Iritasi pampers bayi merupakan peradangan kulit Si Kecil akibat kondisi popok yang menutup kulitnya lembap. Hal ini dikarenakan sirkulasi udara yang buruk sehingga kulitnya mengalami ruam akibat paparan urine dan feses Si Kecil.
Kondisi ini sebenarnya sangat umum terjadi pada bayi yang rutin memakai popok. Mengutip dari Family Doctor, lebih dari 50% bayi dari usia 6-9 bulan mengalami ruam popok.
Namun, beberapa kasus ruam popok juga bisa terjadi pada orang dewasa, terutama lansia.
Si Kecil memang bisa saja mengalami ruam popok saat memakai popok sekali pakai atau popok kain, sebab keduanya punya berbagai kelebihan dan kekurangan. Namun, Moms tetap bisa menjaga kebersihan Si Kecil agar terhindari dari gangguan ruam popok pada bayi.
Gejala Ruam Popok
Iritasi pampers bayi biasanya terjadi pada anak yang berusia 2 tahun pertama, khususnya ketika Si Kecil berusia 9 bulan hingga 1 tahun. Adapun beberapa gejala yang bisa dikenali, yakni:
- Anak bertambah rewel saat bagian kulit yang ditutupi popok akan dibersihkan.
- Timbul bercak kemerahan yang diikuti dengan pembengkakan.
Penyebab Iritasi Pampers Bayi
Iritasi pampers bayi seringkali terjadi pada bayi baru lahir maupun balita yang masih memakai popok. Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan ruam popok pada kulit Si Kecil, seperti berikut ini.
1. Pengaruh Jenis Makanan Baru
Perubahan jenis makanan juga bisa menyebabkan ruam popk karena struktur feses serta frekuensi buang air besar pada Si Kecil yang akan berubah, apalagi saat ia mulai mengonsumsi Makanan Pendamping ASI atau MPASI.
2. Terjadi Gesekan
Kulit bayi masih sangat sensitif dan lembut, gesekan sekecil apapun bisa memicu terjadinya lecet pada kulit anak.
3. Kontak Terlalu Lama dengan Feses dan Urine
Kontak yang terlalu lama bisa memicu iritasi pada kulit anak. Untuk itulah, sebagai orang tua Moms perlu mengganti popk Si Kecil secara berkala.
4. Terjadi Infeksi Akibat Jamur atau Bakteri
Kulit Si Kecil yang tertutup popok cenderung lembap, sehingga meningkatkan kemungkinan tumbuhnya bakteri atau jamur. Untuk itu, jarang mengganti popok juga bisa mengakibatkan iritasi pampers bayi. I
ni karena urine yang bercampur dengan feses pada popok bisa menumpuk bakteri pada kulitnya karena kondisi yang hangat dan lembap.
5. Iritasi Akibat Produk Baru yang Digunakan
Tak bisa dipungkiri, jika produk yang dikhususkan untuk bayi sekalipun bisa memberikan reaksi iritasi pada anak. Sebagai orang tua Moms perlu memerhatikan mana produk yang aman untuk digunakan.
6. Kulit yang Sensitif
Bayi punya kulit yang sensitif dan punya masalah kulit eksim atau dematitis atopik juga akan membuatnya rentan terkena iritasi pampers bayi.
7. Popok Terlalu Ketat
Pemakaian popok bayi baru lahir yang terlalu ketat bisa membuat kulit Si Kecil jadi lecet dan menimbulkan ruam. Hal ini karena iritasi kulitnya yang disebabkan gesekan secara terus-menerus.
Cara Mengatasi Iritasi Pampers Bayi
Moms bisa melakukan beberapa cara dalam mengatasi iritasi pampers bayi, berikut adalah beberapa langkahnya.
- Segera ganti popok ketika sudah basah atau terkena feses.
- Sebaiknya, Moms tidak menunda untuk mengganti popoknya.
- Cuci tangan dengan sabun hingga bersih sebelum mengganti popok Si Kecil.
- Bersihkan area yang tertutup popok dengan air. Apabila dibutuhkan gunakan sabun khusus untuk membersihkan kulit bayi setelah BAB. Apabila hendak menggunakan tisu basah, maka pilih yang tidak mengandung alkohol maupun pewangi.
- Segera keringkan area yang tertutup popok dengan kain berbahan lembut.
- Oleskan krim ruam popok yang mengandung zinc oxide di bagian yang terkena ruam popok. Tunggu hingga krim tersebut kering.
- Biasanya, ruam popok akan sembuh selama beberapa hari. Jika belum membaik juga, maka Moms perlu membawa Si Kecil ke rumah sakit untuk mendapatkan penananganan medis.
Agar ruam popok lebih cepat sembuh, maka coba juga lakukan beberapa langkah perawatan berikut:
- Jangan gosok kulit Si Kecil yang sedang luka atau lecet.
- Hentikan penggunaan popok sekali pakai karena bisa membantu bagian tubuh yang mengalami ruam popok lebih cepat kering. Ruam pun jadi lebih cepat sembuh.
- Pilih ukuran popok yang lebih besar supaya tidak terlalu ketat.
- Jangan membiarkan Si Kecil memakai popok terlalu lama.
- Setidaknya ganti setiap 3-4 jam sekali atau apabila popok sudah terasa penuh.