Moms pasti sudah tidak asing dengan kata dongeng, yang merupakan sebuah cerita fiksi yang tidak terjadi dalam dunia nyata. Banyak orang tua memberikan rutinitas dongeng sebelum tidur untuk anaknya sebagai media edukasi.
Kebanyakan anak-anak sangat menyukai jika dibacakan dongeng, selain menghibur mereka rutinitas tersebut juga bisa membangun bonding antara orang tua dan juga anaknya. Perlu moms ketahui bahwasannya membacakan dongeng untuk anak memiliki banyak manfaat loh.
Sebuah penelitian saraf di National Institute of Child Health and Human Development, Amerika Serikat, yang dipimpin oleh G. Reid Lyon, Ph.D mengatakan “terdapat indikasi yang jelas perbedaan neurologis antara anak-anak yang teratur dibacakan cerita dengan yang tidak” kata Lyon.
Kemudian menurut Grahita Indonesia yang merupakan lembaga psikolog di Indonesia menyatakan bahwa dongeng juga disebut dengan human touch atau sentuhan manusiawi dalam perkembangan seorang anak, yang merupakan pola konstruktif untuk mendorong pertumbuhan mental pada anak.
Pada umumnya, sentuhan tersebut dapat diperoleh dari cara mereka menjelajahi alam imajinasinya.
Sebab, jika imajinasi seorang anak dapat terkontrol dan mereka mengeksplorasi rasa keingintahuannya, maka secara otomatis memicu perkembangan sikap dalam pertumbuhannya juga.
Hal tersebut bisa moms temukan dengan melakukan rutinitas membacakan dongeng untuk anak.
3 Manfaat Dongeng Sebelum Tidur untuk Anak
Terlihat sederhana namun membacakan dongeng untuk anak ternyata punya manfaat yang besar loh, untuk itu moms bisa simak manfaat lainnya dibawah ini.
1. Menumbuhkan minat baca sejak dini
Mendongeng merupakan langkah awal untuk menumbuhkan minat baca terhadap seorang anak. Dengan terbiasa dibacakan cerita atau dongeng, maka rasa penasaran atau keingintahuan anak akan semakin tinggi dengan isi cerita dibuku lainnya.
Kemudian diharapkan dia akan semakin tertarik untuk dibacakan dongeng sampai nantinya ada ditahap dia bisa membaca dengan mandiri.
2. Membiasakan pola tidur yang sehat
Pola tidur yang teratur pada anak tentu erupakan suatu hal yang moms harapkan setiap harinya bukan? Nah dengan melakukan rutinitas membacakan dongeng pada anak sebelum tidur juga bisa menjadi salah satu cara supaya anak memiliki pola tidur yang sehat loh.
Karena dengan begitu anak akan tahu bahwa sudah saatnya dia tidur dan bukan waktunya untuk main lagi, selain itu suasana tenang yang diciptakan saat membacakan dongeng tentu menambah anak akan tertidur lelap.
3. Mengasah imajinasi anak
Membacakan dongen untuk anak juga dapat mengasah daya pikir dan imajinasinya loh. Hal tersebut belum tentu dia dapatkan jika hanya dengan menonton di televisi maupun handphone. Karena berdongeng merupakan interaksi langsung antara orang tua dengan anak, maka biasanya terjadi komunikasi timbal balik.
Anak akan mulai menjelajah imajinasinya dari dongeng yang dibacakan, kemudian timbul rasa ingin tahu dan mulai bertanya hal-hal lainnya tentang isi cerita dari dongeng tersebut. Lama kelamaan anak akan dapat melatih kreativitasnya dengan cara ini.
Itu dia beberapa manfaat yang bisa anak dapatkan ketika moms atau dads rutin membacakan dongeng sebelum tidur untuknya. Nah agar anak semakin suka, pilih cerita yang menarik sesuai dengan usianya.
Jangan lupa untuk selalu menyisipkan pesan moral diakhir cerita ya moms biar ada unsur edukasi yang didapatkan oleh anak-anak dari cerita yang dibacakan.
10 Rekomendasi Dongeng Sebelum Tidur untuk Anak
Jika moms bingung memilih dongeng untuk anak, berikut adalah rekomendasi dongeng sebelum tidur yang penuh makna dan memiliki pesan moral untuk anak.
1. Bawang Merah dan Bawang Putih
Pada zaman dahulu, ada kisah tentang seseorang bernama Bawang Putih dan Bawang Merah saudara tirinya. Ibu kandung Bawang Putih meninggal sewaktu dia masih bayi. Ayahnya menikah lagi dan memiliki anak bernama Bawang Merah.
Tidak lama kemudian ayahnya meninggal dunia. Setelah itu, kehidupan Bawang Putih sangat menyedihkan. Tiap harinya, Bawang Putih selalu diminta untuk mengerjakan seluruh pekerjaan rumah seperti menyapu, mengepel, mencuci, dan lainnya.
