Cekok Bayi dengan Jamu Amankah? Begini Penjelasannya Moms

Cekok Bayi dengan Jamu

Anak susah makan memang bisa membuat para orang tua jadi bingung. Apakah Moms termasuk? Kalau kondisi ini dibiarkan berlaurt-larut, anak yang susah makan bisa mengalami kekurangan nutrisi. Bahkan, pertumbuhannya jadi enggak ideal loh. Akhirnya, banyak orang tua yang memilih jalan instan melakukan cekok bayi dengan memberikan jamu cekok untuk anak susah makan.

Bagi beberapa keluarga, jamu cekok ini memang sudah menjadi tradisi turun temurun untuk mengatasi anak mereka yang susah makan. Lalu, apa itu jamu jekok? Simak penjelasannya berikut ini Moms.

Apa Itu Cekok Bayi?

Dalam Bahasa Indonesia sendiri, cekok mengartikan mengucurkan jamu langsung ke dalam mulut. Cekok bayi menggunakan jamu ini memang sudah menjadi tradisi turun temurun masyarakat Jawa sejak dulu sekitar tahun 1970-an.

Selama dicekok, Si Kecil biasanya akan dipegangi oleh orang tuanya supaya tidak berontak. Sementara mbok penjual jamu akan bersiap menjejalkan ramuan jamu yang sudah diracik dan dibungkus kain ke dalam mulut Si Kecil.

Cekok bayi dengan jamu dilakukan sebagai langkah untuk mengatasi anak yang susah makan. Namun, selain bisa meningkatkan nafsu makan, jamu cekok sendiri juga dipercaya bisa meningkatkan daya tahan tubuh agar Si kecil tidak mudah batuk pilek, kembung, diare, bahkan cacingan.

Moms bisa melakukan cekok bayi dengan jamu saat dirinya sudah menginjak lebih dari enam bulan atau ketika sudah diberi makanan pendamping ASI (MPASI). Jamu cekok ini bisa diberikan cukup dua kali dalam seminggu.

Bahan Jamu Cekok

Untuk jamu cekok sendiri biasanya terbuat dari bahan-bahan alami. Adapun bahan yang digunakan seperti temu hitam, brotowali, kunyit, temulawak, lempuyang, kencur, beras, daun pepaya, dan adas manis.

Salah satu bahannya lempuyang bisa ampuh meningkatkan nafsu makan Si Kecil dan emngusir cacingan dalam sistem pencernaannya. Lempuyang ini mirip dengan umbi jahe yang punya aroma sangat khas.

Untuk membuat jamu cekok caranya cukup mudah. Moms perlu siapkan 5 cm lempuyang dan temu ireng. Setelah itu, kupas bersih kemudian parut dan peras untuk mendapatkan sarinya. Memang agak pahit, karenanya Moms bsia menambahkan sedikit madu.

Jangan lupa untuk memperhatikan higienitas pembuatan jamu cekok. Pastikan Moms memilih bahan yang segar, tidak busuk, dan tidak terlalu tua ya. Lalu, perhatikan juga cara pembuatan dan kebersihan alat-alat dan pembuatnya. Sebab, proses pembuatan jamu ini banyak mengandalkan tangan.

Apakah Cekok Bayi dengan Jamu Bisa Mengatasi Anak Susah Makan?

Cekok Bayi dengan Jamu Bisa Mengatasi Anak Susah Makan
Foto: canva.com

Kalau menurut Dokter umum dan Ahli Akupuntur dan Herbal yakni dr. Fenny Yunita, M.Si., Ph.D, kombinasi bahan-bahan dari jamu cekok yang sudah disebutkan tadi bisa membantu meningkatkan nafsu makan anak.

Namun, Moms tetap perlu memeriksakannya ke dokter agar bisa diberikan solusi seusia dengan akar permasalahannya. Meski komposisi jamu cekok untuk anak susah makan bisa meningkatkan nagsu makan, namun metode pemberiannya yang kurang baik.

Si Kecil bisa mengalami traumatis ketika dipaksa minum rasa pahit dari jamunya. Untuk itu, Moms perlu melakukan cara kreatif agar anak jadi enggak trauma. Sebaiknya Moms bisa memberikan jamu tersebut dan bentuk dan rasa yang lebih menarik. Moms bisa membuatnya seperti smoothie atau jus atau bisa juga dalam bentuk es.

Bila Si kecil memang tidak mau maka ada baiknya untuk tidak memaksakan. Jangan sampai usaha cekok bayi dengan jamu ini justru bisa menganggu aktivitas makan Si Kecil. Apalagi kalau Moms cukup kewalahan memberikan makan Si Kecil yang sudah mulai memilih rasa atau jenis makanan tertentu.

Dalam hal ini, kesabaran Moms ketika menghadapi SI Kecil yang rewel makan turut berperan sangat besar dalam menentukan naik turun berat badannya. Memang benar Moms pengalaman semakin bertambah seiring bertumbuhnya Si Kecil. Tapi, sebaiknya dibarengi juga dengan bertambahnya berat badan sesuai usianya.

Yang terpenting adalah supaya Moms bisa memberikan asupan gizi yang sehat dan terbaik guna mendukung tumbuh kembang Si Kecil secara optimal.

Selain mengkonsultasikan anak ke doker, jangan lupa juga ya untuk menerapkan jadwal makan yang baik supaya Si Kecil tahu siklus lapa dan kenyangnya. Hal itu bisa membuat Si Kecil cukup makan saat waktunya tiba.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

X