Setelah melahirkan, sebagai ibu muda pasti selalu mencari cara agar ASI cepat keluar setelah bayi lahir. Sebab ASI pertama sangatlah penting bagi bayi karena mengandung kolostrum. Sedangkan tidak semua ibu yang bisa langsung lancar ASI-nya begitu setelah melahirkan.
Bahkan banyak ibu yang mengalami ASI-nya sama sekali tidak keluar beberapa hari setelah melahirkan. Hal ini tentu saja akan menjadi kekhawatiran tersendiri bagi Moms. Nah, kira-kira apa sih penyebab ASI tidak segera keluar setelah melahirkan?
Kenapa ASI Tidak Segera Keluar Setelah Melahirkan?
Shofia Rosyida, A.Md.Keb, seorang perawat di RSUP dr. Sardjito Yogyakarta, menjelaskan bahwa penyebab ASI tidak lancar keluar setelah melahirkan lebih disebabkan oleh masalah psikologis ibu yang mengganggu kinerja hormon. Namun, biasanya ASI akan mulai keluar di hari kedua atau ketiga setelah persalinan.
Menurutnya, cara agar ASI cepat keluar setelah bayi lahir sangat dipengaruhi oleh kinerja hormon prolaktin dan hormon oksitosin. Sedangkan kedua hormon ini dapat bekerja maksimal jika kondisi psikologis dan suasana hati ibu dalam keadaan yang baik.
Oleh karena itu, kecemasan dan stres yang berlebihan dari seorang ibu justru akan membuat ASI semakin sulit keluar. Maka, jika setelah melahirkan ASI Moms belum keluar, jangan terlalu khawatir berlebihan dan lebih baik fokus melakukan cara agar ASI cepat keluar setelah bayi lahir.
Apa yang Harus Dilakukan Jika ASI Tidak Kunjung Keluar?
Sebenarnya sangatlah normal apabila ASI tidak langsung keluar setelah melahirkan. Jangan panik dan terburu-buru memberikan susu formula kepada bayi. Sebab bayi bisa bertahan tanpa menyusu di beberapa hari awal kelahirannya. Ia memiliki cadangan lemak yang bisa menahannya dari kelaparan.
Selain itu, dalam Healthline dijelaskan bahwa di hari pertama kelahiran bayi, ukuran perutnya hanya sebesar kelereng atau bisa menampung ASI sekitar satu sendok makan. Sehingga tidak menjadi masalah apabila ASI Moms belum keluar lancar. Seberapapun ASI yang keluar, pasti bisa mencukupi kebutuhan nutrisi si kecil.
Oleh karena itu, hal utama yang wajib Moms lakukan adalah melakukan pelekatan yang benar meskipun ASI belum keluar. Pelekatan yang baik akan merangsang hormon oksitosin dan prolaktin untuk memproduksi ASI.
Panduan dan Cara Agar ASI Cepat Keluar Setelah Bayi Lahir
Selain memperbaiki pelekatan dan meningkatkan frekuensi menyusui secara langsung, Moms bisa mengikuti panduan cara agar ASI cepat keluar setelah bayi lahir berikut ini:
1. Lebih Sering Menyusui Secara Langsung
Hal paling mudah untuk Moms lakukan sebagai cara agar ASI cepat keluar setelah bayi lahir adalah dengan meningkatkan frekuensi menyusui secara langsung atau Direct Breast Feeding (DBF). Ketika menyusui secara langsung, isapan dari bayi akan merangsang payudara untuk meningkatkan produksi ASI.
Mengutip dari La Leche League USA, usahakan Moms untuk selalu melakukan DBF setiap 2-3 jam sekali. Sebab semakin sering DBF dilakukan, maka tubuh akan mengirimkan sinyal ke otak bahwa kebutuhan ASI meningkat. Kemudian otak mengirimkan sinyal kepada hormon di dalam tubuh untuk memproduksi ASI lebih banyak lagi.
2. Kosongkan Payudara Setelah Menyusui
Ketika bayi sudah selesai menyusu, jangan lupa untuk melanjutkan dengan memompa payudara sampai kosong, ya Moms. Selain mencegah terjadinya bengkak pada payudara, memompa payudara juga bisa merangsang otak untuk melepaskan hormon prolaktin sehingga bisa memproduksi ASI lebih banyak lagi.
3. Skin to Skin dengan Bayi
Selain meningkatkan ikatan emosional antara ibu dan anak, ternyata kontak kulit secara langsung antara ibu dan bayi sangat bermanfaat bagi produksi ASI, lho Moms. Caranya dengan meletakkan bayi langsung di atas dada Moms, kemudian biarkan si kecil mencari payudara dan berinisiatif sendiri untuk menyusu.
Cara ini juga lebih memudahkan bayi untuk belajar menyusu sehingga lebih banyak mendapatkan kolostrum. Selain itu juga meminimalkan terjadinya masitis dan lecetnya puting.
4. Lakukan Power Pumping
Cara agar ASI cepat keluar setelah bayi lahir selanjutnya yaitu dengan melakukan power pumping. Power pumping adalah sebuah teknik memompa ASI yang menyerupai frekuensi menyusu anak yang berada pada fase growth spurt. Sebab pada fase ini biasanya bayi akan lebih sering dan durasi menyusunya lebih lama.
Akan lebih efektif apabila power pumping dilakukan antara jam 12 malam sampai jam 3 pagi. Hal ini disebabkan hormon prolaktin lebih banyak diproduksi di malam hari dibandingkan dengan di siang hari.
