Mengembangkan kecerdasan emosional (EQ) pada anak adalah sama pentingnya dengan meningkatkan kecerdasan intelektual (IQ). EQ, yang mencakup kemampuan mengelola emosi dan berinteraksi sosial, berperan kritis dalam kesuksesan masa depan anak.
Para ahli dan penelitian, termasuk dari American Journal Of Public Health, menunjukkan bahwa anak dengan EQ tinggi cenderung lebih sukses di kemudian hari. Anak yang mengenali dan mengelola emosinya dengan baik akan lebih mampu menghadapi tantangan, mengurangi risiko kecemasan berlebih dan depresi.
Berikut adalah enam cara efektif yang dapat Moms lakukan untuk melatih kecerdasan emosional anak sejak dini.
5 Ciri-Ciri Anak Memiliki Kecerdasan Emosional
1. Mampu mengenali emosinya dengan baik
Salah satu yang menjadi ciri-ciri anak memiliki kecerdasan emosional yaitu mampu mengenali emosinya sendiri serta dapat mengutarakannya pada orang terdekat seperti orang tuanya. Sederhananya ketika anak merasa marah, sedih ataupun senang, dia akan mudah mengenalinya dan mengungkapkan perasaannya
2. Mampu memahami kelebihan dan kekurangan
Selanjutnya anak mampu memahami apa yang menjadi kelebihan serta kekurangan pada dirinya sendiri, sehingga dia tidak akan memaksakan untuk melakukan kegiatan yang dia tidak suka atau tidak mampu untuk dilakukannya.
Sebaliknya anak akan merasa senang dan semangat ketika melakukan kegiatan yang dia tahu bahwa itu adalah hal yang dia sukai dan dia mampu untuk melakukannya.
3. Pandai bersosialisasi dan bekerjasama dengan teman-temannya
Seorang anak yang memiliki kecerdasan emosional akan mudah dan pintar menjalin hubungan dengan orang lain serta dapat bekerjasama dengan baik
4. Memiliki inisiatif untuk melakukan kebaikan pada orang lain
Anak selalu tergerak hatinya untuk melakukan kebaikan pada orang lain tanpa disuruh. Ketika seorang anak memiliki kecerdasan emosional yang baik, dia akan mampu memahami etika bersosialisasi.
Sehingga berpengaruh pada sikapnya di lingkungan sosial seperti melakukan pertolongan pada temannya yang membutuhkan.
5. Memiliki rasa empati yang tinggi
Seorang anak tidak hanya memikirkan perasaannya sendiri ketika bertindak, dia akan memikirkan perasaan orang lain juga atas sikap yang dilakukannya.
Kepekaan anak terhadap perasaan orang lain cukup tinggi ketika dia memiliki kecerdasan emosional yang baik.
6 Cara Melatih Kecerdasan Emosional Pada Anak dengan Mudah
Bagi setiap orang tua tentu ingin anaknya tumbuh menjadi pribadi yang baik, hal tersebut tentu menjadi PR bagi orang tua untuk dapat mendidik anak-anaknya sejak dini dengan hal-hal kebaikan yang dilakukan.
Termasuk tentang kecerdasan emosional seorang anak yang juga dapat mempengaruhi kehidupannya di masa depan nanti.
Berikut adalah cara melatih kecerdasan emosional anak dengan mudah yang bisa moms terapkan dirumah
1. Menjadi role model yang baik untuk anak
Sebagai orang tua tentu harus menjadi panutan bagi anak-anaknya, mencontohkan perilaku yang baik ketika didalam rumah dan berperilaku baik terhadap orang lain. Hal tersebut merupakan salah satu hal penting untuk melatih kecerdasan emosionalnya.
Berikut tips Mom Octaviana Solin (@octavianasolin) dalam Reel-nya membahas pentingnya membersamai Toddlers yang dapat jadi acuan untuk menjadi role model yang baik untuk si kecil:
2. Mengajarkan anak untuk mengendalikan emosinya dengan baik
Bagi sebagian anak tentu masih sulit untuk mengendalikan emosinya, mereka akan tantrum atau mengamuk ketika merasa marah dan kesal. Untuk itu penting bagi moms mengajarkan anak bagaimana cara mengekspresikan perasaannya tanpa harus tantrum, hal itu bisa dilakukan dengan sering bertanya tentang perasaan anak dan mendengarkan apa yang dikeluhkan anak saat itu.
3. Membangun empati anak
Tahukah moms, bahwasannya mengajarkan empati pada anak itu dapat membangun hubungan baik dengan lingkungan sekitarnya nanti. Moms bisa melakukannya dengan mengajarkan kepedulian kepada anak terhadap orang lain, peka dengan perasaan orang lain serta menumbuhkan rasa tolong menolong.
Hal ini juga bisa membuat seorang anak menjadi lebih bijak dan selalu berperilaku baik terhadap orang lain.
4. Mengajarkan anak untuk bekerjasama
Bekerjasama merupakan keterampilan yang dapat diajarkan secara langsung, moms bisa memulai dari hal-hal kecil dirumah. Seperti meminta anak bersama-sama untuk merapihkan mainan, atau pekerjaan rumah lainnya yang bisa dilakukan oleh anak-anak. kegiatan seperti ini dapat menumbuhkan anak agar senang membantu orang lain, jangan lupa untuk mengucapkan terimakasih pada anak setelah selesai membantu pekerjaan tersebut agar anak semakin semangat melakukannya.
5. Mengajarkan anak untuk membangun kepercayaan dirinya
Untuk dapat membangun rasa percaya diri seorang anak, moms bisa dengan membiasakan untuk selalu memberi apresiasi terhadap pencapaian anak. Jangan membuat anak berkecil hati atas kegagalan yang menimpanya.
Orang tua sebaiknya selalu menjadi support system bagi anak dan ungkapkan rasa bangga atas keberhasilan yang dicapai oleh anak, dengan begitu akan tumbuh rasa percaya diri bagi anak di masa depannya.
6. Mengajarkan anak untuk memecahkan masalah
Ketika anak menemukan problematika di kehidupannya, moms bisa membantu anak untuk mencari solusi atas apa kesulitan yang sedang dihadapi. Seperti hal nya ketika seorang nak sedang bermain dengan adiknya kemudian memperebutkan mainan yang menyebebakan keduanya bertengkar.
Moms bisa menjadi penengah diantara keduanya dengan mengajaknya untuk mencari solusi dengan memberikan beberapa pilihan dari tindakan yang akan dilakukan.
Dengan begitu anak akan belajar tentang bagaimana memutuskan sesuatu serta menyelesaikan masalah secara cepat dan baik.
Referensi
- https://ejournal.upi.edu/index.php/cakrawaladini/article/view/10375 di akses pada 14 Desember 2023
- https://id.theasianparent.com/kecerdasan-emosional-anak di akses pada 14 Desember 2023
- https://edumasterprivat.com/kecerdasan-emosional-anak-dan-cara-melatihnya/ di akses pada 14 Desember 2023
- https://edumasterprivat.com/kecerdasan-emosional-anak-dan-cara-melatihnya/ di akses pada 14 Desember 2023
