Moms, Ini Tips dan Cara Membuat Bubur Bayi Puree yang Tepat

Tips dan Cara Membuat Bubur Bayi Puree
Memasuki usia 6 bulan, bayi perlu diberikan makanan pendamping ASI atau MPASI yang lembut seperti bubur bayi.  Ya Moms, di usia ini ASI saja sudah tidak mencukupi kebutuhan nutrisi harian bayi. Salah satu makanan yang bisa diberikan yakni puree. Puree adalah makanan lembut yang diberikan tambahan makanan bergizi.
Namun saat memberikan MPASI, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan. Salah satunya adalah tekstur makanan yang disesuaikan dengan kemampuan bayi sesuai usianya.
Jadi, saat memulai MPASI di usia 6 bulan, bayi sebaiknya makan puree. Apa maksudnya, ya?

Fakta Makanan Puree

Puree adalah makanan yang lumrah diberikan untuk bayi yang baru saja makan. Namun tidak banyak ibu yang memperhatikan dengan cermat mengenai fakta-fakta puree berikut ini.

Apa Itu Puree?

Puree adalah bahan makanan yang dilembutkan untuk si kecil agar ia lebih mudah dalam melumat makanan. Hampir semua jenis dan bahan makanan dapat dibuat puree dan aman untuk si kecil. Namun Ibu perlu mengolahnya dengan benar agar kandungan nutrisi bahan makanan tidak hilang dan rasa makanan tidak berubah.

Kapan Bubur Bayi Puree Sebaiknya Diberikan?

Makanan puree untuk bayi sebaiknya diberikan setelah masa ASI eksklusif selesai yaitu saat bayi mulai berusia 6 bulan. Pemberian puree pada bayi diberikan secara bertahap, mulai dari tekstur makanan yang lembut dan cair hingga kasar dan padat. Mengenai jumlah yang diberikan, minimal 1-2 sendok hingga mencapai porsi normal.

Cara Membuat Bubur Bayi Puree

Lantas, bagaimana cara membuat puree dengan baik? Anda bisa menghaluskan makanan dengan dua cara, yakni diblender atau disaring.

Tanda Bayi Siap MPASI
Foto: freepik.com/user18526052

Namun menurut Dokter Anak dan Konsultan Laktasi, dr Wiyarni Pambudi, SpA., menghaluskan bubur bayi dengan cara disaring punya manfaat. Seperti, lebih mudah mengenalkan peralihan tekstur makanan pada bayi, dari halus menuju kasar.

Meski begitu, membuat puree dengan cara diblender juga tidak salah, Moms. Hanya saja, bubur bayi yang diblender membutuhkan tambahan air. Akibatnya, volume makanan bayi menjadi lebih besar.

Sehingga, akan ada kemungkinan makanan yang ‘terbuang’ yang artinya tidak dikonsumsi si kecil secara keseluruhan karena sudah tercampur dengan banyak air.

1. Urutan Pemberian Puree

Ketika memberikan makanan puree pertama kali, Ibu bisa memulainya dengan tepung beras atau serealia yang ditambahkan dengan bahan makanan lain. Selanjutnya Ibu dapat memberikan makanan non-serealia yang tidak memiliki aturan khusus dalam pemberiannya.

Kenalkan makanan tersebut satu per satu sampai bayi dapat mengenal banyak rasa. Dalam proses ini Ibu dapat melihat reaksi alergi si kecil terhadap makanan yang dimakannya. Setelah bayi mulai mengenal banyak rasa makanan, selanjutnya Ibu dapat memberikan puree yang dicampur dari berbagai jenis bahan makanan.

2. Penambahan Gula dan Garam

Untuk bayi berusia di bawah 1 tahun, tidak perlu diberikan tambahan gula dan garam dalam makanan puree-nya. Garam dapat membuat kinerja ginjal bayi berat, sedangkan gula bisa memicu kerusakan pada gigi.

Biarkan bayi mengenal cita rasa asli dari makanan tanpa perlu mencampurnya dengan gula dan garam. Jika memang ingin menambahkan bumbu yang sedap, lebih aman campurkan bawang serta bumbu dapur yang sifatnya alami.

Waspada Gula dan Karbohidrat Olahan
Foto: freepik.com

3. Penambahan ASI atau Sufor

Makanan puree boleh dicampur dengan ASI atau sufor untuk memperkaya kandungan nutrisi pada puree. Penambahan ASI atau sufor juga dapat menarik minat bayi untuk makan karena ia sudah mengenal rasa ASI. Gunakan ASI perah yang masih baru dan fresh untuk MPASI untuk menghindari kontaminasi bakteri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

X