Apakah garam untuk bayi 6 bulan bisa diberikan di MPASI? Kapan waktu yang tepat? Bagi Moms, makanan tanpa garam memanglah kurang sedap. Hal ini yang membuat Moms sering bertanya apakah Si Kecil bisa diberikan garam atau tidak.
Hal ini sebenarnya masih menjadi kontroversi karena ada yang membolehkan asal tidak berlebihan, namun banyak juga yang menjadikannya pantangan. Memang sih, menu yang disajikan Moms saat MPASI, terutama yang plain terkadang belum tentu membuat Si Kecil makan dengan lahap.
Beberapa orangtua pun kerap jadi tergoda memberi garam pada MPASI 6 bulan anaknya. Makanan pendamping air susu ibu atau MPASI sendiri bisa mulai dikenalkan pada bayi saat usianya genap 6 bulan. Nah, untuk mengetahui apakah garam untuk bayi 6 bulan bisa diberikan atau tidak, simak penjelasannya berikut ini ya Moms.
Kapan Pemberian Garam untuk Bayi 6 Bulan?
Mengutip dari Centers for Disease Control and Prevention setelah anak berusia 1 tahun maka Moms bisa mempertimbangkan pemberian sedikit garam pada makanan tertentu. Memang ada baiknya sebisa mungkin hindari penggunaan garam untuk MPASI bayi di bawah 1 tahun.
Namun, jika pemberian garam untuk bayi 6 bulan dimaksudkan untuk meningkatkan nafsu makannya, maka Moms bisa memberikan kurang dari 1 gram garam atau 0,4 gram sodium per hari. Setidaknya pemberian ini hingga usia Si Kecil lebih dari 1 tahun atau 12 bulan. Sebab, kekurangan asupan yodium berisiko menyebabkan kerusakan otak dan menganggu tumbuh kembang anak.
Saat anak sudah mengnjak usia 1-3 tahun, maka kebutuhan garamnya menjadi 2 gram setiap hari dengan kandungan natrium setidaknya 0,8 gr. Pada usia ini, Moms bisa menambahkan garam dapur sebanyak ¼ sendok teh ke dalam makanannya.
Risiko Pemberian Garam Di Bawah 1 Tahun
Garam memanglah mineral penting yang dibutuhkan tubuh. Namun, bayi sebenarnya sudah mendapatkan natrium dari ASI atau susu formula. Perlu Moms ketahui bahwa jika Si Kecil sudah terbiasa mengonsumsi makanan asin dengan garam tinggi, maka mereka berisiko mengalami beberapa kondisi kronis seperti berikut.
1. Kerusakan Ginjal
Pemberian garam untuk bayi 6 bulan berisiko merusak ginjal. Ginjal bayi belum sempurna dan berkembang sepenuhnya, sehingga tidak bisa mengolah garam yang berlebihan. Ada baiknya, Moms tidak memberikan makanan olahan atau kemasan untuk anak-anak karena cenderung memiliki kandungan natrium yang tinggi.
2. Daya Tahan Tubuh Melemah
Mengutip penelitian dari Science Translational Medicine padatahun 2020 menyimpulkan bahwa asupan garam yang berlebihan bisa menyebabkan sistem kekebalan anak melemah. Garam bisa merusak respon antibakteri neutrofil pada anak dimana respon ini bisa menjadi kekebalan tubuh saat melawan infeksi.
Selain itu, fungsi sistem kekebalan tubuh juga bisa menurun karena garam menyebabkan ginjal bekerja lebih keras dari biasanya.
3. Meningkatkan Risiko Darah Tinggi
Garam mengandung nutrium yang bisa meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan juga gagal ginjal pada bayi. Parahnya lagi, Si Kecil bisa berisiko mengalami tekanan darah tinggi dibandingkan dengan anak-anak yang berusia lebih besar. Perlu Moms ketahui, bahwa tekanan darah tinggi atau hipertensi merupakan salah satu penyebab utama dari stroke atau serangan jantung pada orang dewasa.
4. Risiko Penyakit Lainnya
Memberikan asupan garam untuk bayi 6 bulan atau terlalu berlebihan untuk Si Kecil juga berhubungan dengan penyakit seperti osteoporosis, gangguan pernafasan, dan penyakit kardiovaskular.
Tips Memberikan Rasa Pada Makanan Tanpa Garam
Untuk mengatasi makanan yang diberikan tetap bercita rasa tanpa garam, Moms bisa menambahkan rempah-rempah sesuai dengan usia bayi. Hal ini merupakan cara aman bagi Moms yang ingin menggantikan rasa dari garam.
Meski MPASI untuk anak terasa hambar di lidah, namun makanan tersebut memang sudah terasa enak di lidah anak. Hal ini karena memang anak juga butuh waktu dalam beradaptasi dengan rasa makanan yang dikonsumsinya, Moms.
Bayi yang baru lahir akan lebih mudah beradaptasi dengan rasa manis, tidak merespon pada rasa asin, serta rasa asam dan pahit ditolaknya. Rasa asin sendiri akan mulai berkembang setelah bayi usia 4-6 bulan, sedangkan kapan mulai timbulnya respons terhadap rasa gurih masih belum banyak diketahui.
Tak perlu khawatir ya Moms, sebab respon bayi terhadap rasa ini sesungguhnya merupakan mekanisme pertahanan alamiah bayi terhadap racun yang mungkin ada di dalam makanan.