Suatu hari ketika sedang mencuci, baju ibu tirinya hanyut disungai. Bawang Putih bingung hingga akhirnya berjumpa dengan seorang nenek. Sang nenek mengungkapkan bahwa dia telah menemukan baju yang hilang, dengan satu syarat: Bawang Putih harus membantu mengerjakan pekerjaan rumahnya. Bawang Putihpun menuruti permintaan si nenek.
Setelah selesai, nenek itu mengembalikan baju ibi tirinya, Kemudian memberinya hadiah juga. Bawang Putih diminta untuk memilih satu labu untuk dibawa pulang. Ada labu besar dan kecil. Setelah sampai dirumah, dia beserta ibu dan saudara tirinya sangat terkejut karena isi dari labu itu perhiasan yang sangat banyak.
Bawang Merah berprilaku sama keesokan harinya kepada Bawang Putih. Ia berpura-pura menghanyutkan pakaiannya. Kemudian memilih labu yang ukurannya besar, dan ketika dibuka labu itu berisi ular.
Bawang Merah dan ibunya pun merasa itu adalah bentuk teguran dari Tuhan untuk mereka karena memperlakukan Bawang Putih layaknya seorang pembantu. Mereka menyadari kesahalannya dan meminta maaf kepada Bawang Putih.
Pesan moral: Memiliki sifat serakah dan sifat buruk adalah hal yang tidak boleh ditiru.
2. Cerita Petani yang Serakah
Pak petani selalu ingin mendapatkan banyak uang. Pada musim semi, ia berseru kepada Tuhan, “Jika hari cerah, aku akan menuai gandumku.”
Pada hari berikutnya, matahari bersinar cerah. Pak petani pun menuai sebagian gandumnya, setelah itu, ia berseru lagi kepada Tuhan, “Seandainya hari ini hujan, pasti baik untuk gandumku yang lain.”
Esok harinya turun hujan. Pak petani berkata lagi, “Jika hujannya lebih lebat, gandumku pasti lebih cepat tumbuh.” Kemudian pada hari berikutnya hujan kembali turun.
Musim panas pun tiba, pak petani memanen gandumnya dan menumpuk menjadi satu di ladang. Selesai bekerja, pak petani berkata, “Tuhan, seandainya Kau memberi lebih banyak hujan pasti panenku jauh lebih besar dari ini.”
Musim panas masih berlangsung. Pak petani ingin segera menanam gandum. Ia berteriak dengan kesal, “Mengapa Engkau tidak memberiku lebih banyak hujan, Tuhan? Berilah hujan sehingga aku bisa menanam gandum dan memanennya.”
Kemudian Tuhan menurunkan hujan yang sangat lebat hingga berhari-hari dan terjadi banjir di ladang Pak Petani. Seluruh gandumnya hanyut terbawa air.
Pesan moral: Selalu bersyukur dengan apa yang diberikan oleh Tuhan dan nikmati apa yang ada
3. Burung Bangau yang Angkuh
Seekor bangau melangkah anggun sepanjang sungai kecil. Matanya tajam memantau air jernih, siap menangkap mangsa yang muncul di dalamnya.
Saat itu, sungai dipenuhi dengan ikan-ikan yang berenang, tetapi sang bangau merasa sedikit angkuh di pagi hari itu.
“Saya tak mau makan ikan-ikan yang kecil,” katanya kepada diri sendiri, “Ikan yang kecil tidak pantas dimakan oleh bangau yang anggun sepertiku.”
Sekarang, seekor ikan yang sedikit lebih besar dari ikan lainnya lewat di dekat sang bangau.
“Tidak.” Kata sang bangau. “Saya tidak akan merepotkan diri saya untuk membuka paruh dan memakan ikan sebesar itu.”
Saat matahari merayap ke puncak langit, ikan-ikan di perairan dangkal dekat tepi sungai bergerak ke tengah sungai yang lebih dalam dan sejuk. Bangau yang tidak melihat ikan lagi, terpaksa harus memuaskan diri dengan menikmati siput kecil di tepian sungai.
Pesan moral: mengajarkan anak untuk tidak bersikap angkuh, karena sikap ini dapat merugikan dirinya sendiri dan orang lain.
4. Gadis Kecil Penjual Korek Api
Gadis kecil ini bernama Meri. Meri sangat sedih ketika neneknya meninggal. Akhirnya ia hanya hidup dengan ayahnya.
Namun, ayah Meri sangat malas dan menolak untuk bekerja, sehingga keluarga mereka kesulitan memenuhi kebutuhan makanan. Akhirnya, saat musim dingin tiba, Meri terpaksa pergi menjual korek api untuk mencari uang.
