KB Kalender: Metode, Kelebihan, dan Risiko

KB Kalender

Moms pernah mendengar istilah KB kalender? KB dengan sistem kalender atau dikenal dengan metode ritme tanggal merupakan salah satu bentuk kontrasepsi alami yang bisa digunakan untuk mencegah kehamilan tanpa risiko efek samping. 

Namun, apakah KB kalender ini bisa menjadi cara efektif agar tidak hamil? Yuk, simak penjelasannya berikut ini.

Daftar Isi

Apa Itu KB Kalender?

Apa Itu KB Kalender

Metode KB kalender merupakan salah satu bentuk kontrasepsi alami dengan mengandalkan pencatatan siklus menstruasi untuk memprediksi masa ovulasi atau masa subur Moms. Ovulasi sendiri merupakan saat sel telur dilepas dari indung telur sehingga bisa dibuahi sperma sebagai proses awal kehamilan.

Umumnya, periode ovulasi terjadi satu bulan sekali atau sekitar 14 hari setelah hari pertama menstruasi Moms. Sperma itu bisa bertahan hidup selama 3-5 hari di organ reproduksi wanita, tapi sel telur wanita hanya hidup selama 12-24 jam setelah ovulasi. 

Lama waktu bertahannya sperma ini dipengaruhi oleh karakteristik sperma pasangan dan frekuensi ejakulasi selama masa subur. Sementara, lama waktu ovulasi ini berlangsung tergantung panjang siklus menstruasi Moms.

Jadi, sperma bisa tetap tinggal dalam saluran reproduksi Moms sambil menunggu sel telur yang baru turun, maka peluang untuk hamil bisa tetap ada. Bahkan, Moms tetap berisiko hamil apabila berhubungan seks beberapa hari sebelum ovulasi.

Jika Moms sedang tidak merencanakan kehamilan, maka Moms bisa menggunakan sistem KB ini guna menentukan hari atau tanggal mana sebaiknya tidak berhubungan seks tanpa kondom.

Namun, penting bagi Moms untuk melacak riwayat menstruasi supaya bisa memprediksi masa ovulasi atau pelepasan sel telur. Untuk itu, KB kalender memang membutuhkan pencatatan dan ketekunan supaya hasilnya bisa akurat.

Ingat ya Moms bahwa KB ini hanya bisa mencegah kehamilan, tetapi metode ini tidak melindungi Moms dan pasangan dari kemungkinan penularan penyakit seksual jika tidak menggunakan kondom.

Jika Moms dan pasangan ingin menerapkan metode ini, maka bicarakan dan konsultasi dulu dengan dokter, jika:

  • Baru memiliki bayi
  • Moms baru saja menstruasi hari pertama
  • Sedang menyusui
  • Mendekati menopause
  • Belum lama berhenti minum pil KB atau kontrasepsi hormon lain
  • Punya siklus menstruasi yang tidak teratur

Bagaimana Perhitungan dalam KB Kalender?

Sebenarnya inti dari metode sistem KB kalender ialah menghindari berhubungan seks ketika Moms memasuki masa subur jika ingin mencegah kehamilan.

Berikut adalah 5 cara menghitungnya:

1. Catat Dulu Siklus Menstruasi

Supaya metode ini bisa efektif, Moms harus mencatat dengan cermat siklus menstruasi setidaknya selama 6 bulan berturut-turut. Pastikan bahwa Moms sudah menandai hari pertama siklus menstruasi ya atau hari saat Moms haid pertama. 

Setelah itu, tandai hari pertama di siklus-siklus selanjutnya. Hitung jumlah hari antara siklus pertama dan siklus kedua menstruasi.

Buat Moms yang belum tahu, siklus menstruasi merupakan siklus hormonal bulanan yang dialami tubuh untuk mempersiapkan kehamilan.

Biasanya siklus ini memang dihitung dari hari pertama menstruasi hingga hari pertama menstruasi selanjutnya. Siklus menstruasi sendiri terbagi menjadi tiga fase, yakni:

  • Pra-ovulasi infertilitas (periode awal dari infertilitas), hari pertama siklus menstruasi normal bulanan merupakan hari pertama dari periode infertilitas. 
  • Masa subur atau ovulasi
  • Infertilitas pasca-ovulasi, kondisi tidak subur selama beberapa hari sebelum memasuki periode menstruasi selanjutnya.

