Moms, Ini Manfaat dan Dosis Vitamin D untuk Anak

vitamin d untuk anak

Vitamin D untuk anak sangatlah penting untuk diberikan, Moms. Vitamin D sendiri merupakan jenis vitamin yang larut lemak dengan banyak manfaatnya. Vitamin D bisa membantu tubuh menyerap dan mempertahankan kalsium serta fosfor yang penting bagi pembentukan tulang. Bahkan, vitamin D juga bisa menekan pertumbuhan sel kanker, mengurangi peredangan, dan mengendalikan infeksi.

Jenis vitamin anak ini merupakan hormon unik yang bisa diproduksi di kulit dari paparan sinar matahari. Vitamin D tersedia dalam dua bentuk yakni vitamin D2 (ergokalsiferol) dan vitamin D3 (kolekalsiferol). Vitamin D2 bisa diperoleh dari paparan sinar matahari dan radiasi sinar ultraviolet pada ragi sterol ergosterol. Sementara, vitamin D3 disintesis pada kulit dan ditemukan pada minyak ikan seperti ikan makarel, salmon, herring.

Dosis Vitamin D untuk Anak

Dosis Vitamin D untuk Anak

Foto: canva.com

Perlu Moms ketahui bahwa kebutuhan vitamin D untuk anak dan orang dewasa berbeda. Mengutip dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), anak yang berusia di atas 1 tahun umumnya perlu asupan vitamin D sebanyak 600 IU per hari.

Namun, kebutuhan vitamin D untuk anak dengan kondisi tertentu butuh dosis yang lebih besar, seperti berikut:

  • Menjalan pemulihan pasca operasi tulang
  • Memiliki penyakit tertentu seperti autoimun penyakit celiac, fibrosis kistik, atau obesitas
  • Mengonsumsi obat tertentu yang menganggu pebentukan dan pengolahan vitamin D di dalam tubuh, seperti glukokortikoid, antikonvulsan, anti jamur (ketokonasol), atau pengobatan HIV

Tanda Anak Kekurangan Vitamin D

Saat anak mengalami kekurangan vitamin D, maka hal ini bisa memengaruhi proses tumbuh kembang anak. Anak yang mengalami defisiensi vitamin D biasanya mengalami rakitis karena pertumbuhan otot dan tulangnya yang terganggu. Untuk anak yang emngalami rakitis, bentuk kedua kaki yang semestinya lurus jadi bengkok sehingga membentuk huruf O atau X.

Adapaun tanda anak kekurangan vitamin D lainnya, yakni:

  • Kelainan bentuk gigi
  • Tulang sakit atau lunak
  • Pertumbuhan gigi yang melambat
  • Mudah mengalami masalah tulang
  • Postur tubuh pendek
  • Gangguan pernapasan
  • Suasana hati mudah berubah

apabila anak mengalami kekurangan vitamin D, maka bisa menyebabkan turunnya kadar fosfor, kalisum, dan metabolisme tulang. Penurunan akan absorpsi kalsium dan fosfor di usus meningkatkan hormon paratiroid yang akan memobilisasi kalsium dari tulang. Akibatnya, kepadatan tulang menurut karena terjadinya osteoporosis, osteopenia, dan osteomalacia.

Defisiensi vitamin D juga bisa menimbulkan terjadinya penyakit infeksi, kelemahan otot, penyakit kardiovaskular, meningkatnya penyakit autoimmun, meningkatnya risiko terjadinya kanker, DM, arthritis dan multiple sclerosis.

Sumber Vitamin D untuk Anak

Sumber Vitamin D untuk Anak

Foto: canva.com

Hanya mengonsumsi ASI atau susu formula mungkin tidak cukup dalam memenuhi kebutuhan vitamin D pada anak. Supaya memastikan bahwa anak mendapatkan vitamin D yang cukup,, Moms bisa menyediakan berbagai makanan yang mnejadi sumber vitamin D untuk anak.

Hasil peternakan seperti keju, susu, keju, dan yogurt adalah sumber vitamin D yang baik jika sudah difortifikasi. Makanan lain yang kerap difortifikasi dengan vitamin D adalah jus buah dan sereal dalam kemasan. Makanan sumber vitamin D lain yang tidak memerlukan fortifikasi, yakni:

  • Lever sapi
  • Kuning telur
  • Ikan yang mengandung lemak seperti salmon, sarden, tuna, dan makerel
  • Jamur shiitake, tiram, maitake, morel, dan chanterelle
  • Minyak ikan

Selain melalui makanan, vitamin D juga bisa didapatkan langsung dari sinar matahari. Produksi vitamin D maksimal terjadi saat tengah hari, sedangkan pada jam 08.00-09.00 dan jam 16.00-17.00 dalam jumlah lebih kecil.

Vitamin D yang berasal dari makanan hanya menyumbang 20% dari seluruh vitamin D yang dibutuhkan oleh tubuh. Namun, pada daerah yang mendapat sedikit paparan sinar matahari, maka asupan vitamin D dari makanan sangat bermanfaat.

Suplemen vitamin D untuk anak juga bisa menjadi pilihan. Tapi, sebelum mengonsumsi suplemen apa pun, selalu baca aturan penggunaan yang tertera pada kemasan produk. Jika Moms ragu, maka ada baiknya diskusikan dengan dokter perihal dosis, pilihan produk, dan cara penggunaan yang sesuai dengan kondisi anak.

Kebutuhan vitamin D untuk anak memang harus tercukupi sejak masa tumbuh kembangnya, Moms Bila merasa anak memiliki masalah pertumbuhan, Moms dapat mendatangi dokter anak untuk berkonsultasi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

X