Cara mendidik anak yang bandel memang bukanlah suatu hal yang mudah bagi orang tua. Tidak jarang mereka kerap akan tersulut emosi ketika menghadapi anaknya yang bandel atau sulit diatur, akan tetapi bagi beberapa anak selalu bertindak melawan apabila orang tua menghadapi sikapnya dengan amarah.
Maka dari itu sangat penting bagi moms untuk dapat menahan emosi ketika menghadapi anak yang bandel agar dia dapat mengerti dengan sendirinya. Karena pada dasarnya orang tua merupakan role model bagi anak. Walaupun bukan hal yang mudah, tapi cara moms mendidik seorang anak itu yang nantinya membentuk kepribadiannya kelak ketika dewasa.
Namun perlu diketahui bahwa karakteristik tiap anak tentu berbeda. Tidak semua anak itu bandel atau sulit diatur, ada beberapa anak yang memang karakter mereka lemah lembut dan pendiem.
Jika moms memiliki anak yang merujuk pada perilaku bandel, maka dapat di evaluasi bagaimana selama ini moms menyikapi perilakunya tersebut. Apa yang menjadi faktor penyebabnya dan bagaimana cara mendidik anak yang bandel dengan lembut?
5 Faktor Penyebab Anak yang Bandel
Berikut 5 penyebab anak nakal yang susah di atur menurut SOA (Sahabar Orang tua dan Anak):
1. Kurangnya perhatian dari orang tua
Jika moms perhatikan, anak-anak kerap berulah ketika moms tengah asyik melakukan kegiatan pribadi seperti mengerjakan pekerjaan rumah, bermain gadget, atau menonton televisi. Sebenarnya hal tersebut dia lakukan semata-mata untuk mendapatkan perhatian dari orang tuanya. Dia ingin di perhatikan, diajak bermain bersama ataupun ditemani untuk mengobrol.
Mungkin akan sangat menjengkelkan bagi moms jika sedang melakukan aktivitas kemudian ada yang mengganggu, namun itulah seorang anak. bagi dia orang tua adalah satu2nya tempat ternyaman dan orang yang paling dia percaya untuk mengekspresikan segala perasaannya.
2. Orang tua yang keras
Pola asuh seperti ini juga menjadi salah satu faktor penyebab seorang anak menjadi bandel atau nakal loh moms. Orang tua yang terlalu over protektif akan membuat anak merasa terkekang, tidak bebas berekspresi karena segala yang ingin dia lakukan selalu dilarang oleh orang tuanya ketika itu merupakan hal yang kurang baik menurut orang tua. Anak akan bertindak membangkang dan keras karena tidak leluasa untuk mengekspresikan perasaannya.
3. Faktor lingkungan sekitar
Anak adalah peniru unggul ya moms, dia akan mencontoh beberapa perilaku dari orang-orang disekitarnya. Seperti orang tua, saudaranya, teman sebaya maupun perilaku yang dia lihat pada tayangan telivisi dan youtube.
Maka dari itu sangat penting untuk moms selalu mengawasi anak ketika bermain ataupun menonton tayangan televisi dan youtube. Jangan bosan untuk selalu menasehati anak ketika mendapati beberapa perilaku yang tidak baik, serta moms ataupun dads selalu kontrol diri untuk mencontohkan sikap-sikap baik kepada anak.
4. Rasa ingin tahu yang tinggi
Pada dasarnya seorang anak selalu memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, hal itu akan membuat beberapa moms emosi ketika anak tidak mau diatur dan melakukan hal-hal yang sifatnya tidak baik. Hal tersebut sangat wajar dialami oleh anak-anak dan baik untuk perkembangannya, moms hanya perlu mengarahkan mereka mana yang baik dan tidak baik, mana yang boleh dan tidak boleh untuk dilakukan.
8 Cara Mendidik Anak yang Bandel dengan Lembut
Sebenarnya semua anak terlahir memiliki hati yang lembut ya moms, kepribadiannya terbentuk seiring dia bertumbuh berdasarkan pola asuh yang moms berikan serta lingkungan sekitar. Pada usia balita biasanya anak masih belum mampu meluapkan emosi yang mereka rasakan, dengan begitu anak akan mudah mengalami tantrum dan sulit diatur.
Sebagai orang tua, sudah seharusnya menerapkan nilai-nilai kebaikan dalam kehidupan sehari-hari agar anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang baik nantinya.
Berikut adalah beberapa cara yang bisa moms lakukan untuk mendidik anak yang bandel dengan lembut.
1. Berikan contoh perilaku yang baik
Memberikan contoh perilaku yang baik pada anak merupakan cara yang paling utama. Karena seorang anak terutama pada usia balita akan selalu menirukan perilaku orang-orang sekitarnya, untuk itu sebagai orang tua bisa memulainya terlebih dahulu dengan memberi contoh perilaku yang baik di hadapan anak.
