Pecinta drama Korea pasti sudah pernah mendengar film box office satu ini: Miracle in Cell No 7. Saking booming-nya, beberapa negara seperti Turki, Filipina, juga Indonesia ikut me-remake film ini dengan judul yang sama. Miracle in Cell No 7 versi Indonesia juga baru saja dirilis di bulan September 2022 lalu.
Nah, Moms yang belum pernah menonton, Miracle in Cell No 7 bisa jadi pilihan untuk Moms yang sedang mencari film drama keluarga komedi hangat dengan sedikit unsur misteri di dalamnya. Film ini juga bukan serial dan berdurasi 2 jam 7 menit, cocok untuk Moms yang sedang ingin istirahat sejenak dari rutinitas.
Sinopsis Miracle in Cell No 7
Yong Goo adalah seorang pria disabilitas intelektual yang hidup berdua bersama putri kesayangannya, Ye-Seung. Sehari-hari Yong Goo bekerja sebagai tukang parkir dan Ye-Seung putrinya baru saja akan menjalani hidupnya di bangku sekolah.
Suatu hari, Ye-Seung melihat sebuah tas ransel Sailor Moon yang dipajang di sebuah toko dan meminta ayahnya untuk membelikannya. Yong Goo saat itu berjanji akan segera membelikan Ye-Seung tas tersebut saat sudah menerima upahnya.
Di hari Yong Goo sudah mendapatkan uang dan ingin membelikan putrinya tas tersebut untuk dipakai di hari pertama sekolah, Yong Goo malah terlibat dengan kasus pembunuhan seorang anak perempuan.
Karena keterbatasan komunikasi, Yong Goo pun akhirnya didakwa polisi dengan tindakan pembunuhan dan pemerkosaan. Yong Goo ditahan di dalam penjara, dan Ye-Seung yang saat itu terus menunggu kedatangan ayahnya akhirnya harus tinggal di panti asuhan.
Selama Yong Goo ditahan di sel penjara, putrinya Ye-Seung bersikeras selalu ingin kembali ke sisi ayahnya. Selama di sel, Yong Goo memiliki teman satu sel bekas kriminal yang membantunya untuk kembali bertemu dengan Ye-Seung.
Namun tentu saja hal itu bukan hal yang mudah, banyak sekali halangan dan rintangan yang harus dihadapi oleh mereka. Dan, ternyata selama ini mereka harus berjuang melawan ketidakadilan dengan para orang-orang berkepentingan dan berkuasa.
Film Miracle in Cell No 7, Berdasarkan Kisah Nyata?
Cerita dari Miracle in Cell No 7 ini mirip dengan kisah hidup Jeong Won Seop di Korea Selatan pada tahun 1972 lalu. Saat itu, Jeong Won Seop berusia 38 tahun dan mengelola sebuah toko komik.
Lalu, seorang anak perempuan berusia 9 tahun ditemukan tewas di sawah tak lama setelah Jeong Won Seop keluar rumah menuju toko komiknya. Akhirnya, Jeong Won Seop ditangkap polisi dengan tuduhan pembunuhan. Anak perempuan tersebut ternyata adalah putri seorang perwira polisi.
Pada tahun 1999, Jeong sempat mengajukan petisi ke Pengadilan Tinggi Seoul namun petisi tersebut ditolak dua tahun setelahnya. Jeong akhirnya divonis penjara seumur hidup, namun setelah 15 tahun ia dipenjara kasus tersebut dibuka kembali dan pengadilan akhirnya membebaskan dakwaannya.
5 Pelajaran untuk Moms dalam Film Miracle in Cell No 7
Moms, seringkali menonton film bisa mengajarkan kita banyak hal yang bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Begitu juga setelah menonton film Miracle in Cell No 7, ada beberapa hal yang bisa Moms pelajari seperti:
1. Kasih sayang tulus kepada anak mencerminkan perilaku anak di kemudian hari
Yong Goo memiliki banyak keterbatasan dan kekurangannya sebagai Ayah, namun ia terus menyayangi Ye-Seung dengan tulus dan melakukan apapun demi anaknya.
