10 Pertanyaan Tentang Asuransi Syariah

Pertanyaan Tentang Asuransi Syariah

Punya pertanyaan tentang asuransi syariah? Temukan jawabannya di sini Moms!

Karena semua yang terjadi di dunia ini tidak ada yang pasti, maka Moms harus berusaha sebaik mungkin menyiapkan diri dalam menghadapi berbagai risiko yang mungkin datang di masa depan. Tapi, banyak orang yang merasa tidak siap dalam menghadapi risiko apa pun.

Padahal lebih baik jika bisa mempersiapkan terlebih dahulu daripada menghadapi risiko tersebut tanpa persiapan apapun. Begitu juga kondisi finansial yang punya risiko. Untuk itu, menyiapkan asuransi sangat penting. Salah satu produk asuransi yang bisa menjadi pilihan adalah asuransi syariah.

Untuk lebih mengenal tentang asuransi ini, berikut adalah beberapa pertanyaan tentang asuransi syariah yang wajib Moms ketahui.

Apa Prinsip Dasar Asuransi Syariah?

Ada beberapa prinsip dasar dari asuransi syariah seperti berikut.

1. Saling Bertanggung Jawab

Semua partisipan asuransi syariah punya tanggung jawab dalam membantu dan menolong partisipan lain yang mengalami musibah. Mereka harus punya niat ikhlas supaya hal ini bisa disebut dengan ibadah.

Tanggung jawab sendiri merupakan hal yang perlu dimiliki setiap muslim dan bisa tumbuh dari rasa mencintai dan kasih sayang. Mementingkan kebersamaan bisa mewujudkan masyarakat yang lebih harmonis. Prinsip yang digunakan pun mengisyaratkan kalau mereka sudah mengikuti perintah Allah.

2. Saling Membantu

Semua partisipan di dalam asuransi syariah akan saling tolong menolong saat salah satu atau beberapa partisipan mengalami musibah atau kesulitan. 

Allah berfirman dalam Al-Quran surat Al-Maidah ayat 2 dan hadis nabi agar kita berusaha membantu saudara yang sedang kesulitan agar Allah juga meringankan masalah hidup kita. Tentu Allah pun akan membantu orang-orang yang membantu saudaranya.

3. Saling Melindungi Penderitaan Satu Sama Lain

Partisipan dari asuransi syariah berperan dalam pelindung bagi partisipasi lain yang sedang mengalami kesusahan. Seseorang dianggap tidak beriman jika bisa tidur dengan nyenyak sementara saudaranya kelaparan. Rasulullah juga mengatakan jika tidak ada manusia yang perlu masuk surga jika tidak ada yang mau saling tolong menolong.

Apa Hanya Muslim yang Bisa Bergabung Asuransi Syariah?

Asuransi syariah sendiri bertujuan untuk tolong menolong yang didasari untuk mencari kebahagiaan dunia dan akhirat, sehingga tidak ada batasan untuk setiap orang yang ingin menjadi peserta asuransi ini. Itu artinya, umat non Muslim bisa bergabung dengan asuransi syariah.

Bagaimana Cara Pembayaran Klaim?

Pertanyaan tentang asuransi syariah selanjutnya datang bagaimana cara pembayaran klaimnya sendiri. Ada beberapa cara kerja asuransi dalam pembayaran klaim yakni sistem asuransi syariah menggunakan prinsip tolong menolong yakni tabungan bersama. Selain itu, seluruh keluarga boleh memegang satu polis dan bisa mendapat manfaatnya juga.

Keluarga tentu akan lebih ringan daripada membayar satu-satu untuk setiap anggota. Bahkan, Moms juga bisa melakukan double claim. Jadi, jika Moms ingin klaim Rp5 juta, maka Moms tetap akan mendapat jumlah uang itu dengan tambahan kemampuan untuk mengajukan klaim ke perusahaan asuransi lain. Uang yang Moms dapat tentu akan jadi lebih besar.

Apakah Nilai Pertanggungan Asuransi Syariah Dibatasi?

Nilai Pertanggungan Asuransi Syariah Dibatasi

Pertanyaan yang satu ini cukup banyak ditanyakan. Sebenarnya pembatasan tergantung dari jenis produk yang dipilih. 

Biasanya asuransi kesehatan akan menanggung obat jalan untuk penyakit umum, santunan ICU, santunan kematian, dan santunan rawat inap. Ada juga asuransi yang bisa melindungi Moms dari berbagai risiko penyakit yang kritis seperti kanker. Ada juga asuransi jiwa yang memberi perlindungan bagi keluarga yang ditinggalkan apabila tertanggung meninggal dunia.

Bisa disimpulkan kalau pembatasan nilai pertanggungan ini sesuai dengan jenis asuransi yang Moms pilih.

Apa Itu Akad Tabarru dalam Asuransi Syariah?

