Umur Berapa Bayi Bisa Merangkak?
Setiap orangtua yang memiliki bayi tentu penasaran dalam tiap perkembangannya termasuk fase merangkak. Menurut penelitian sekitar 50% bayi mulai merangkak pada usia 8 bulan. Namun, beberapa bayi bahkan ada yang mungkin bisa merangkak sebelum usia 6 bulan dan ada juga bayi yang baru bisa merangkak setelah usia 11 bulan.
Selain itu ada juga bayi yang tidak melewati fase merangkak. Jika bayi yang tidak merangkak, apakah berarti ada masalah dengan perkembangannya? Untuk beberapa kasus bisa jadi iya, anak berisiko mengalami keterlambatan motorik.
Bisa jadi juga kurang stimulasi akibat kurangnya pengetahuan orangtua, namun jika bayi tidak merangkak sama sekali, tapi bayi justru punya cara lain untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain, maka bisa fokus untuk mengoptimalkan ‘cara lain’ itu.
Penulis sendiri punya pengalaman dengan anak pertama yang melewati masa merangkak, penulis baru sadar dulu banyak kurang pengetahuan mengenai stimulasi sensori motorik bayi. Anak pertama memilih untuk mengesot. Jadi, penulis fokus untuk mengoptimalkan kemampuannya tersebut dengan cara menyenangkan.
Bagaimana Bayi yang Mulai Merangkak Dapat Berkembang?
Kemampuan bayi merangkak menurut Rallie McAllister, M.D, salah satu penulis The Mommy MD Guide to Your Baby’s First Year, dilansir Parents adalah pekerjaan berat yang mengharuskan bayi menggunakan pikiran dan tubuhnya.
Sebelum merangkak, bayi Moms sibuk mengembangkan keterampilan lain sebagai modal merangkaknya kelak seperti menguatkan otot-otot di punggung, leher, bahu, lengan dan otot inti untuk menopang berat badannya dan membantunya menjaga keseimbangan. Merangkak juga perlu kemampuan penglihatan binokular bayi karena kedua mata secara bersamaan akan fokus sesuatu yang ada di sekelilingnya.
Jadi, pengetahuan orangtua mengenai merangkak mestilah utuh agar memudahkan bayi mencapai kemampuan merangkaknya. Kemudian akan muncul pertanyaan dibenak orangtua, mulai dari mana membantu bayi mengembangkan kemampuan merangkaknya?
Moms dapat memulai dengan rajin menstimulasi bayi. Berikut ada 5 tips menstimulasi agar kemampuan bayi merangkak bisa berkembang sesuai harapan.
Ayo Daftar Sekarang
Supermom Family Fest 2023
Supermom Family Fest datang lagi! Akan digelar di Main Atrium Gandaria City pada 18-19 November 2023, jam 10.00 - 21.00 WIB.
Ada Pororo Park, Kompetisi Modern Dance, Crawling, Storytelling, dan masih banyak lagi acara seru.
Jangan lewatkan kesempatan mendapatkan total hadiah Rp 10 Juta!
Daftar Sekarang5 Tips Stimulasi Kemampuan Bayi Merangkak
Bayi merangkak tidak terjadi begitu saja tapi bayi memiliki dorongan atau akan melaksanakan tugas perkembangannya agar bisa berpindah dari satu tempat ke tempat lain sehingga beberapa bayi memiliki gaya merangkak berbeda.
Oleh karena itu, apapun nanti pilihan gaya merangkak si bayi nanti, yuk besarkan upaya untuk menstimulasi bayi untuk siap menjalani fase merangkak yang sangat penting dan bermanfaat untuk tumbuh kembang bayi selanjutnya.
Berikut tips stimulasi kemampuan bayi merangkak dilansir dari situs pregnancybabybirth,
1. Rutin Lakukan Tummy Time
Banyak orang tua beranggapan punya bayi cuma bisa dilihatin saja padahal bayi 0 bulan juga memiliki tugas perkembangan. Jika orang tua mengetahui tugas perkembangan bayi dan bersemangat melakukan banyak stimulasi dengan cara menyenangkan, tentu akan sangat memudahkan bayi siap melewati tiap-tiap fase tumbuh kembang yang berguna untuk kehidupannya.
Jika bayi masih 0 bulan, mungkin ada rasa takut pada orangtua untuk menengkurapkan bayi. Penyebab rasa takut tersebut salah satunya karena kurang informasi mengenai manfaat Tummy Time. Tepiskan rasa takut itu, cari informasi sebanyak-banyaknya, konsultasi ke dokter, orang tua juga bisa latihan menengkurapkan bayi. Jangan karena rasa takut orangtua yang tak berdasar menjadikan bayi kurang stimulasi ya Moms.
