6 Perbedaan Bercak Darah Hamil dengan Menstruasi

Bercak-Darah-Tanda-Hamil

Salah satu tanda kehamilan adalah bercak darah hamil atau perdarahan implantasi. Namun, banyak Moms yang tidak menyadari kondisi ini dan menggapnya hanya flek biasa.

Bercak darah hamil ini terjadi di awal-awal kehamilan yakni 12 minggu pertama kehamilan saat sel telur yang dibuahi atau embrio menempel di lapisan dinding rahim. 

Lalu, apa perbedaan antara bercak darah hamil dengan bercak darah menstruasi? Simak di sini penjelasannya Moms.

Penyebab Bercak Darah Tanda Hamil

Perdarahan di awal kehamilan bisa disebabkan oleh perubahan hormonal. Kondisi ini yang menyebabkan serviks jadi lebih mudah berdarah. 

Melansir dari American Pregnancy Association, setelah proses pembuahan dari sperma, maka sel telur akan bergerak menuju rahim dan menyebabkan gesekan di dinding rahim. Gesekan inilah yang bisa menjadi penyebab perdarahan pada awal kehamilan. 

Perdarahan juga bisa terjadi akibat gesekan saat berhubungan seks atau inveksi vagina seperti bacterial vaginosis. 

Meski umum terjadi, bercak darah kehamilan tidak dirasakan semua wanita karena hanya sebagian kecil lah yang merasaannya. Jadi, Moms tetap perlu mendapatkan informasi yang benar supaya tidak salah dalam penanganan.

Ciri-Ciri Bercak Darah Hamil

Ciri-Ciri-Bercak-Darah-Tanda-Hamil

Umumnya perdarahan tanda kehamilan biasanya muncul sekitar 10-14 hari setelah pembuahan dan datang sebelum perkiraan awal siklus menstruasi atau bahkan bertepatan dengan tanggal menstruasi. 

Hal inilah yang menyebabkan banyak wanita yang tidak menyadari. Untuk mengetahui perbedaan bercak darah hamil dengan menstruasi, berikut adalah beberapa cirinya Moms.

1. Durasi Perdarahan Lebih Pendek

Ada perbedaan antara perdarahan menstruasi dengan perdarahan tanda kehamilan. Biasanya durasinya lebih pendek yakni hanya beberapa jam atau paling lama sekitar 3 hari. Darah yang keluar pun berbentuk bercak.

Berbeda dengan menstruasi di mana pada awalnya darah keluar akan sedikit lalu semakin banyak di hari ke-2 sampai ke-4. Periode siklus menstruasi biasanya terjadi selama 4-7 hari.

2. Darah Berwarna Pink atau Cokelat Tua

Tanda bercak darah hamil selanjutnya adalah bewarna merah muda atau cokelat tua. Ini tentu saja berbeda dengan darah menstruasi yang berwarna lebih terang atau bahkan lebih gelap. 

Ada baiknya menggunakan panty liner mengingat volume pendarahan juga sedikit. Hindari menggunakan menstrual cup ya Moms yang bisa membahayakan kehamilan.

3. Nyeri Ringan

Perdarahan sebagai tanda hamil juga diiringi dengan nyeri ringan di bagian perut bawah atau hanya satu sisi saja. Ini karena proses embrio yang menempel di dinding rahim. 

Sementara itu, kalau kram perut saat menstruasi cenderung muncul hanya di beberapa sisi.

Meski begitu, Moms tetap perlu mewaspadai jika nyeri tak tertahankan. Ada kemungkinan kehamilan mengalami masalah. Segera periksakan ke dokter kandungan untuk mencegah hal yang tidak Moms inginkan.

4. Tekstur

Perbedaan sleanjutnya bercak darah hamil dengan menstruasi bisa diketahui berdasarkan teksturnya. Kalau tampak seperti gumpalan darah, maka bisa dikatakan kalau flek itu adalah darah menstruasi.

Sementara, kalau flek awal kehamilan tidak menyerupai dan disertai gumpalan darah.

5. Konsistensi Perdarahan

Seperti yang tadi sudah disebutkan kalau perbedaan antara darah haid dengan hamil adalah hal konsistensi perdarahan yang Moms alami.

Bercak darah hamil biasanya akan keluar sedikit demi sedikit dan bahkan tidak keluar, lalu keluar lagi. Begitu seterusnya dan belum tentu mengalir deras.

Sementara, bercak darah menstruasi, awalnya mungkin Moms hanya akan mengalami flek. Namun, darah akan keluar terus menerus dari vagina selama siklus mensturasi berlangsung.