Akad tabarru sendiri merupakan akad hibah yang sifatnya bukan komersial dan tujuannya untuk menolong peserta yang ada di dalamnya. Dana yang dikumpulkan ini akan masuk ke dalam suatu rekening dan disebut dengan dana tabarru.

Akad tabarru sendiri merupakan akad yang paling banyak digunakan dalam transaksi keuangan berbasis Islam. Akad ini berbentuk perjanjian transaksi yang tidak secara khusus diniatkan dalam mendapat keuntungan secara finansial. Tabarru sendiri berasal dari bahasa Arab yakni birr yang artinya kebaikan.

Jadi bisa disimpulkan, menurut OJK adanya akad tabarru ini membuat peserta asuransi memberikan hibah untuk menolong peserta lain yang terkena musibah dengan perusahaan asuransi sebagai pengelola dana hibah.

Lalu, Bagaimana dengan Sistem Pengelolaan Dana Asuransi Syariah?

Untuk pengelolaan dananya menggunakan prinsip syariah islam. Jadi, dana yang dimasukkan nasabah tidak bisa digunakan perusahaan untuk berinvestasi pada saham perusahaannya yang berada pada industri. Contohnya seperti perjudian atau kegiatan lain yang dianggap haram bagi Dewan Syariah nasional Majelis Ulama Indonesia.

Untuk pengelolaan dana yang dilakukan oleh perusahaan asuransi syariah dilakukan secara transparan. Maksudnya, mulai dari penggunaan kontribusi dan juga pembagian hasil investasi yang dilakukan. Pengelolaan dana ini dilakukan supaya bisa memaksimalkan keuntungan partisipan, baik secara kolektif atau individu.

Pada asuransi syariah tidak ada dana yang hangus. Artinya, Moms bisa mencairkan asuransi ini kapan pun tanpa ada dana yang hangus. Tentu, Moms bisa mendapatkan keuntungan yang besar dalam asuransi ini.

Apakah Asuransi Syariah Mengandung Gharar?

Asuransi ini dianggap menjadi alternatif asuransi konvensional karena mengedepankan dari prinsip syariah. Meski begitu, banyak yang masih khawatir akan adanya unsur haram yang masih mungkin terlibat dalam asuransi ini.

Ada kemungkinan memang adanya unsur gharar di beberapa aspek asuransi syariah, seperti pada akad, produknya, konsep marketing, sistem operasional, investasi, akuntansi, jasa, dan lainnya. Hal inilah yang semakin diperkuat dengan adanya laporan partisipan yang tidak puas terkait jasa yang diberikan asuransi ini ketika melakukan klaim.

Apa Saja yang di-Cover Perusahaan Asuransi Syariah?

Cara Pembayaran Klaim Asuransi Syariah

Banyaknya hal yang memengaruhi premi membuat premi yang perlu dibayarkan jadi lebih bervariasi sesuai jenis asuransi, ketentuan perusahaan, dan faktor yang memengaruhi. Total premi biasanya sudah tercantum di polis asuransi.

Itulah alasan mengapa penting bagi Moms memperhatikan bagian ini dengan baik. Moms harus paham sebelum menandatangani kontrak. Moms bisa gunakan rumus Jumlah premi = tarif premi x jumlah pertanggungan untuk mengetahui bagaimana menentukan premi oleh perusahaan.

Bagaimana Menentukan Besaran Premi dalam Asuransi Syariah?

Premi asuransi syariah adalah dana yang didonasikan agar bisa membagi risiko dari setiap partisipan. Dalam asuransi ini, perusahaan adalah pemegang amanah dan juga pengelola dana yang masuk.

Mirip dengan asuransi konvensional, premi perlu dibayar setiap bulan sesuai dengan tanggal yang tertera di polis. Besaran premi ini disesuaikan dengan faktor seperti jenis produk, usia nasabah, dan perusahaan asuransinya.

Bagaimana Jika Lupa Membayar Premi dalam Asuransi Syariah?

Banyak orang yang khawatir apa yang terjadi saat mereka lupa bayar premi. Moms bisa memperhatikan aturan pada kebijakan pembayaran premi ini di polis jika lupa membayarnya. 

Biasanya premi yang dibayar terlambat bisa mengakibatkan Moms kehilangan perlindungan sehingga harus membayar biaya perawatan sendiri. Pengaktifan polis bisa dilakukan dengan memenuhi berbagai persyaratan yang dibutuhkan.

Kesimpulan

Itulah tadi beberapa pertanyaan tentang asuransi syariah yang banyak ditanyakan orang-orang. Semoga jawaban tadi bisa membuat Moms semakin yakin dalam memilih asuransi syariah. Selain itu, semoga Moms jadi tahu kelebihan dan kekurangan dari asuransi ini. Semoga membantu!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

X