Penyebab, Gejala, dan Mencegah Ruam Popok pada Bayi

Ruam Popok pada Bayi

Ruam popok pada bayi adalah bentuk umum dari kulit yang meradang (dermatitis) yang muncul sebagai tambalan kulit merah cerah di pantat Si Kecil. Tentu hal ini kerap membuat Moms merasa khawatir

Masalah ini sering dikaitkan dengan popok basah atau jarang diganti, sensitivitas kulit, dan gesekan. Biasanya hal tersebut mempengaruhi bayi. Padahal siapapun yang memakai popok secara teratur dapat mengembangkan kondisi tersebut.

Ruam pada pantat ini dapat membuat orang tua khawatir karena bayi yang kerap gelisah atau merasa terganggu. Selain para orang tua wajib memilih popok yang bagus untuk anak berikut ini, SuperMoms berhasil merangkum gejala, penyebab dan cara mengatasi keluhan pada pantat Si Kecil ini.

Penyebab Ruam Popok pada Bayi

popok bayi terbaik
Foto: pexels / rodnae productions

Biasanya penyebab utama rasa gatal ini adalah iritasi, infeksi, atau alergi. Namun dikutip dari Mayo Clinic, terdapat beberapa penyebab lainnya yang mungkin belum pernah Moms ketahui, yaitu:

1. Iritasi dari Tinja dan Urin

Paparan urin atau tinja yang terlalu lama dapat mengiritasi kulit sensitif bayi. Si Kecil akan lebih rentan terhadap masalah kulit ini  jika dia sering buang air besar atau diare karena kotoran lebih mengiritasi daripada urin.

2. Gesekan dengan Bahan Pakaian

Memasang popok atau pakaian yang terlalu ketat yang bergesekan dengan kulit dapat menyebabkan ruam atau rasa tidak nyaman. Jadi, gunakan popok bayi dengan ukuran yang pas, baju bayi dengan bahan yang nyaman atau dingin dan juga krim untuk melembabkan kulit yang cocok untuk bayi Moms. 

3. Iritasi dari Produk Baru

Kulit bayi Moms mungkin bereaksi terhadap tisu bayi, popok sekali pakai, deterjen, pemutih, atau pelembut kain. Semuanya mungkin merupakan merk baru digunakan untuk dicoba.

Zat lain yang dapat menambah masalah termasuk bahan yang ditemukan di beberapa lotion, bedak dan minyak yang mungkin membuat ruam popok pada bayi.

4. Infeksi Bakteri atau Jamur

Apa yang dimulai sebagai infeksi kulit sederhana seperti dapat menyebar ke daerah sekitarnya. Area yang tertutup popok seperti bokong, paha, dan alat kelamin sangat rentan karena hangat dan lembap.

Kedua area itu kerap menjadi tempat berkembang biak yang sempurna bagi bakteri dan ragi. Ruam popok pada bayi ini dapat ditemukan di dalam lipatan kulit dan mungkin ada titik-titik merah yang tersebar di sekitar lipatan.

5. Pengenalan Makanan Baru

Saat bayi mulai makan makanan padat, kandungan fesesnya berubah. Ini meningkatkan kemungkinan ruam popok pada bayi.

Perubahan pola makan bayi juga dapat meningkatkan frekuensi buang air besar, yang dapat menyebabkan ruam popok. Jika bayi Moms disusui, ia mungkin mengalami ruam popok sebagai respons terhadap sesuatu yang dimakan ibunya.

6. Kulit Sensitif

Bayi dengan kondisi kulit, seperti dermatitis atopik atau dermatitis seboroik (eksim), lebih mungkin mengalami ruam popok. Namun, kulit yang teriritasi dari dermatitis atopik dan eksim terutama, biasanya juga akan mempengaruhi area selain area popok.

7. Penggunaan Antibiotik

Antibiotik membunuh bakteri baik dan bakteri jahat. Saat Si Kecil mengonsumsi antibiotik, bakteri yang mengendalikan pertumbuhan ragi mungkin habis, menyebabkan ruam popok  pada bayi karena infeksi jamur. 

Penggunaan antibiotik juga meningkatkan risiko diare. Bayi yang diberi ASI dari ibu yang minum antibiotik, juga berisiko lebih tinggi mengalami ruam popok.