6. Disertai dengan Tanda Kehamilan Lainnya

Selain tanda bercak darah hamil, biasanya juga muncul tanda kehamilan lainnya. Berikut adalah beberapa tanda lainnya Moms:

  • Mual atau muntah
  • Terlambat menstruasi
  • Suhu tubuh jadi meningkat selama awal kehamilan
  • Sering buang air kecil
  • Ngidam atau bahkan enggan mengonsumsi makanan tertentu 
  • Perubahan mood
  • Nyeri pada payudara
  • Perut kembung
  • Mudah Lelah
  • Sembelit

Untuk lebih memastikan, moms juga bisa melakukan tes kehamilan dan pemeriksaan ke dokter kandungan.

Kondisi Bercak Darah Tanda Hamil yang Perlu Diwaspadai

Melalui bercak darah ini, juga bisa menandakan kondisi tertentu seperti kehamilan ektopik, hamil anggur, hingga keguguran. Nah, ada beberapa kondisi yang perlu Moms waspadai jika terjadi gejala berikut:

  • Volume perdarahan banyak. Banyak yang mengalami perdarahan dengan volume lebih banyak, berwarna terang, dan disertai kram. 
  • Rasa sakit yang parah di perut, panggul, dan punggung
  • Perdarahan disertai keluarnya jaringan dari vagina.
  • Disertai degan pusing bahkan pingsan. Selain itu, jika disertai dengan demam maka segera periksakan diri ke dokter.

Kapan Harus Tes Kehamilan?

Bercak-Darah-Tanda-Hamil-dan-Tes-Kehamilan

Karena tidak mudah mengetahui perbedaan bercak darah hamil dengan menstruasi, maka sebaiknya lakukan tes kehamilan kalau menurut Moms memang ada kemungkinan hamil. 

Tes kehamilan akan mengukur tingkat hormon human chorionic gonadotropin (hCG) di dalam darah. Hormon ini dihasilkan dari plasenta yang memberikan nutrisi untuk mendukung perkembangan embrio. 

Tes kehamilan sendiri bisa dilakukan di rumah dan dikatakan tingkat keakuratannya mencapai 99%. Moms bisa melakukannya setelah hari pertama menstruasi.

Namun, beberapa tes urin sangat sensitif sehingga bisa digunakan lebih awal. Jika hasil test pack negatif, namun Moms tetap merasakan gejala yang membuat berpikir kalau hamil, tunggu 7 hari dan tes ulang. 

Untuk tes kehamilan dari darah yang biasanya dokter lakuka bisa mendeteksi kehamilan setelah 11 hari setelah terjadinya pembuahan. 

Namun, perlu Moms ingat bahwa hCG belum diproduksi setelah implantasi. Jadi tes kehamilan pada awal kehamilan akan menghasilkan hasil negatif.

Moms perlu sabar dan jangan buru-buru untuk segera tes ketika baru terjadi tanda pertama pendarahan implantasi, ya.

Cara Mengatasi Perdarahan Tanda Kehamilan

Meski kondisi ini normal terjadi, Moms tetap perlu mewaspadainya. Terlebih jika flek disertai dengan gejala lain seperti kram perut.

Biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang seperti USG untuk memastikan kondisi Moms dan janin sehat.

Jika tidak ditemukan masalah apapun, biasanya dokter menyarankan Moms menerapkan gaya hidup yang sehat seperti:

  • Menghindari rokok atau asap rokok
  • Mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang
  • Jaga berat badan tetap ideal
  • Memeriksa penyakit penyerta (diabetes, gangguan kelenjar tiroid, atau gangguan imunitas tubuh yang berperan dalam perdarahan).
  • Konsumsi suplemen kehamilan sesuai anjuran dokter
  • Rutin berolahraga ringan seperti senam hamil
  • Istirahat yang cukup
  • Hentikan sementara mengonsumsi kafein dan alkohol
  • Hindari aktivitas berat
  • Tetap terhidrasi
  • Lakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin.

Dengan mengetahui perbedaan antara bercak darah hamil dengan menstruasi, maka Moms bisa mendapatkan gambaran apakah hamil atau tidak. Apabila Moms mengalami perdarahan ketika hamil, maka segeralah periksa ke dokter. 

Ingatlah bahwa setiap kasus bercak darah tanda hamil dapat berbeda, dan tindakan yang tepat bisa disesuaikan dengan kondisi Moms. 

Dengan mengenali perbedaan darah haid dengan hamil, maka Moms bsia emndapatkan penanganan yang lebih cepat jika terjadi masalah yang bisa mengancam kehamilan Moms.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

X