Cara Memakai Gendongan Bayi Tradisional dan Instan yang Benar

cara aman menggendong bayi

Ada banyak sekalli jenis gendongan di pasaran. Moms mungkin bingung cara memakainya. Berikut cara memakai gendongan bayi yang benar.

Gendongan merupakan salah satu peralatan bepergian bayi yang penting untuk dimiliki. Menggendong bayi dengan bantuan gendongan memiliki banyak manfaat. Seperti apa cara memakai gendongan bayi yang aman dan nyaman?

Dewasa ini Moms bisa memilih antara gendongan instan maupun tradisional dengan kain khas daerah misalnya. Ada banyak macam gendongan bayi. Moms mungkin bingung bagaimana cara memakai gendongan bayi dengan benar.

Nah sebelum  mengetahui cara memakai gendongan bayi yang benar, yuk simak dulu sedikitnya 7 manfaat medis dari penggunaan gendongan, yang dirangkum dari para dokter anak di Rumah Sakit Anak St. Louis, Washington. 

Manfaat Gendongan Bayi

manfaat menggendong bayi
Foto: freepik.com/senivpetro

Berikut adalah manfaat medis utama dari gendongan bayi, seperti dilansir The Childrens Mom Docs:

1. Bayi Lebih Sedikit Menangis

Berdasarkan riset medis pediatrik di Kanada, yang jurnalnya terbit di Pediatrics, menggendong bayi dapat mengurangi tangisan bayi sebesar 43 persen pada siang hari, dan 54 persen pada malam hari. Artinya aktivitas menggendong bayi dapat mengurangi dampak stres pada orang tua dan bayi.

2. Meningkatkan Perkembangan Fisik Bayi

Cara memakai gendongan bayi yang benar ternyata bisa meningkatkan perkembangan fisik bayi.  Posisi tegak bayi yang digendong meningkatkan kekuatan leher dan kontrol kepala. Jika lengan bayi diletakkan di dada orang tua, bayi akan menekan dada dan menguatkan lengannya.

Posisi datar kursi bayi dan boks bayi tidak mendorong perkembangan fisik seperti itu. Gerakan menggendong yang konstan tidak hanya menenangkan bayi, tetapi juga meningkatkan keseimbangan dan perkembangan telinga bagian dalam.

3. Meningkatkan Produksi ASI

Menggendong meningkatkan produksi ASI dan menyusui. Kontak fisik dengan bayi menyebabkan Moms melepaskan hormon yang disebut oksitosin, yang memperbanyak produksi ASI. Moms juga dapat menyusui bayi dalam gendongan, sehingga memudahkan menyusui tanpa membebani lengan. Ini sangat bermanfaat bagi ibu yang sibuk dengan beberapa anak kecil.

4. Meningkatkan Perkembangan Neurobehavioral dan Bicara

Cara memakai gendongan bayi yang benar juga bisa meningkatkan perkembangan neurobehavioral dan bicara. Bayi yang digendong memiliki pandangan dunia yang terus berubah, berbeda dengan menatap satu layar ponsel atau televisi misalnya.

Mereka dihadapkan pada beragam suara, emosi, dan ekspresi wajah, yang semuanya penting untuk perkembangan neurobehavioral. Bayi yang digendong biasanya mendengar lebih banyak bahasa. Semakin banyak kata yang didengar bayi, semakin banyak kata yang akan dia ucapkan sebagai balita.

5.  Meningkatkan Bonding

Menggendong bayi meningkatkan ikatan dan keterikatan ibu-bayi. Oksitosin juga mendorong ikatan ibu dan bayi. Pelekatan yang kuat mendorong perawatan bayi yang lebih baik, dan mengurangi kejadian depresi pascapersalinan dan penyakit psikosomatik pada ibu.

6. Membantu Moms Berolahraga

Babywearing membantu Moms berolahraga. Sulit workout belakangan ini? Membawa 7-20 pound ekstra sepanjang hari adalah latihan yang sangat baik untuk orang tua, dan cara yang bagus untuk menjadi bugar setelah kehamilan.

Dengan bayi yang melekat pada Moms, setiap langkah yang Anda ambil di sekitar rumah membantu Moms membangun kekuatan kaki, punggung, dan perut. Saat berat badan bayi perlahan bertambah, intensitas latihan Moms malah perlahan meningkat.

7. Mencegah Peyang

Siapa sangka cara memakai gendongan bayi yang benar bisa mencegah kepala bayi peyang. Plagiocephaly adalah istilah medis untuk perataan bagian belakang kepala bayi yang dikenal dengan peyang. Peyang merupakan hasil dari menghabiskan berjam-jam per hari hanya dengan berbaring.