Meri tak pernah menyerah, meskipun kedinginan dan pakaian tipis. Beberapa hari berlalu tanpa satu pun penjualan korek api. Saat malam semakin larut, ia duduk di depan toko, merinding kedinginan dan kelaparan.
Akhirnya, ia menyalakan korek api untuk menghangatkan tangannya, meski korek api itu akhirnya habis, dan Meri pingsan karena kedinginan. Pagi berikutnya, warga menemukan Meri pingsan dan menyesal karena tidak membeli korek api dari gadis kecil tersebut.
Pesan moral: betapa pentingnya saling menolong. Jika mampu, sudah sepatutnya saling tolong menolong tetangga, teman, saudara, atau orang lain.
5. Si Kancil Mencuri Mentimun
Suatu hari seekor kancil sedang berjalan-jalan di ladang mentimun milik seorang petani. Lalu kancil tergiur untuk mengambil dan memakannya. Kemudian ia terus memakan mentimun sampai kenyang.
Sore harinya, petani pemilik ladang datang dan sangat marah melihat timun-timunnya telah habis dan ladangnya berantakan. Keesokan harinya, kancil kembali ke ladang untuk meminta maaf dan mencoba menjilat kaki petani.
Ternyata yang disentuhnya bukanlah petani melainkan orang-orangan sawas yang sudah dilumuri oleh getah pohon, sehingga membuat kancil terperangkap dan tidak bisa berjalan.
Ketika petani tiba, ia segera menangkap kancil dan membawanya pulang, merasa sangat marah.
Pesan moral: janganlah mengambil milik orang lain tanpa izin, karena itu merupakan perbuatan mencuri dan akan membuat marah orang yang dicuri.
6. Cerita Kelinci dan Kura-Kura
Seekor kelinci yang sombong dan merasa dirinya memiliki kemampuan lari yang cepat menantang seekor kura-kura untuk lomba lari. Si kelinci menganggap bahwa kura-kura itu lambat dan dia akan memenangkan perlombaan tersebut.
Kelinci sangat yakin bahwa dirinya akan menang, dan memberikan kabar kepada seluruh penghuni hutan bahwa ia akan beradu lari dengan kura-kura. Si kelinci dengan sombongnya meminta para hewan lain untuk menyaksikan kemenangannya.
Hari perlombaan pun tiba, si kelinci berlari dengan cepat. Berbeda dengan kura-kura yang memiliki kaki pendek sehingga berjalan sangat lambat. Si kelinci juga sempat mengejek kura-kura bahwa dialah yang akan menjadi pemenangnya, karena melihat kura-kura yang begitu lambat.
Kemudian ketika hampir tiba digaris finish, si kelinci yang sombong itu bukannya terus berlari namun dia beristirahat dibawah pohon dan tertidur lelap. Dia berfikir akan istirahat sejenak saja karena bagaimanapun kura-kura tidak akan bisa mengejarnya.
Namun perkiraannya meleset, si kelinci justru tertidur sangat pulas dengan waktu yang cukup lama. Sehingga kura-kura dapat sampai digaris finish lebih dulu daripada kelinci. Kura-kura pun menjadi pemenang dalam perlombaan lari bersama kelinci.
Pesan moral: mengajarkan anak-anak untuk tidak bersikap sombong dan merendahkan orang lain. Karena itu bisa merugikan dirinya sendiri.
7. Angsa Bertelur Emas
Pada suatu hari seorang petani menemukan seekor angsa yang cantik, dia membawanya pulang kerumah untuk merawat angsa tersebut. Keesokan harinya petani menemukan angsanya telah bertelur dan betapa terkejutnya karena telur itu berwarna emas.
Petani sangat gembira dan menganggap bahwa angsa itu adalah angsa ajaib. Untuk membuktikan pemikirannya, petani kemudian membawa telur emas itu ke seorang pedagang emas di pasar untuk memeriksa kemurniannya. Pedagang emas mengatakan bahwa telur yang dibawa petani itu merupakan asli dan dia sangat terpesona kemudian membeli telur emas tersebut dengan harga yang mahal.
Sejak hari itu, angsa tersebut selalu bertelur emas. Namun petani mulai serakah dan tidak puas dengan jumlah telur emas yang dikeluarkan oleh angsa. Petani ingin menerima dan menjual lebih banyak lagi telur emas agar dia bisa menjadi kaya, dan kemudian muncul sebuah ide si petani menyembelih angsa cantik tersebut dan mengambil telur emas didalam perutnya.
Akan tetapi setelah disembelih, petani sangat terkejut karena tidak menemukan apapun didalam perut si angsa. Petani sangat menyesali perbuatannya, andai saja dia tidak serakah dan menyembelih angsa itu, maka dia akan menghasilkan telur emas setiap harinya.
Pesan moral: janganlah menjadi orang yang serakah dan selalu merasa kurang dengan apa yang dimiliki. Perlu kerja keras dan usaha untuk mendapatkan apa yang diinginkan.