Sepanjang film pun kita juga bisa lihat bagaimana Ye-Seung juga sangat menyayangi ayahnya sebagaimana mereka saling menyayangi dan tidak melihat kekurangan satu sama lain. Hal ini seperti memperlihatkan jika kita menyayangi anak dengan tulus, anak pun akan berperilaku sama kepada kita.
2. Pentingnya peran ayah pada anak perempuan
Peran ayah pada anak perempuan itu sangat penting lho, Moms, sudah banyak bukti ilmiah yang menunjukkan hal tersebut. Seperti yang dilansir dari Pediatric Associates of Franklin, salah satu peran ayah pada anak perempuan sebagai pilar pembentuk perkembangan emosional.
Rasa aman dan dukungan emosional anak perempuan bergantung pada sosok ayah. Anak-anak juga mengandalkan ayah mereka untuk memberikan rasa aman, baik fisik maupun emosional.
Selain itu, ketika ayah memberikan kasih sayang dan suportif, hal ini akan sangat memengaruhi perkembangan kognitif dan sosial anak. Ini juga menanamkan rasa sejahtera dan percaya diri secara keseluruhan.
Hal ini bisa kita lihat dari tokoh Ye-Seung, sepanjang film dia diceritakan sebagai anak yang pintar baik secara akademis maupun emosional. Ye-Seung dinilai sebagai murid paling pintar di kelas, menyukai musik dan bernyanyi, ia juga diperlihatkan dapat mengutarakan perasaannya dengan sangat baik.
3. Bersikap jujur dan terbuka pada anak sangatlah penting
Ketika pertama kali Ye-Seung menyusup ke dalam sel untuk bertemu ayahnya, teman satu sel Yong Goo yang panik seringkali mengatakan hal-hal yang tidak benar pada Ye-Seung. Seakan kita hanya perlu menceritakan bagian yang menyenangkan pada anak yang masih kecil.
Padahal, anak perlu diberikan pemahaman terhadap keadaan walaupun mungkin akan sulit untuk dimengerti dan disampaikan.
4. Sikap jangan menyerah pada kebenaran
Film Miracle in Cell No 7 ini juga menunjukkan bagaimana sikap jangan menyerah yang ditujukkan pada banyak tokoh di dalamnya. Bagaimana Ye-Seung, Yong Goo, dan teman-teman dalam satu sel mereka terus berjuang untuk mencari kebenaran dan mendapat keadilan.
5. Orang dengan disabilitas seringkali rentan didiskriminasi
Banyaknya kasus bullying dan diskriminasi seringkali terjadi pada orang-orang disabilitas dan hal ini juga sering terlihat di lingkungan sekolah. Keterbatasan mereka dijadikan olokan atau malah dimanfaatkan oleh orang lain untuk mencapai kepentingan.
Lewat film Miracle in Cell No 7 ini, Moms bisa mengajarkan kepada anak bahwa mereka yang memiliki keterbatasan sebaiknya tidak lah diperlakukan buruk. Yong Goo walaupun memiliki disabilitas intelektual tetap menjadi sosok figur ayah yang disayangi oleh anaknya.
Kesimpulan
Jadi apakah Moms akan menambah Miracle in Cell No 7 ke daftar tontonan Moms berikutnya? Selain bisa jadi aktivitas untuk me time Moms, film ini juga memberikan kita banyak pelajaran berharga yang bisa Moms petik dan juga ajarkan kepada anak. Film ini juga cocok menjadi film keluarga, namun beberapa adegan dalam film ini masih ada sedikit kekerasan yang sebaiknya tidak dilihat oleh anak di bawah umur. Selamat menonton!
Referensi
Pediatric Associates of Franklin. 2023. The Importance of a Father in a Child’s Life (diakses 6 November 2023) | https://www.pediatricsoffranklin.com/resources-and-education/pediatric-care/the-importance-of-a-father-in-a-childs-life/#:~:text=Young%20girls%20depend%20on%20their,old%20enough%20to%20begin%20dating