Tidur terlentang sangat dianjurkan untuk mencegah SIDS (sindrom kematian bayi mendadak). Namun, jika bayi menghabiskan sepanjang malam di punggungnya dan sepanjang hari di kursi bayi, tekanan konstan di bagian belakang tengkorak dapat mengakibatkan pendataran bagian belakang tengkorak rata.

Cara Memakai Gendongan Bayi Tradisional

cara memakai gendongan bayi tradisional
Foto: freepik.com/cookie_studio

Kiat penggunaan gendongan kain tradisional ini bisa diaplikasikan untuk menggendong bayi baru lahir (newborn) hingga mampu mengangkat kepalanya.

Banyak yang merasa cara memakai gendongan bayi dengan kain tradisional sulit dilakukan dan tidak praktis. Namun, ternyata tidak demikian Moms. Cara menggendong bayi dengan kain tradisional bisa praktis juga lho, Moms!

Berikut cara memakai kain gendongan bayi ala tradisional, yang dilihat dari kanal YouTube Anisya Cahya:

  • Kalungkan kain di leher, dengan panjang berbeda. Ujung kain di sisi kiri lebih panjang dari ujung kain di sisi kanan.
  • Tangan kiri pegang sisi pendek, tangan kanan pegang sisi panjang.
  • Bagian kain yang panjang diambil melingkari kain yang pendek, lalu keluarkan di bagian atas dua ujung kain yang telah tersilang
  • Tanpa melepas pegangan sisi pendek, ujung kain panjang dibawa melewati bagian dalam ujung kain pendek dan raih dengan pergelangan tangan kiri.
  • Simpul telah benar saat Moms mampu menaik turunkan simpul sesuai ukuran bayi. 
  • Bawa bayi masuk dengan menyangga lehernya dengan tangan. Khusus newborn, simpan bayi dengan fokus pada kepala dan bahunya, agar melekat di bahu Moms. 

Setelah nyaman, ambil kain perlahan sampai menutup bagian pantat. Bagi anak yang lebih besar, gunakan satu tangan untuk memastikan ia selalu dalam pelukan, sementara satu tangan lain mengatur posisi kain.

  • Lakukan semua proses peletakkan bayi dengan perlahan, hati-hati, dan tubuh Moms condong ke belakang.
  • Setelah bagian bokong masuk kain, turunkan seluruh badan bayi secara perlahan ke kain, sampai bagian kakinya melewati batas kain.
  • Pelan-pelan dan tetap pastikan kepalanya menempel di pangkal bahu Moms, atur ukuran lebar kain gendongan sampai menyangga semua bagian punggungnya.
  • Pastikan bayi terjangkau kecupan dan penglihatan Moms, karena ini standar keamanan bayi dalam gendongan.
  • Tarik ulur simpul hingga menemukan ukuran yang pas
  • Bagi newborn, gunakan ujung kain tersisa untuk digulung sebagai bantalan di belakang lehernya untuk mengamankan kepala

Cara memakai gendongan bayi instan maupun konvensional, perhatikan TICKS rules yang dirancang Konsorsium Selempang Inggris, seperti dilansir NCT:

  • T (tight/ketat). Gendongan instan harus cukup kencang untuk menyangga bayi erat-erat, dan memelukkan tubuhnya ke badan Moms.
  • I untuk in view all the times. Moms harus selalu dapat melihat wajah bayi di gendongan. 
  • C (close) atau cukup dekat untuk dicium. 
  • K (keep chin off the chest). Beri ruang 1-2 jari antara dagu bayi dan dadanya.
  • S (support straight back). Gendongan mesti nyaman menyangga punggung ya Moms.

Cara Memakai Gendongan Instan

Cara Menggunakan Gendongan Bayi Instan
Foto: unsplash.com/kellysikkema

Cara memakai gendongan bayi baby carrier atau baby sling:

  1. Untuk menggendongnya di belakang maupun depan, pastikan pinggul bayi menyebar sehingga kakinya mengangkangi tubuh Moms. posisi ini dikenal dengan posisi M shape.
  2. M shape juga berarti lutut bayi Anda harus direntangkan, pahanya harus ditopang, dan pinggulnya harus ditekuk.
  3. Jangan membuat selangkangan bayi seolah menggantung di gendongan dengan pinggul tertutup, karena dikhawatirkan menyebabkan displasia.
  4. Jika cara memakai gendongan bayi samping, maka bayi harus bisa menggerakkan kepala, lengan, dan kakinya, saat Moms pakai baby sling.
  5. Pastikan bayi juga dapat melihat keluar dari gendongan dan kainnya tidak menutupi wajahnya.