8. Dongeng Anak Beruang dan Lebah
Pada suatu hari, beruang sedang menjelajahi hutan mencari buah-buahan. Saat dalam pencariannya, ia menemukan pohon tumbang dengan sarang lebah yang berisi madu.
Beruang itu mulai mengendus dengan hati-hati disekitar pohon tumbang untuk mencari tahu apakah ada lebah di sarang tersebut. Tepat pada saat itu sekumpulan lebah kecil pulang dengan membawa banyak madu.
Lebah-lebah itu melihat beruang dan tahu akan maksud beruang dan mulai terbang mendekat si baruang kemudian menyengatnya dengan tajam. Seketika beruang menjadi sangat marah, loncat keatas batang yang tumbang tersebut dan mengahncurkan sarang lebah. Tetapi hal ini malah membuat kawanan lebah yang berada dalam sarang keluar dan menyerang si beruang.
Beruang yang sial itu akhirnya lari terbirit-birit dan hanya dapat menyelamatkan diri dengan melompat ke dalam sungai.
Pesan moral: lebih bijaksana untuk menahan diri daripada menambah masalah karena melampiaskan emosi.
9. Dongeng Anak Kancil dan Buaya
Pada suatu hari, seekor kancil berjalan-jalan di hutan sedang mencari makanan. Karena makanan yang ada disekitarnya sudah habis, maka dia mencari lebih jauh. Kemudian dia dihadapkan dengan sungai yang harus dia sebrangi, kancil melihat ada banyak buaya kelaparan didalam sungai itu.
Saat sampai di tepi sungai, si kancil memerintahkan kepada buaya untuk memanggil kawanannya karena Raja Hutan akan memberi mereka makanan. Kawanan buaya kemudian diminta berbaris ke permukaan karena jumlah mereka akan dihitung oleh kancil. Buaya pun menuruti perintah si kancil.
Tapi ternyata itu hanyalah tipu daya kancil agar dia dapat menyebrangi sungai tanpa cengkraman dari para buaya.
Pesan moral: cerita ini mengajarkan bahwa kecerdikan dapat mengalahkan kekuatan
10. Kisah terjadinya Danau Toba
Pada suatu hari, hiduplah seorang pemuda di desa dekat danau. Pemuda itu selalu menangkap ikan dengan pukat. Di hari itu pemuda mendapatkan ikan yang sangat besar, ikan itu dapat berbicara dan memintanya untuk membawa pulang dengan perjanjian yang harus disepakati.
Pemuda itu berjanji tidak akan memberitahu siapapun menganai ikan tersebut. Setelah menyepakatinya, ikan itu kemudian berubah menjadi gadi yang sangat cantik. Mereka pun menikah.
Seiring berjalannya waktu mereka memiliki dua orang anak. Setelah anak pertama beranjak remaja, ia ditugaskan mengantar makanan untuk ayahnya di ladang. Satu waktu, si istri tidak menyediakan air tajin seperti biasanya.
Suaminya merasa kesal dan berucap bahwa istrinya adalah seekor ikan. Sang suami telah melanggar janjinya, kemudian istrinya pergi meninggalkan mereka. Tidak lama kemudian terjadi hujan lebat sampai melanda banjir kampung tersebut, seluruh penduduk kampung tenggelam termasuk suami beserta dua anaknya. Genangan air itu menjadi besar dan disebut dengan Danau Toba.
Pesan moral: pelajarannya adalah penting untuk menepati janji, cerita Danau Toba ini sudah menjadi legenda yang berasal dari Sumatra Utara.
Bagaimana moms? 10 rekomendasi dongeng di atas sangat menarik bukan untuk mengisi rutinitas malam moms bersama anak-anak sebelum tidur? Semoga bermanfaat ya Moms.
Supermom Family Fest 2023
Supermom Family Fest datang lagi! Akan digelar di Main Atrium Gandaria City pada 18-19 November 2023, jam 10.00 – 21.00 WIB.
Ada Pororo Park, Kompetisi Modern Dance, Crawling, Storytelling (Dongeng) dan masih banyak lagi acara seru.
Jangan lewatkan kesempatan mendapatkan total hadiah Rp 10 Juta!
Referensi
- https://grahita.org/membacakan-dongeng-untuk-perkembangan-psikologi-anak/ : di akses pada 24 Oktober 2023
- https://parentalk.id/manfaat-dongeng-untuk-perkembangan-anak/ : di akses pada 24 Oktober 2023
- https://www.haibunda.com/parenting/20220810162207-61-281291/20-dongeng-sebelum-tidur-penuh-makna-dan-mendidik : di akses pada 24 Oktober 2023
- https://www.gramedia.com/best-seller/dongeng-pengantar-tidur/ : di akses pada 24 Oktober 2023