Cara mengatasi ruam popok pada bayi perlu dipahami oleh Moms agar dapat segera mengatasi masalah tersebut. Saat Moms melihat gejala dan ciri-ciri ruam popok pada bayi, maka Moms harus tau langkah yang tepat untuk menanganinya.
Ruam popok dapat menyebabkan Si Kecil merasa tidak nyaman sehingga terus menerus menangis dan rewel.
Ruam popok adalah ruam yang terbentuk di area popok. Menurut Cleveland Clinic, dalam kasus ringan, kulit bayi biasanya terlihat kemerahan.
Dalam kasus yang lebih parah, dapat terbentuk luka terbuka yang terasa perih. Ruam popok dengan kasus ringan bisa diatasi dengan perawatan di rumah selama tiga sampai 4 hari.
Dalam artikel ini, Supermom akan memberikan informasi seputar penyebab ruam popok dan cara mengatasi ruam popok pada bayi supaya Moms mengetahui apa saja yang harus dilakukan untuk merawat Si Kecil yang sedang mengalami masalah ini.
Penyebab Ruam Popok pada Bayi
Sebelum menyimak cara mengatasi ruam popok pada bayi, Moms sebaiknya memahami terlebih dahulu penyebab ruam popok.
Ruam popok biasanya disebabkan karena adanya iritasi, infeksi, dan alergi yang timbul karena kondisi popok yang basah atau kotor atau karena adanya gesekan popok pada kulit.
Menurut artikel dari Mayo Clinic, ruam popok umumnya disebabkan oleh hal-hal berikut ini:
1. Popok yang Terlalu Lama Basah atau Kotor
Kulit Si Kecil yang lembut dapat mengalami ruam popok apabila popok yang basah atau kotor dibiarkan terlalu lama. Si Kecil akan lebih rentan pada ruam popok jika sering buang air besar atau diare.
2. Kulit yang Tergesek Permukaan Popok
Pemakaian pokok yang terlalu ketat dapat menyebabkan permukaan bergesekan dengan kulit sehingga kulit menjadi tergosok dan dapat menyebabkan ruam.
3. Penggunaan Produk Baru
Kulit Si Kecil mungkin akan bereaksi dengan produk-produk baru yang Moms gunakan, misalnya tissue bayi, deterjen atau pelembut pakaian yang Moms gunakan untuk membersihkan popok kain.
Bahan-bahan dalam lotion, bedak dan baby oil juga dapat menjadi pemicu timbulnya ruam.
4. Infeksi Bakteri atau Jamur
Infeksi yang pada awalnya kecil dapat menyebar ke sekitar kulit. Area yang dikenakan popok memiliki risiko tinggi terinfeksi karena hangat dan lembab sehingga menjadi tempat untuk bakteri dan jamur.
Ruam dapat ditemukan pada area lipatan kulit. Ciri yang bisa Moms lihat adalah adanya bintik-bintik merah yang menyebar di sekitar ruam.
5. Makanan Baru
Ruam popok juga bisa dipicu makanan yang baru dikenalkan pada Si Kecil, contohnya adalah makanan padat. Saat Si Kecil mulai memakan makanan padat, kotoran yang mereka keluarkan akan berubah.
Perubahan diet Si Kecil juga dapat meningkatkan intensitas Si Kecil buang air besar sehingga dapat memicu timbulnya ruam popok.
Bayi yang sedang dalam masa menyusui dapat terkena ruam popok sebagai respons terhadap sesuatu yang dimakan ibu.
6. Kulit Sensitif
Jika Si Kecil memiliki kondisi kulit tertentu, seperti atopic dermatitis (eczema) atau seborrheic dermatitis, maka kemungkinan dapat mengalami ruam popok.
Kulit yang mengalami iritasi atopic dermatitis biasanya adalah di area yang tidak tertutupi popok.
7. Penggunaan Antibiotik
Antibiotik dapat menyebabkan ruang dengan membunuh bakteri yang mencegah pertumbuhan jamur.
Penggunaan antibiotik juga meningkatkan risiko diare. Jika Moms minum antibiotik saat sedang menyusui, maka Si Kecil juga berisiko mengalami ruam popok.
Cara Mengatasi Ruam Popok
Setelah mengetahui ciri-ciri dan gejala ruam popok yang terlihat pada Si Kecil, Moms dapat segera melakukan perawatan di rumah dengan cara mengatasi ruam popok pada bayi sebagai berikut:
1. Menjaga Popok Tetap Bersih dan Kering
Cara mengatasi ruam popok pada bayi yang pertama adalah adalah dengan mengganti popok dengan segera setelah terlihat basah atau kotor. Moms bisa juga menggunakan popok bayi sekali pakai yang mengandung gel penyerap.
2. Bersihkan Pantat Bayi dengan Air Hangat
Cara mengatasi ruam popok pada bayi ini sangat mudah dilakukan. Bilas pantat Si Kecil dengan air hangat setiap mengganti popok.
Bilas pantat bayi dengan lembut. Moms dapat menggunakan wastafel, bak atau ember bayi yang biasanya digunakan saat mandi.
Gunakan handuk basah, kapas, dan tisu untuk membantu membersihkan kulit bayi. Gunakan tisu basah yang tidak mengandung alkohol atau pewangi.
Bisa juga menggunakan sabun lembut atau pembersih non-sabun yang lembut.
3. Bersihkan Pantat Si Kecil dengan Lembut
Tepuk-tepuk kulit Si Kecil dengan lembut menggunakan handuk kering dan biarkan mengering. Jangan gunakan bedak tabur.
4. Gunakan Krim atau Salep
Setelah membersihkan dan mengeringkan Si Kecil, Moms dapat menggunakan krim atau salep ruam popok. Gunakan produk khusus untuk bayi.
Jangan gunakan produk yang mengandung baking soda, boric acid, camphor, phenol, benzocaine, diphenhydramine, atau salycilates. Bahan-bahan tersebut tidak aman untuk bayi.
5. Meningkatkan Aliran Udara
Cara mengatasi ruam popok pada bayi juga bisa dilakukan dengan meningkatkan aliran udara. Moms bisa membiarkan Si Kecil tidur tanpa popok atau salep dalam waktu singkat, misalnya saat tidur siang.
Moms juga bisa menghentikan sejenak penggunaan popok plastik atau popok ketat pada Si Kecil. Gunakan popok yang lebih besar dari biasanya sampai ruam hilang.
6. Memandikan Si Kecil Setiap Hari
Memandikan Si Kecil setiap hari juga bisa menjadi salah satu cara mengatasi ruam popok pada bayi.
Sampai ruam hilang, Moms bisa memandikan Si Kecil tiap hari menggunakan air hangat dengan sabun lembut atau sabun tanpa pewangi.
7. Hentikan Penggunaan Produk yang Dapat Memicu Ruam
Cara mengatasi ruam popok pada bayi terakhir adalah menghentikan penggunaan produk-produk yang dapat memicu timbulnya ruam popok.
Produk-produk seperti tisu bayi, popok sekali pakai, sabun cuci dan lain sebagainya harus mengandung bahan-bahan yang aman untuk kulit bayi dan tidak memicu ruam.
Itulah cara mengatasi ruam popok pada bayi untuk Si Kecil. Langkah-langkah perawatan ruam popok tersebut dapat Moms lakukan di rumah.
Jika kondisi Si Kecil memburuk, maka Moms bisa segera berkonsultasi pada dokter. Semoga informasi mengenai cara mengatasi ini bermanfaat untuk Moms dan Si Kecil. Semoga Si Kecil sehat selalu ya Moms!