Caranya melakukan power pumping juga sangat mudah, yaitu perah masing-masing payudara selama 20 menit dan istirahatlah selama 10 menit. Kemudian perah kembali selama 10 menit dan istirahatlah selama 10 menit. Terakhir pumping kedua payudara selama 10 menit.
5. Penuhi Kebutuhan Minum dan Asupan Makanan
Selama menyusui, kebutuhan cairan tubuh ibu juga pasti akan meningkat. Oleh karena itu usahakan untuk minum air putih minimal 2 liter setiap harinya. Selain itu hindari makanan yang kurang baik bagi ibu menyusui seperti teh, kopi, dan minuman bersoda.
Untuk meningkatkan kadar lemak dalam ASI, Moms bisa memperbanyak makanan yang mengandung lemak hewani seperti daging merah, telur, atau ayam. Konsumsi buah dan sayuran hijau juga bisa memperlancar produksi ASI. Moms juga diperbolehkan untuk mengkonsumsi ASI booster jika diperlukan.
6. Lakukan Pijat Oksitosin
Salah satu hal yang bisa menyebabkan ASI tidak lancar keluar adalah saluran susu pada payudara yang berfungsi kurang maksimal. Oleh karena itu salah satu cara agar ASI cepat keluar setelah bayi lahir yaitu dengan Moms melakukan pijat oksitosin atau pijat laktasi. Melalui pijat ini, kelenjar susu yang tersumbat akan terurai sehingga ASI bisa mengalir deras.
Untuk melakukan pijat ini, minta tolonglah pada suami atau konselor laktasi, ya Moms. Sebab titik rangsangan kelenjar susu berada di sepanjang tulang belakang.
7. Istirahat yang Cukup
Tahukah Moms jika tubuh ibu lelah, maka produksi ASI juga akan menurun?
Ingat ya Moms, setelah melahirkan penting untuk selalu melakukan istirahat yang cukup supaya produksi ASI tidak terganggu. Mungkin akan sulit untuk menyisakan waktu untuk bersantai, tetapi Moms harus pintar-pintar mengatur waktu istirahat supaya tidak kelelahan.
Misalnya saja dengan mengikuti jadwal tidur bayi atau meminta bantuan suami untuk bergantian menjaga bayi ketika di malam hari. Jadi, ketika bayi sudah tidur, segeralah ikut tidur ya Moms!
8. Kelola Stres
Menciptakan lingkungan yang suportif bagi ibu menyusui sangatlah penting. Sebab apa yang sedang ibu pikirkan pasti akan berdampak pada produksi ASI. Apabila seorang ibu menyusui mengalami stres, sudah pasti produksi ASI akan terganggu atau berkurang.
Hindarilah hal-hal yang bisa membuat Moms merasa insecure atau baby blues. Sampaikan pada pasangan tentang keresahan dan kesulitan Moms selama masa menyusui. Memiliki teman untuk bercerita juga bisa meringankan kadar stres. Bisa juga Moms menyusui sambil mendengarkan musik atau tontonan yang lucu.
9. Percaya dan Yakin pada Diri Sendiri
Terakhir, cara agar ASI cepat keluar setelah bayi lahir adalah dengan yakin pada diri sendiri dan percaya bahwa Moms pasti bisa menyusui si kecil. Keyakinan pada diri sendiri ini bisa mendorong tubuh Moms untuk memproduksi ASI lebih banyak.
Tak perlu risau dengan bentuk payudara yang terlalu besar atau terlalu kecil, karena produksi ASI tidak dipengaruhi oleh bentuk payudara atau puting. Dengan rangsangan dan teknik yang tepat, Moms bisa menghasilkan ASI sesuai kebutuhan si kecil.
Kesimpulan
Panduan cara agar ASI cepat keluar setelah bayi lahir memang wajib diketahui oleh setiap ibu. Sebab ASI merupakan makanan pertama bagi bayi yang sangat penting untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangannya.
Bahkan World Health Organization (WHO) menyarankan untuk setiap ibu bisa segera memberikan Inisiasi Menyusui Dini setelah persalinan selama 1 jam. Selain itu Moms juga harus memberikan ASI ekslusif pada bayi selama 6 bulan dan dilanjutkan sampai si kecil berusia 2 tahun.
Penting untuk bisa melakukan tips dan cara agar ASI cepat keluar setelah bayi lahir dengan seksama supaya ASI bisa lancar. Moms bisa meminta bantuan dari partner atau ahli laktasi dalam melakukan langkah-langkah tersebut.
Namun, jika muncul tanda-tanda masalah kesehatan dari si kecil seperti bayi menguning, demam tinggi, dehidrasi dan penurunan berat badan bayi, segera pergi ke dokter supaya bisa ditangani lebih cepat.
Sumber:
Infant and Young Child Feeding. (n.d.). World Health Organization. Retrieved December 22, 2023, from https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/infant-and-young-child-feeding
Your Newborns Stomach Size is Smaller Than You Think. (n.d.). Healthline. Retrieved December 22, 2023, from https://www.healthline.com/health/baby/your-newborns-stomach-size-is-smaller-than-you-think#day-10
Tips Rangsang ASI Keluar Setelah Melahirkan. (n.d.). Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Retrieved December 22, 2023, from https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1140/tips-rangsang-asi-keluar-setelah-melahirkan
Low Milk Supply. (n.d.). La Leche League USA. Retrieved December 22, 2023, from https://lllusa.org/low-milk-supply/