Bayi baru lahir sering BAB, mungkin membuat Moms jadi resah. Bahayakan bayi baru lahir sering BAB? Ketika memantau tumbuh kembang Si Kecil penting untuk memeriksa frekuensi BAB bayi baru lahir.Â
Mengutip dari Derbyshire Health Visiting Service mengungkapkan bahwa kotoran bayi akan berubah setiap harinya.
Umumnya selama beberapa hari pertama setelah lahir, bayi akan mengeluarkan kotoran pertamanya atau yang disebut dengan mekonium. Mekonium biasanya berwarna hijau gelap dan punya tekstur yang sedikit lengket. Seterusnya, tekstur dan bentuk feses baru mulai berubah.
Bahayakah Bayi Baru Lahir Sering BAB?
Frekuensi BAB bayi baru lahir berbeda-beda tergantung dari jenis makanan atau susu yang diberikan. Itu artinya, frekuensi BAB bayi yang diberi ASI dan yang diberi susu formula akan berbeda. Berikut adalah perbedaannya.
1. Bayi yang diberi ASI
Selama 6 minggu pertama bayi 0 bulan memiliki frekuensi BAB akan cukup sering Moms, terutama setelah diberikan ASI. Setidaknya bayi akan BAB 3x sehari tapi kadang frekuensinya juga bisa lebih sering yakni 4-12x dalam sehari.
Kalau Moms menemukan feses bayi encer, maka jangan panik ya. Biasanya hal ini menandakan kalau bahwa bayi menyerap nutrisi yang terkandung di dalam ASI dengan baik. Feses bayi baru lahir yang diberi ASI memang cenderung lebih encer selama 3 bulan pertama.
Ketika kolostrum berubah jadi ASI matang yakni 2-3 hari setelah melahirkan, maka bayi setidaknya BAB 2-5 kali dalam sehari. Kolostrum adalah cairan susu yang keluar sebelum produksi ASI dimulai.
Setelah mengeluarkan mekonium, maka warna feses bayi baru lahir akan berubah jadi hijau kekuningan.
2. Bayi yang Diberi Susu Formula
Bayi baru lahir yang diberi susu formula normalnya akan mengalami frekuensi BAB 1-4 kali sehari. Namun, frekuensinya bisa menurun jadi 2 hari sekali setelah 1 bulan.
Konsistensi feses bayi akan lebih lengket dan padat seperti selai kacang. Kalau tekstur lebih keras, maka bisa jadi bayi mengalami sembelit. Berikut merupakan frekuensi bayi BAB yang mengonsumsi susu formula:
- Bayi baru lahir BAB 1-4 kali sehari
- Bayi usia 1 bulan BAB 1 kali sehari
- Bayi usia 6 minggu hingga 3 bulan BAB lebih jarang dari sebelumnya
- Bayi di bawah 6 tahun BAB bisa 2-5 kali sehari
Setelah mengeluarkan mekonium, maka warna feses akan berubah jadi hijau kekuninangan. Hal ini normal terjadi, jadi jangan panik Moms.
Supermom bekerjasama untuk meningkatkan nutrisi terbaik si kecil
Dapatkan Susu Pediasure Gratis
Berikan yang terbaik untuk tumbuh kembang si kecil dengan Susu Pediasure yang mengandung 37 nutrisi penting. Supermom menyediakan Susu Pediasure Gratis untuk setiap pembelian tertentu. Isi form dan dapatkan penawaran istimewa ini untuk memberikan nutrisi terbaik bagi si kecil.
Dapatkan Susu GratisApa Penyebab Bayi Baru Lahir Sering BAB?
Seperti yang sudah disebutkan kalau dalam waktu 6 minggu kelahiran atau dalam usia 0 bulan, bayi akan sering BAB itu merupakan hal normal dan jika frekuensi BAB Si Kecil lebih jarang dibandingkan sebelumnya setelah itu maka merupakan hal normal. Moms justru harus khawatir saat frekuensi BAB masih sama dengan minggu-minggu awal.
Terutama ketika Si Kecil sudah memasuki masa 6 bulan saat dirinya sudah mulai makan makanan padat atau MPASI pertama. Masa peralihan ini menyebabkan frekuensi BAB dan tekstur feses akan ikut berubah.Â
Ketika Moms menyudahi pemberian ASI dan mulai berganti ke susu formula, maka hal tersebut juga bisa mengubah frekuensi, konsistensi, dan warna BAB Si Kecil.
Sebab, tak semua bayi cocok minum susu formula Moms karena Si Kecil mengalami intoleransi laktosa. Ada beberapa tanda bayi tidak cocok minum susu formula, yakni:
- Rewel
- Diare
- Gatal-gatal
- Demam
Bentuk feses bayi yang tidak cocok susu formula biasanya lebih keras dan berbau yang awalnya didahului adanya gangguan pencernaan.Â
Tanda-Tanda BAB Bayi Baru Lahir yang Perlu Diwaspadai
Meski Si Kecil baru lahir sering BAB merupakan hal yang normal terjadi, namun Moms harus tetap waspada. Ada beberapa tanda BAB pada bayi yang perlu diwaspadai karena butuh pertolongan dokter, seperti:
- Warna feses kehitaman, cerah atau keputihan, merah marun atau mengeluarkan darah
- Frekuensi BAB lebih banyak hingga lebih dari 3-4 kali dan mencret atau mengandung lendir
- Bayi tidak seaktif biasanya
- Tampak lemas dan tidak mau makan atau minum
- Rewel atau menangis tanpa mengeluarkan air mata
- Bibir bayi kering
Selain beberapa tanda tadi, Moms juga perlu waspada ketika frekuensi BAB bayi yang sebelumnya sering jadi jarang. Apalagi feses lebih keras, kering, dan Si Kecil terlihat susah mengeluarkannya.
Dalam beberapa bulan kehidupan, bayi baru lahir juga bisa mengalami diare. Hal ini bisa membuatnya dehidrasi. Sangat berbahaya jika Si Kecil diare Moms. Menurut Food and Drug Administration merekomendasikan untuk langsung konsultasikan ke dokter ketika bayi mengalami diare.
Adapun informasi yang perlu Moms sampaikan saat ke dokter adalah warna, frekuensi, konsistensi, dan volume BAB untuk membantu dokter mendiagnosis masalah kesehatan yang terjadi pada Si Kecil.
Subscribe Untuk Update Info Penawaran Terbaru Dan Spesial Lainnya
Pertanyaan yang sering ditanyakan moms tentang bayi baru lahir yang sering BAB
frekuensi bayi BAB berbeda tergantung jenis susu yang diberikan.
- untuk bayi yang diberi ASI frekuensinya cukup sering setidaknya 3x sehari, terkadang juga sampai 4-12x dalam sehari
- untuk bayi yang diberi susu formula normalnya akan BAB 1-4 kali sehari. terkadang juga menurun jadi 2 hari sekali setelah berusia 1 bulan
Ketika moms menyudahi pemberian ASI dan mulai berganti ke susu formula, terkadang bayi akan mengalami perbahan frekuensi dan konsistensi BAB. sebab terkadang bayi juga tidak cocok minum susu formula atau intoleransi laktosa.
beberapa tanda BAB bayi yang perlu diwaspadai adalah:
- Warna feses kehitaman, cerah atau keputihan, merah marun atau mengeluarkan darah
- Frekuensi BAB lebih banyak hingga lebih dari 3-4 kali dan mencret atau mengandung lendir
- Bayi tidak seaktif biasanya
- Tampak lemas dan tidak mau makan atau minum
- Rewel atau menangis tanpa mengeluarkan air mata
- Bibir bayi kering