Keputihan merupakan cairan bening seperti lendir yang keluar dari vagina. Keputihan ini bisa terjadi sebelum, selama, dan di akhir kehamilan. Setelah melahirkan, biasanya akan ada cairan dari vagina yang menyerupai keputihan setelah nifas. Namun, apakah kondisi ini normal atau perlu diwaspadai?
Lalu, sebenarnya apa sih penyebab keputihan setelah nifas? Simak penjelasannya berikut ini Moms!
Berapa Lama Masa Nifas Bisa Berlangsung?
Kalau secara umum, proses keluarnya darah nifas ini akan berlangsung selama 4-6 minggu pasca melahirkan. Nah, selama masa itu, darah nifas akan emngalami perubahan yang terjadi dengan melalui beberapa tahap, seperti:
- 24 jam pasca melahirkan: Darah akan cenderung berwarna merah terang atau berwarna merah kecoklatan karena mengandung banyak darah dibandingan dengan jaringan dari lapisan dinding rahim. Selain itu, ukuran dari gumpalan darah di hari pertama setelah melahirkan cenderung lebih bervariasi, yakni mulai dari seukuran kelering kecil hingga sebesar ukuran bola golf.
- 2-6 hari pasca melahirkan: Darah memiliki tekstur yang tampak lebih berair denganw arna merah muda atau cokelat tua. Biasanya ukuran dari gumpalan darah cenderung lebih kecil jika dibandingkan dengan hari pertama.
- 7-10 hari setelah melahirkan: Darah akan cenderung berwarna cokelat atau merah muda. Namun, terkadang warna darah lokia juga bisa memudar menjadi putih kekuningan karena terdiri dari jaringan sisa-sisa dinding rahim dan sel darah putih.
- 11-14 hari setelah melahirkan: Di tahap ini, warna darah nifas biasanya akan cenderung putih kekuningan. Namun, kalau Moms sudah mulai bergerak aktif, maka warna darah tersebut bisa berubah jadi merah kembali.
- 2-5 minggu pasca melahirkan: Setelah memasuki tahap ini, maka Moms biasanya sudah tidak lagi mengalami perdarahan. Namun, pada sebagian wanita ada juga yang masih mengalami perdarahan di tahap ini dengan warna darah lebih pucat atu berwarna putih kekuningan yang menyerupai keputihan.
- 6 minggu pasca melahirkan: Perdarahan dan penggumpalan darah di tahao ini sudah sangat seidkit atau mulai berhenti. Namun, pada beberapa wanita masih mungkin menemukan bercak berwarna cokelat, merah, atau kuning setelah melakukan aktivitas yang berat.
Penyebab Keputihan Setelah Nifas
Pada minggu pertama setelah melahirkan mungkin merupakan waktu yang sulit untuk Moms karena Moms perlu beradaptasi dnegan kehidupan sebagai seorang ibu. Moms juga akan merasakan beberapa perubahan pada tubuh, salah satunya adalah keluar cairan kuning atau keputihan setelah nifas.
Namun, Karakteristik dan warna keputihan ini berbeda tergantung dari berapa lama Moms mengalami masa nifas.
Keputihan setelah nifas atau yang disebut dengan lochia merupakan kondisi normal yang ditandai keluarnya ciaran berwarna putih seperti susu dengan tekstur agak cair serta berbau ringan. Lochia ini bisa menjadi penanda adanya cairan dari sel vagina yang meluruh.
Ini merupakan cara tubuh dalam mengeluarkan kelebihan darah serta cairan dari rahim pasca Moms melahirkan. Darah sebagian besar akan keluar dari plasenta yang telah keluar dari dinding rahim. Adapun lapisan endometrium yang menebal selama masa kehamilan juga akan dilepas dengan cara yang sama seperti saat menstruasi.
Kalau mengutip dari laman Mayo Clinic, keputihan terjadi karena adanya kombinasi cairan dan sel vagina yang secara terus menerus akan meluruh. Keputihan yang normal bisa membantu menjaga jaringan vagina agar tetap sehat, melindungi vagina dari infeksi dan iritasi, serta bisa menjadi pelumas.
Lalu, bagaimana dengan keputihan setelah melahirkan atau nifas, apakah normal terjadi? Adapun beberapa kondisi yang bisa menjadi penyebab munculnya keputihan setelah melahirkan, seperti:
- 10 hari pasca melahirkan. Kondisi ini bsia disebabkan karena pengaruh hormon estrogen dari Moms
- Mendapat rangsangan seksual.
