Tangisan bayi mungkin jadi hal yang paling Moms tunggu-tunggu saat melahirkan. Namun, apakah Moms tahu kenapa bayi baru lahir menangis?
Bayi baru lahir menangis adalah hal umum yang kerap terjadi. Kemudian, banyak orang yang percaya bahwa tangisan bayi tersebut merupakan pertanda dari kelancaran dari proses kelahirannya. Pada umumnya, bayi normal akan menangis selama 30 detik sampai 1 menit pertama kelahirannya.
Justru, Moms perlu diwaspadai ketika bayi baru lahir tidak menangis karena beberapa diantaranya bisa berujung kematian. Untuk itu, sejak hamil Moms sudah harus mengetahui alasan kenapa bayi baru lahir menangis. Yuk, simak penjelasannya di bawah ini.
Kenapa Bayi Baru Lahir Menangis?
Sebagian besar orang tua merasa senang ketika mendengar tangisan pertama bayinya. Lalu, kenapa bayi baru lahir menangis? Menangis menjadi pertanda bahwa paru-parunya bekerja dengan optimal. Mengutip dari Parenting First Cry, bayi menangis setelah dilahirkan merupakan kondisi yang menandakan hal baik.
Jadi biasanya ketika bayi baru lahir perlu dipastikan bahwa proses adaptasinya dari kandungan ke lahir berjalan baik. Nah, salah satu proses adaptasinya adalah proses napas bayi. Oleh karena itu, tim medis perlu memastikan kalau bayi bernapas dengan baik.Salah satu caranya adalah dengan melihat bayi menangis atau tidak.
Kalau paru-parunya berfungsi dengan baik, maka hal itu mengartikan dirinya bisa bertahan hidup karena tidak ada masalah dengan pernapasan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Selama di dalam kandungan, janin mendapat suplai oksigen melalui plasenta yang terhubung dengan tali pusar. Saat itu, paru-paru belum difungsikan dan masih berada dalam tahap pematangan.
Nah, beberapa saat setelah bayi dan plasenta dilahirkan, dokter akan segera memotong tali pusar yang jadi penghubungnya. Saat itu, bayi akan mulai merangsang paru-paru untuk mulai bekerja dalam mencari suplai oksigen pengganti plasenta. Proses ini berlangsung dalam bentuk tangisan.
Tangisan mengartikan bahwa bayi butuh napas pertamanya. Selain itu, tangisan juga sebagai upaya bayi dalam mendorong sisa-sisa cairan dari dalam rahim yang ada di dalam tubuhnya. Mulai dari hidung, mulut, hingga paru-paru supaya bisa keluar.
Bayi baru lahir memiliki tangisan yang bervariasi, ada yang pelan bahkan ada juga yang kencang, tergantung dari banyaknya cairan yang perlu dikeluarkan dari paru-paru. Bahkan, tangisan pertama bayi terkadang juga disertai dengan suara menggelegak menyerupai suara air yang keluar dari botol.
Penyebab Bayi Baru Lahir Tidak Menangis
Ada sejumlah kondisi medis yang menjadi penyebab mengapa bayi baru lahir tidak menangis Moms. Apabila tidak mendapat penanganan tepat, maka bisa berujung fatal bagi bayi. Berikut beberapa penyebab bayi lahir tidak menangis.
1. Asfiksia
Penyebab yang satu ini merupakan yang paling umum terjadi karena terdapat sumbatan pada saluran napas bayi. Sumbatan tersebut bisa berupa cairan ketuban, lendir, darah, tinja bayi, atau lidah yang terdorong ke belakang tenggorokan. Hal ini menyebabkan bayi jadi sulit bernapas sehingga tidak bisa memberi respon menangis.
Melansir dari Seattle Children’s, kondisi ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti:
- Masalah palsenta
- Moms mengalami eklampsia dan preeklampsia
- Gangguan tali pusat seperti prolaps tali pusat.
- Anemia pada Moms atau bayi.
- Infeksi serius pada Moms atau bayi.
- Distosia bahu atau persalinan macet saat mencapai bahu bayi.
- Hipertensi atau hipotensi pada Moms.
- Saluran napas bayi tidak terbentuk sempurna atau tersumbat.
Asfiksia harus ditangani sesegera mungkin. Bila oksigen tidak mencapai ke otak bayi, maka hal ini bisa meningkatkan risiko kecacatan seperti autisme, ADHD, kejang, lumpuh otak, bahkan kematian.
2. Lahir Prematur
Bayi lahir prematur juga menjadi salah satu kenapa bayi baru lahir tidak menangis. Pasalnya organ paru-paru mereka belum berkembang secara sempurna layaknya bayi yang lahir cukup bulan. Akibatnya, bayi prematur akan cenderung mengalami gangguan pernapasan saat lahir.
3. Air Ketuban Hijau
Air ketuban normalnya berwarna bening. Dalam beberapa kondisi, janin dalam kandungan terkadang minum air ketuban tanpa disadari. Hal ini sebenarnya tidak berbahaya jika air ketuban dalam kondisi normal.
Lain halnya jika air ketuban mengalami perubahan warna jadi hijau. Mengapa bisa warnanya jadi hijau? Ini karena campuran zat-zat lain, salah satunya mekonium atau feses pertama bayi di dalam kandungan.
Usus bayi dalam kandungan bisa secara refleks melepaskan mekonium ke dalam cairan ketuban. Kalau bayi minum air ketuban tersebut, maka hal ini bisa menginfeksi paru-parunya dan memicu peradangan. Akibatnya bayi baru lahir sulit bernapas dan sulit menangis.
Lalu, Bagaimana Kalau Tidak Menangis?
Menangis merupakan kondisi ideal yang diharapkan. Namun, ada juga bayi yang tidak menunjukkan tangisan saat lahir. Pada beberapa kasus, ada bayi baru lahir yang butuh waktu untuk menangis.
Selama bayi memiliki kekuatan otot dan detak jantung yang baik, maka masih dalam tahap yang aman Moms bagi bayi baru lahir yang tidak menangis. Kalau sebaliknya, maka dokter menandakannya sebagai tanda bahaya karena bayi tidak bernapas.
Mereka akan melakukan berbagai cara supaya bayi menangis. Misalnya saja dengan menggunakan pompa hisap yang menyedot sisa-sisa cairan penghambat proses bernapas bayi.
Selain itu, dokter juga akan melakukan metode lawas yakni memukul-mukul pantat bayi, memijat tubuh bayi untuk menimbulkan rasa sakit, atau menggendong terbalik supaya dirinya menangis.
Tenang saja ya Moms, dokter akan melakukannya dengan sangat hati-hati. Mereka hanya ingin mengeluarkan benda apa pun yang menghambat bayi tidak bisa menangis. Namun, metode ini dilakukan sebagai cara setelah langkah medis tidak berhasil dilakukan.
Apabila semua metode tersebut belum berhasil juga, maka bayi harus dipindahkan ke ICU dan dipasang tabung untuk memasok oksigen di dalam tubuhnya.