2. Tentukan Lamanya Siklus Terpendek

Setelah Moms mendapatkan jumlah hari di antara 2 siklus, tentukan juga hari mana terpendek dalam 6 siklus menstruasi. Selanjutnya, kurangi dengan jumlah siklus terpendek Moms dengan 18 untuk mendapat hari pertama masa subur. 

Misalnya saja siklus terpendek Moms adalah 25 hari. Maka, 25 hari ini dikurangi 18 hasilnya adalah 7. Dalam contoh ini, maka hari ke-7 adalah hari pertama masa subur Moms.

3. Tentukan Siklus Terpanjang

Untuk menghitungnya kurangi 11 dari jumlah siklus terpanjang. Ini untuk menentukan hari terakhir masa subur dalam siklus Moms. Misalnya saja siklus terpanjang Moms adalah 31 hari.

Maka 32 hari dikurang 11 hasilnya adalah 21 hari. Nah, untuk contoh ini maka hari ke-21 adalah hari terakhir masa subur Moms.

4. Perhitungan Bagi Siklus yang Tidak Teratur

Buat Moms yang memiliki siklus yang tidak teratur cara menghitung masa subur dengan mencatat lamanya haid minimal selama 6 siklus.

Caranya sama, yakni siklus haid terpanjang dikurangi dengan 11 maka ini bisa menentukan hari masa subur terakhir. Sementara, dari siklus terpendek dikurangi 18 sehingga diperoleh hari subur pertama.

Misalnya siklus haid terpanjang Moms adalah 30, sedangkan siklus haid terpendek adalah 27, maka masa subur bisa dihitung dengan:

  • 30 – 11 = 19
  • 27 – 18 = 9

Dari perhitungan tersebut didapat masa subur berlangsung pada hari ke 9 sampai hari ke 19. Nah, buat Moms yang punya siklus menstruasi tidak teratur maka bisa juga menggunakan kontrasepsi lainnya seperti pil KB, suntik KB, implan, KB IUD, atau kondom 

5. Rencanakan Seks Hati-Hati Selama Masa Subur

Apabila Moms dan pasangan ingin menghindari kehamilan, maka seks tanpa kondosm sangat terlarang saat masa subur terjadi. Jadi, hindari berhubungan seks tanpa pengaman saat masa subur. 

Sebaliknya, jika Moms dan pasangan memang sedang merencanakan kehamilan, maka berhubungan seks selama masa subur bisa dilakukan secara teratur. Jangan lupa juga ya Moms untuk terus catat lamanya siklus menstruasi sebagai cara menghitung dan menentukan masa subur jika menggunakan KB kalender.

Ingat ya Moms, ada banyak faktor yang memengaruhi waktu ovulasi seperti obat-obatan, penyakit, dan stres.

Kelebihan Metode KB kalender

Selain tidak membutuhkan konsumsi berbagai obat hormonal yang mungkin saja bisa memberi efek samping, ada beberapa kelebihan lainnya dari metode KB kalender seperti berikut:

  • Aman digunakan
  • Murah dan hanya butuh uang sedikit saja
  • Tidak ada efek samping
  • Bisa dihentikan dengan mudah jika Moms dan pasangan memutuskan ingin hamil lagi
  • Tidak memerlukan konsumsi obat-obatan
  • Mengajarkan pasangan lebih dalam tentang kesuburan yang nantinya bermanfaat bagi Moms dan pasangan jika ingin merencanakan kehamilan lagi

Risiko KB Kalender

KB dengan sistem kalender tidak membutuhkan biaya apa pun dan terhitung memang aman dalam membantu Moms mencegah kehamilan. Sistem kalender juga dikatakan tidak punya risiko terkait kesehatan Moms dan pasangan.

Namun, jika dibandingkan kontrasepsi lain, metode ini bisa dibilang kurang efektif dalam mencegah kehamilan. Efektivitas KB kalender tergantung dari masing-masing individu. Itu artinya, metode ini belum tentu efektif pada pasangan lain. 

Bahkan, mengutip dari Mayo Clinic, 24 dari 100 wanita yang menerapkan metode KB kalender tetap mengalami kehamilan di tahun pertama percobaan dengan metode KB ini. mengalami kehamilan pada tahun pertama percobaan dengan metode ini. 

Itulah tadi pembahasan seputar KB kalender yang perlu Moms ketahui. Penting bagi Moms dan pasangan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum menerapkan metode kontrasepsi apa pun.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

X