Gejala Ruam Popok Popok pada Bayi

Gejala Ruam popok pada bayi
Foto: pexels / keira burton

Ruam ini menyebabkan kulit terlihat merah dan iritasi. Kulit yang ruam di daerah bokong, paha dan alat kelain tersebut mungkin juga terasa hangat saat disentuh.

Moms mungkin melihat Si Kecil tampak lebih tidak nyaman dari biasanya, terutama saat mengganti popok atau diapers. Gatal pada area pantat ini membuat mereka rewel atau menangis saat area terititasi tersebut dicuci atau disentuh.

Jika kulit bayi Moms tidak membaik setelah beberapa hari perawatan di rumah, bicarakan dengan dokter. Terkadang, Moms memerlukan obat resep untuk mengobati ruam popok yang parah.

Moms harus menghubungi dokter jika ruam popok pada bayi berwarna merah terang dan berlangsung lebih dari 48 jam. Terkadang gejala tersebut juga disertai dengan bau urin yang kuat atau  dapat mengindikasikan dehidrasi (Rumah Sakit Anak Cincinnati, 2012).

Dikutip dari Mayo Clinic, waktu lain untuk mencari bantuan medis termasuk ketika ruam popok pada bayi menjadi melepuh atau menjadi menangis, dan atau ketika bayi mengalami demam.

Baca Juga: 10 Rekomendasi Tisu Basah Bayi yang Aman

Pencegahan 

Pencegahan ruam popok pada bayi
Foto: pexels / sunvani hoàng

Sering-sering mengganti popok dan segera lepaskan popok basah atau kotor untuk menghindari adanya kemerahan. Jika anak Moms berada di penitipan anak, mintalah anggota staf untuk melakukan hal yang sama.

1. Sering Ganti Popok

Bilas pantat bayi Moms dengan air hangat sebagai bagian pada setiap penggantian popok. Moms dapat menggunakan wastafel, bak mandi atau botol air untuk tujuan ini. 

2. Mencegah Ruam Popok pada Bayi dengan Rajin Memrsihkan

Handuk basah, bola kapas, dan tisu bayi dapat membantu membersihkan kulit, tetapi lakukan dengan lembut. Jangan gunakan tisu dengan alkohol atau pewangi. Jika Moms ingin menggunakan sabun, pilih jenis yang lembut dan bebas pewangi.

Tepuk-tepuk kulit dengan lembut dengan handuk bersih atau biarkan mengering. Jangan menggosok pantat Si Kecil, karena menggosok lebih kencang dapat mengiritasi kulit dan menjadi salah satu pemicu. 

3. Jangan Terlalu Mengencangkan Popok

Popok atau diapers yang ketat mencegah aliran udara ke daerah tersebut. Hal ini membuat area menjadi lembab dan jamur berkembang biak atau ruam popok pada bayi terjadi. Popok yang ketat juga bisa menyebabkan lecet di pinggang atau paha.

4. Istirahatkan Bayi dari Popok

Berikan pantat bayi Moms lebih banyak waktu tanpa popok. Mengekspos kulit ke udara adalah cara alami dan lembut untuk membiarkannya kering. Moms bisa melakukannya saat sedang santai atau bermain bersama.

5. Gunakan Salep Ruam Popok pada Bayi

Jika bayi Moms sering mengalami ruam, oleskan salep penghilang ruam setiap kali mengganti popok untuk mencegah iritasi kulit. Petroleum jelly dan zinc oxide adalah bahan yang telah terbukti dalam banyak salep popok.

6. Mencegah Ruam Popok pada Bayi dengan Jaga Kebersihan

Setelah mengganti popok, cuci tangan Moms dengan baik. Mencuci tangan dapat mencegah penyebaran bakteri atau jamur ke bagian lain dari tubuh Si Kecil.

Itulah beberapa penjelasan tentang ruam popok pada bayi. Satu hal yang perlu Moms tahu adalah perawatan sederhana di rumah, seperti kerap mengganti diapers, sering menggunakan salep ruam popok dan membiarkan area tersebut tetap kering adalah cara sederhana yang paling mungkin dilakukan.

Temukan popok terbaik untuk Si Kecil dan krim ruam popok  dengan harga dan penawaran menarik di Milk and Diaper Corner Supermom

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

X