Rutinitas bermain sehari-hari yang penting dilakukan oleh bayi adalah Tummy Time. Tummy Time merupakan kegiatan menengkurapkan bayi dengan penuh pengawasan orang tua. Kegiatan ini sangat bermanfaat mempersiapkan otot kepala, leher, punggung dan kaki bayi Moms untuk merangkak.
Tummy Time bisa saja menjadi kegiatan yang kurang nyaman dilakukan bayi. Oleh karena itu agar bayi tidak rewel saat tummy time, pastikan lakukan kegiatan ini usai mandi atau saat bayi dalam kondisi mood yang baik dengan durasi 10 detik hingga 10 menit seiring bertambahnya usia dan kemampuan bayi. Gantilah lokasi atau suasana tummy time agar bayi dan Moms tidak bosan seperti di dalam ruangan dengan matras atau di luar ruangan dengan selimut.
Ketika bayi tummy time, pastikan orangtua tidak bengong ya, Moms juga bisa ikutan tummy time atau tengkurap atau sambil mengobrol dan bernyanyi, bisa juga dengan menyebarkan beberapa mainan di depan bayi, meletakkan buku dalam posisi terbuka dan berdiri
2. Perbanyak Bermain di Lantai Bersama-Sama
Lantai kadang jadi media yang dihindari orang tua karena merasa tempat yang berbahaya, banyak kuman, licin, dan dingin. Namun, semua itu hanya asumsi orangtua saja. Lantai justru jadi media yang baik untuk menstimulasi bayi dengan syarat lantai dalam kondisi bersih, kemudian menggunakan matras anti slip dan sedikit tebal.
Saat kegiatan melantai ini Moms dapat menstimulasi bayi dengan menggerakkan benda di depan wajah bayi dari berbagai sisi, lalu kegiatan membalikkan halaman buku bergambar, membunyikan mainan kerincingan bayi dari berbagai sisi untuk menstimulasi kemampuan mendengarnya, dan masih banyak lagi kegiatan melantai bersama bayi yang dapat Moms eksplorasi.
3. Ajak Bayi Meraih
Kemampuan bayi kian hari semakin meningkat, selamat ya Moms! Pada usia dan kemampuan bayi yang bertambah, kegiatan tummy time dapat dinaikkan levelnya seperti Moms dapat meletakkan benda, mainan favorit atau bahkan Moms sendiri di luar jangkauan bayi agar bayi termotivasi untuk dapat meraih dan bergerak. Hal ini sangat baik untuk perkembangan motorik bayi Moms.
4. Ciptakan Lingkungan Rumah yang Aman
Memiliki bayi berarti orangtua juga siap untuk menciptakan rumah yang aman dan mendukung tumbuh kembangnya. Ketika bayi dalam fase menuju merangkak, Moms dapat mengatur ulang perabot rumah agar tidak menjadi penghalang bayi merangkak tanpa risiko cedera.
Ciptakan lantai atau area merangkak yang aman dari benda bahaya seperti mainan kecil yang dapat menimbulkan tersedak, tali yang dapat melingkari leher bayi, dan lain-lain.
5. Hindari Penggunaan Baby Walker
Orang tua zaman dulu mungkin menyarankan penggunaan Baby Walker di usia bayi 6 bulan ke atas, tapi ternyata menurut dokter anak tidak ada waktu yang tepat untuk memberikan baby walker yang ada malah menghambat perkembangan bayi.
Baby walker kelihatan menjadi solusi orang tua yang kelelahan menghadapi bayi yang sudah mulai merangkak, menjelajahi isi rumah dan berdiri. Namun di beberapa negara seperti Amerika Serikat justru baby walker menjadi penyebab ruang gawat darurat disana merawat ribuan bayi yang cedera karena alat itu setiap tahun.
Menjadi orang tua memang melelahkan, tapi melihat tumbuh kembang bayi yang sesuai harapan serasa rasa lelah mengawasi dan menjalankan proses stimulasi seolah terbayarkan melihat bayi yang percaya diri dan bahagia sebab tugas perkembangannya banyak yang ia lewati dengan baik.
Demikian 5 tips menstimulasi agar bayi merangkak. Sekali lagi lakukan langkah stimulasi di atas dengan cara yang menyenangkan ya Moms dan berikan pujian efektif kepada bayi sekecil apapun keberhasilan proses yang ia lakukan.
Referensi
- When Do Babies Crawl?, Parents, Diakses pada 10 Oktober 2023, https://www.parents.com/baby/development/crawling/when-do-babies-crawl/
- Learning to Crawl, Pregnancy Birth & Baby, Diakses pada 10 Oktober 2023 https://www.pregnancybirthbaby.org.au/learning-to-crawl