayi.

Bantuan Belajar Jalan Tanpa Alat

alat bantu bayi belajar berjalan
Foto: Freepik.com/freepik

Nemours Foundation melalui situs Kidshealth menganjurkan melatih berjalan bayi tanpa bantuan, antara lain dengan sering membawanya ke taman bermain.

Di rumah, Moms juga dapat membuat rintangan berupa bantal atau kotak, agar dia mampu memanjat dan merangkak melewatinya. Beli beberapa bola untuk berlatih menendang dan melempar.

Balita lebih banyak menggunakan tangan. Mainan edukasi anak dan perlengkapan kerajinan yang membantu mengembangkan keterampilan motorik halus meliputi:

  • Penggunaan kertas dan krayon.
  • Kemampuan memahat adonan dari Playdoh.
  • Susun mainan yang anak-anak dapat membangun dan merobohkan.

Red flags Anak Belajar Berjalan

alat bantu bayi belajar berjalan
Foto: Freepik.com/senivpetro

Pada dasarnya, jangan panik ketika balita belum bisa berjalan seperti anak seusianya. Namun, terdapat indikator motorik lain yang ia sudah mampu kuasai. Segera periksakan anak ke dokter jika Moms mendapati anak belum bisa melakukan hal berikut:

  • Pada 15 bulan: mengambil beberapa langkah sendirian tanpa bantuan.
  • Pada 18 bulan: berjalan tanpa berpegangan pada apa pun; naik dan turun dari sofa atau kursi, dan; membuat tulisan cakar ayam.
  • Pada 24 bulan: berjalan (tidak memanjat) menaiki tangga dengan atau tanpa bantuan dan dapat berlari.

Hindari Baby Walker 

alat bantu bayi belajar berjalan
Foto: Unsplash.com/jimmy_conover

Imbauan tidak menggunakan baby walker sebagai alat bantu bayi belajar berjalan datang dari para akademisi di dunia, melalui hasil riset mendalam.

Studi yang dilansir Cleveland Clinic menunjukkan bahwa cedera kepala dan leher-termasuk patah tulang tengkorak- marak diderita bayi pengguna baby walker.

Baby walker pada awalnya dirancang untuk digunakan oleh anak-anak berusia 5 hingga 15 bulan. Bentuknya melingkar, beroda, dengan kursi gantung di tengah untuk bayi duduki.

Kursi gantung memungkinkan kaki bayi menyentuh tanah dan “berjalan”. Alat bantu bayi belajar berjalan ini telah dimanfaatkan oleh orang tua dalam melatih berjalan.

Namun studi membuktikan cedera bisa terjadi dalam sepersekian detik. Salah satu skenario terburuk, bayi dapat menjauh dari jangkauan orang tua dengan cepat atau jatuh dari tangga.

Beberapa penyebab cedera lain, yaitu bayi yang menggunakan baby walker dapat meraih benda yang posisinya lebih tinggi kemudian menariknya ke bawah. Misalnya meraih kompor atau lilin yang berbahaya bagi Si Kecil.

Baca Juga: Mitos dan Fakta Mengenai Penggunaan Baby Walker Pada Bayi

Bagaimana dengan di Indonesia? Belum ada larangan resmi, meski Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pada dasarnya menganjurkan pelarangan baby walker oleh pemerintah.

Selain luka akibat jatuh, berikut risiko baby walker menurut IDAI:

  • Bayi dapat mencapai alat penghangat atau tempat api.
  • Bayi dapat mencapai lemari/laci yang berisi produk pencucian.
  • Bayi dapat mencapai minuman panas, ceret mendidih, seterika.
  • Bayi dapat mencapai ember atau baskom air.

Dalam catatan Dokter Irwanto di situs IDAI tersebut, ditegaskan bahwa baby walker tidak membantu bayi lebih cepat berjalan.

“Karena itu, sebaiknya baby walker dilarang digunakan pada bayi-bayi yang baru belajar berjalan dan kalaupun terpaksa digunakan, harus mendapat pengawasan yang ketat dari orang tua,” demikian salah satu baris tulisannya.

Itulah penjelasan singkat seputar alat bantu bayi belajar berjalan. Jika Si Kecil sudah bisa berjalan, kegiatan travelling sekeluarga bisa mudah dan nyaman. 

Semoga informasi ini bermanfaat bagi Moms.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

X