Tumbuh kembang anak dari merangkak kemudian berjalan tentu memerlukan pendamping, alat bantu seperti baby walker atau alat pengganti baby walker lainnya. Secara psikologi, orangtua dan orang terdekat adalah faktor pendamping utama untuk memberi semangat dan keberanian pada si kecil saat mulai belajar berjalan.
Sementara untuk pendamping sosial, lingkungan adalah hal yang tak bisa lepas dari tumbuh kembang si anak. Nah, bagaimana dengan beragam jenis alat batu bayi yang sedang belajar berjalan?
Beberapa Pertimbangan Saat Memilih Alat Bantu Bayi Belajar Berjalan
Sebelum membeli segala macam perlengkapan yang bisa membantu bayi belajar berjalan, ada baiknya Moms mempertimbangkan beberapa hal penting berikut ini:
1. Usia dan Berat Bayi
Sesuaikan usia dan berat bayi dengan perlengkapan yang akan Moms beli. Karena salah satu masalah yang seringkali dialami saat membeli alat bantu jalan ini adalah tidak cocoknya peralatan yang seharusnya digunakan karena berbeda ukuran, entah itu lebih kecil ataupun terlalu besar.
Jangan sampai, jangka waktu pemakaian sangat sebentar karena ukuran yang tidak pas. Moms bisa membawa si kecil saat memilih alat bantu jalan ini, agar bisa melihat kecocokannya.
2. Material dan Jenis Alat Bantu Jalan
Hal lain yang tidak kalah penting adalah material dari jenis peralatan tersebut. Jika menggunakan plastik maka pastikan di beberapa bagian tak terdapat hal yang membahayakan, misalnya bisa membuat terluka tangan, kaki atau sebagainya.
Pilih juga alat bantu berjalan untuk bayi yang memiliki warna cerah dan dilengkapi dengan bunyi-bunyian atau lagu yang disukai si kecil.
Beragam Jenis Alat Bantu Bayi Belajar Jalan Pengganti Baby Walker
Terdapat banyak jenis tentu saja, mulai dari tali-temali, tunggangan dengan roda kecil hingga alat bantu berjalan yang menyerupai sebuah mobil mini atau miniatur binatang, sepatu dan lain sebagainya. Nah, beberapa jenis tersebut bisa Moms lihat dan pilih dalam ulasan berikut ini:
1. Pre Walker Shoes
Pre walker shoes merupakan perangkat yang bisa dibilang amat mendasar, fungsinya adalah melindungi telapak kaki si kecil ketika belajar berjalan.
Beberapa anak mungkin enggan menggunakan sepatu, namun untuk lebih aman maka pelindung kaki ini digunakan beberapa kali, apalagi ketika belajar berjalan di jalanan yang agak sedikit lembap atau berdebu.
Harga yang dibanderol untuk beberapa jenis sepatu bayi belajar berjalan adalah mulai dari sekitar Rp 45.000,- hingga ratusan ribu, menyesuaikan dengan merek dan kualitas bahan.
2. Walker Wagon
Walker wagon merupakan inovasi yang dikembangkan guna menarik minat si kecil untuk berjalan sebagai pengganti baby walker, dengan paduan warna, lekuk desain serta bentuk yang menyerupai kereta dorong tentu si kecil akan tertarik memegangnya.
Pegangan yang dimiliki juga cukup aman sehingga memungkinkan si kecil mendorong dan secara otomatis ia akan melangkah perlahan kemudian berjalan.
3. Baby Moon Walk
Baby moon walk ini akan membantu anak untuk berjalan di jalan yang aman dengan bantuan orang dewasa. Moms bisa membantu si kecil untuk berjalan dalam keseimbangan dan menjaga anak jauh dari zat-zat yang mudah terbakar. Selain intu dengan menggunakan baby moon walk sebagai alat pengganti baby walker bagi se Kecil, Moms juga bisa sembari melakukan olah fisik dan menjalin hubungan lebih erat dengan si Kecil.
4. Konvensional Baby Walker
Ini adalah jenis baby walker yang paling sering kita lihat. Dari sisi bentuk masih sama yakni melingkar dan si kecil berada ditengah dimana kaki bayi berada dalam lingkaran yang dilengkapi roda untuk mempermudah gerak si kecil.
Alat bantu jalan bayi ini tetap menjadi favorit sejak dua dekade lalu. Hanya saja, sekarang bentuk dan aksesoris pelengkapnya semakin beragam.
Balita berusia satu tahun kadang memilih kembali merangkak, bukan karena ia takut jatuh. Ia hanya belum menemukan keseimbangannya, dan merangkak adalah keputusan agar ia bergerak lebih efisien. Inilah sebabnya Moms membutuhkan pengganti baby walker buat bayi. Dari penjelasan di atas moms bisa memilih berbagai alat untuk membantu proses perkembangan anak dalam berjalan dengan memperhatikan dampak untuk si Kecil.