2. Bersikap tegas
Dalam mendidik anak yang bandel, orang tua harus bersikap tegas. Tegas dalam hal ini bukan berarti harus berteriak atau membentak, akan tetapi bisa memberi pengertian pada anak dalam hal-hal yang baik dan tidak baik untuk dilakukan.
Moms bisa memberikan pengertian sebab dan akibat apabila anak melakukan sesuatu, agar anak dapat mengerti dan tidak berperilaku semaunya tanpa adanya batasan. Jangan lupa untuk memberinya apresiasi ketika dia mampu melakukan apa yang moms perintahkan.
3. Tidak memarahi anak didepan umum
Ketika anak melakukan kesalahan atau tidak mau diatur saat berada ditempat umum, sebaiknya moms tidak memarahi atau membentaknya. Hal tersebut akan membuat dia tersudut dan hilang kepercayaan dirinya.
Jika itu terjadi, maka lebih baik moms ajak anak ke tempat yang lebih sepi kemudian bisa membicarakannya dengan baik bahwa apa yang dilakukannya itu salah dan menjelaskan konsekuensinya jika dia tetap melakukan hal tersebut agar anak dapat mengerti apa kesalahannya.
4. Tidak melabeli anak nakal atau bandel
Apabila anak melakukan kesalahan, moms jangan terburu-buru melabelinya sebagai anak yang bandel atau nakal. Moms harus memahami maksud dari apa yang anak lakukan, karena tidak semua anak dapat mengekspresikan perasaannya dengan baik.
Ketika dia di cap sebagai anak nakal atau bandel, maka dia akan merasa tersakiti. Sehingga dia merasa usahanya untuk berbuat baik tidak dihargai oleh orang tuanya dan dia akan melakukan kesalahan-kesalahan lainnya secara berulang.
5. Menerapkan konsekuensi
Cara selanjutnya adalah dengan memberikan konsekuensi kepada anak ketika mereka tidak menerapkan aturan dirumah. Moms bisa jelaskan konsekuensi yang akan anak terima dari perilaku buruk anak dirumah.
Seperti contohnya, ketika anak tidak mau mengerjakan tugas sekolah maka tidak ada televisi ataupun gadget seharian. Dengan begitu anak akan dapat menimbang atas perbuatan yang dilakukannya.
6. Berikan apresiasi atau reward
Ketika anak mampu mengikuti aturan yang ada dirumah dengan baik, dan dapat menerapkan apa yang sudah di instruksikan oleh orang tua maka jangan sungkan untuk memberinya apresiasi atau pujian.
Dengan begitu anak akan merasa dihargai atas usaha yang sudah dilakukannya, selain itu apresiasi juga menandakan bahwa orang tau sudah memberikan perhatiannya secara penuh untuk anak sehingga dia tidak berperilaku seenaknya hanya untuk mengundang perhatian moms atau dads.
Moms juga bisa memberikan reward sesekali ketika anak dapat konsisten melakukan hal-hal baik yang ada di rumah.
7. Memberikan kesempatan anak untuk berekspresi
Memberikan kesempatan untuk anak mengekspresikan perasaannya. Sebaiknya moms jangan menyela ketika anak meluapkan emosinya walaupun dengan meluap-luap atau berteriak, dengarkan anak sampai dia selesai bicara.
Kemudian moms bisa ajak anak diskusi dari kejadian tersebut, moms bisa berikan pertanyaan untuk validasi perasaannya saat itu. Dengan begitu anak akan merasa didengarkan, dan menganggap bahwa orang tua adalah satu-satunya orang yang dapat mengerti dirinya.
8. Orang tua mampu memahami perasaan anak
Kemampuan emosional anak mulai berkembang seiring bertambahnya usia, moms harus bisa memahaminya ketika anak merasa marah, kesal, gelisah ataupun senang. Jelaskan bagaimana mengekspresikan dan mengelola emosi, agar anak dapat mengendalikannya.
Anak yang dapat mengelola emosinya akan mampu mengembangkan citra diri yang positif, sehingga dia menjadi pribadi yang percaya diri untuk kedepannya.
Kesimpulan
Itulah 8 cara mendidik anak yang bandel dengan lembut ya moms. Perlu diingat bahwa tidak semua anak dapat menerima cara yang ada di atas, moms bisa sesuaikan dengan karakteristik anak masing-masing.
Karena setiap anak pasti memiliki karakter yang berbeda tergantung dari orang tua tersebut menyikapinya, tentu setiap orang tua punya cara mendidik anak versi terbaiknya masing-masing.
Referensi
- https://soa-edu.com/5-penyebab-anak-nakal-dan-susah-diatur-beserta-solusinya/ di akses pada 22 November 2023
- https://www.fimela.com/lifestyle/read/4484214/6-cara-mendidik-anak-yang-bandel-tanpa-harus-berteriak?page=3 di akses pada 23 Novembe 2023
- https://psikologi.uma.ac.id/kenali-perkembangan-emosi-anak-usia-dini/ di akses pada 23 November 2023