- Sedang mengalami masa subur atau ovulasi akrena sekret dari kelenjar serviks uteri jadi lebih encer.
- Stres atau terlalu lelah mengurus Si Kecil. Tubuh akan mengeluarkan hormon kortisol atau stres saat kelelahan yang bisa menyebabkan ketidakseimbangan hormonal dan menganggu keseimbangan pH di vagina.
Kapan Keputihan Dianggap Berbahaya?
Umumnya, keputihan tidaklah berbahaya. Jika cairan berwarna merah terang muncul kembali setelah masa nifas, maka kurangi aktivitas Moms. Kalau berlanjut selama beberapa hari, maka sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter atau bidak terdekat.
Meski keputihan adalah hal yang normal terjadi, Moms perlu mewaspadai jika keputihan yang dialami memiliki warna kekuningan atau kehijauan, memiliki bau, atau terasa gatal. Kondisi ini bisa menjadi pertanda adanya infeksi pada saluran reproduksi Moms yang disebabkan oleh parasit, kamur, atau kuman.
Selain itu, berikut adalah gejala yang perlu Moms perhatikan dan konsultasikan dengan dokter, antara lain:
- Cairan masih berwarna merah terang hingga 4 hari setelah melahirkan.
- Keputihan berbau busuk atau disertai juga dengan demam hingga menggigil.
- Detak jantung jadi lebih cepat dan tidak teratur.
- Perdarahan yang berat atau perdarahan disertai dengan gumpalan darah besar. Hal ini bisa menjadi tanda dari perdarahan postpartum dan butuh bantuan sesegera mungkin.
- Penglihatan kabur.
Apabila Moms mengalami sejumlah gejala tadi, maka segera periksaskan diri ke dokter kandungan. Apalagi, jika sejumlah gejala tersebut disertai dengan keputihan yang berulang dan tidak kunjung membaik. Gejala tersebut bisa jadi pertanda Moms sedang mengalai infeksi saluran kemih atau radang panggul.
12 Tips Mengatasi Keputihan Setelah Nifas
Pada dasarnya, Moms bsia menjaga kesehatan dan kebersihan alat kelamin untuk mempercepat proses pemulihan pasca melahirkan. Berikut adalah cara menjaga kebersihan alat kelamin untuk mencegah keputihan setelah melahirkan semakin bertambah parah:
- Gunakan celana dalam yang berbahan katun
- Jaga vagina agar tetap kering dan bersih.
- Selalu ganti pembalut setiap 4 jam.
- Pastikan celana digunakan sudah dicuci dan dibilas sebersih mungkin supaya residu detergen tidak tertinggal dan menempel. Zat kimia yang bersentuhan langsung dengan area di vagina bisa meningkatkan risiko iritasi dan juga keputihan yang tidak normal.
- Penggunaan tampon selama masa lokia tidak dianjurkan karena hal ini bisa meningkatkan risiko terjadinya infkesi bakteri pada vagina.
- Jangan memakai celana yang terlalu ketat.
- Cuci tangan dengan sabun sebelum menyentuh alat kelamin.
- Bersihkan alat kelamin dari luar supaya bakteri dari anus tidak ikut terbawa ke vagina.
- Hindari melakukan hubungan seks dengan banyak orang.
- Konsumsi makanan yang sehat dan bernutrisi seimbang. Moms bisa mengonsumsi makanan dengan tinggi asam folat seperti ikan salmon, kacang-kacangan, jeruk, kentang, serta lainnya yang memang baik dikonsumsi untuk ibu menyusui dan sebagai pemulihan pasca melahirkan.
- Batasi penggunaan cairan pembersi kewanitaan, bedak, parfum, atau produk sejeninya untuk daerah kewanitaan.
- Hindari stres berlebih setelah melahirkan dengan istirahat yang cukup dan sesekali meluangkan waktu untuk memanjakan diri.
Kesimpulan
Itulah tadi informasi seputar nifas dan keputihan setelah nifas. Keluarnya darah atau keputihan setelah nifas merupakan hal yang normal terjadi dan tidak perlu Moms khawatirkan. Yang terpenting adalah Moms perlu menjaga kesehatan dan kebersihan organ reproduksi selama masa nifas dan setelahnya untuk menghindari risiko terjadinya infeksi.