Cara Memakai Gendongan Bayi yang Aman

Praktis Digunakan, Ini 5 Rekomendasi Tas Gendong Bayi
Foto: Pexels.com/Rodnae Production

Menggunakan gendongan bisa menjadi cara yang bagus untuk menjaga Si Kecil sementara tangan Moms tetap bebas beraktivitas. Namun, tahukah Moms ada risiko keamanan yang tidak boleh Moms abaikan saat menggendong Si Kecil. 

Dikutip dari Raising Children, bayi berisiko mati lemas jika gendongan tidak dipakai dengan benar. Ini karena bayi kecil tidak dapat bergerak jika mereka berada dalam posisi berbahaya yang menghalangi saluran udara mereka.

Agar Si Kecil tetap aman selama digendong, Moms perlu mengetahui cara memakai gendongan bayi yang aman. T.I.C.K.S. adalah aturan dapat membantu Moms mengingat bagaimana memposisikan bayi dengan aman di gendongan. Berikut ulasannya.

1. Tight

Gendongan harus kencang, dengan posisi bayi tinggi dan tegak dengan penyangga kepala. Demi kenyamanan dan keamanan, gendongan yang Moms gunakan harus memeluk bayi dekat dengan tubuh Moms. 

Kain longgar apa pun dapat menyebabkan Si Kecil merosot. Ini dapat membatasi pernapasan. Selain itu, Si Kecil lebih mungkin tergelincir dari posisi jika tidak pas, bahkan berpotensi jatuh. 

2. In View at All Times

Moms harus selalu dapat melihat wajah Si Kecil hanya dengan melihat ke bawah. Pastikan wajah, hidung, dan mulut bayi tetap terbuka saat digendong. Moms dapat memeriksa secara teratur untuk memastikan kepala mereka dalam posisi aman dan mereka bernapas

Banyak gendongan dapat digunakan di dada atau punggung orang dewasa. Hanya bayi yang bisa duduk tegak tanpa penyangga yang boleh digendong di punggung.

3. Close Enough to Kiss

Cara memakai gendongan bayi yang aman selanjutnya adalah close enough to kiss atau jaraknya cukup dekat untuk bisa dicium. Si Kecil harus cukup dekat dengan dagu Moms sehingga dengan memiringkan kepalanya ke depan, Moms dapat dengan mudah mencium kepalanya.

Itu berarti gendongan Moms harus mengangkat bayi tinggi-tinggi. Mengenakan bayi terlalu rendah meningkatkan kemungkinan mereka akan merosot di gendongan. Ini dapat menyebabkan kepala mereka jatuh ke dada. 

Akhirnya, semakin rendah posisi Si Kecil, semakin sulit untuk melihat posisi wajah dan kepala mereka dan memastikan mereka aman.

4. Keep Chin Off the Chest 

Pastikan dagu Si Kecil terangkat dan menjauh dari tubuhnya. Bayi tidak boleh meringkuk sehingga dagunya berada dekat dada. Ini dapat membatasi pernapasan. Periksa bayi secara teratur. Bayi bisa berada dalam kesulitan tanpa membuat suara atau gerakan apa pun.

Saat digendong, bayi harus dalam posisi vertikal tegak. Posisi bayi dalam posisi tegak memungkinkan jalan napas bayi tetap lurus sehingga mereka dapat bernapas dengan bebas. Posisi ini juga memiliki manfaat membiarkan Si Kecil melihat dunia di sekitar mereka.

American Academy of Pediatrics (AAP) memperingatkan bahwa bayi yang lahir prematur atau memiliki masalah pernapasan tidak boleh digendong dengan gendongan karena berisiko menyebabkan masalah pernapasan lebih lanjut.

5. Supported Back

Cara memakai gendongan bayi yang benar selanjutnya adalah supported back alias topang bagian belakangnya. Punggung bayi harus ditopang dalam posisi alami dengan perut dan dadanya menempel pada Moms. Saat membungkuk, dukung bayi dengan satu tangan di belakang punggungnya. Tekuk di lutut, bukan di pinggang.

Saat bayi digendong, pastikan punggungnya dalam posisi lurus alami. Bayi tidak boleh meringkuk membentuk huruf C dengan jarak antara tubuh orang dewasa dan perut serta dada bayi, karena posisi ini dapat menyebabkan bayi kesulitan bernapas.

Sendi pinggul bayi kendur saat lahir dan dibutuhkan sekitar enam bulan untuk mengencangkan dan menjadi stabil. Tulang lunak dan ligamen yang longgar membuat bayi baru lahir lebih rentan terhadap kondisi yang disebut displasia pinggul. Ini terjadi ketika sendi pinggul bola dan soket tidak berbentuk atau tidak sejajar

Demikian informasi dan cara memakai gendongan bayi tradisional dan instan, selamat mencoba!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

X