Moms mungkin pernah mengalami menstruasi yang lebih cepat, telat, atau bahkan lebih dari satu kali dalam sebulan. Nah, beberapa memilih untuk mengabaikannya, tapi banyak juga yang mencari obat pelancar haid.
Lalu, obat apa saja yang tepat dalam mengatasi siklus menstruasi yang berantakan? Simak dalam penjelasannya berikut ini.
Daftar Isi
Jenis Obat Pelancar Haid yang Biasa Akan Direkomendasikan Oleh Dokter
Sebelum menemukan obat pelancar haid yang tepat, dokter perlu mengetahui penyebab mengapa haid Moms tidak teratur. Setelah mengetahui penyebabnya, maka biasanya dokter akan memberikan salah satu jenis obat pelancar haid berikut ini.
1. Gonadotropin
Gonadotropin merupakan hormon yang dihasilkan oleh plasenta pada awal kehamilan. Fungsinya sendiri adalah untuk menjaga dinding rahim. Kalau di luar kehamilan, hormon ini bekerja untuk mematangkan sel telur.
Untuk itu, gonadotropin juga bisa menjadi obat pelancar haid. Pada umumnya, obat ini diberikan dalam bentuk suntikan.
2. Clomiphene
Clomiphene sendiri masuk ke dalam golongan obat estrogen receptor modulator. Maksudnya adalah obat ini bekerja dengan meningkatkan jumlah hormon guna merangsang ovarium untuk memproduksi sel telur.
Obat ini juga terus berfungsi sampai proses pelepasan sel telur. Saat sel telur sudah tidak dibuahi oleh sperma, maka wanita akan mengalami haid. Obat pelancar haid ini tersedia dalam bentuk tablet yang diminum sekali sehari.
3. Metformin
Metformin merupakan obat yang sering diresepkan bagi pengidap sindrom ovarium polikistik (PCOS). Penyakit ini umumnya akan mengacaukan siklus menstruasi pada wanita. Nah obat pelancar haid ini bisa menyeimbangkan kadar hormon estrogen dan androgen. Dosisnya pun disesuaikan dengan respon tubuh.
Namun, biasanya metformin hanya diminum sehari sekali. Dokter bisa mengurangi atau bahkan menambah dosis sesuai dengan kondisi setiap pasien.
4. Lysteda
Obat pelancar haid selanjutnya ini mengandung tranexamic acid ini membantu Moms mengatasi perdarahan berat selama menstruasi. Dokter biasanya meresepkan Lysteda kalau siklus menstruasi Moms kurang dari 21 hari atau lebih dari 35 hari.
Selain Lysteda, Cyklokapron yang mengandung tranexamic acid juga bisa mengatasi masalah soal kesuburan. Namun, Cyklokapron lebih sering digunakan dalam mengurangi perdarahan ketika cabut gigi.
Namun, sebelum mengonsumsi Lysteda, pastikan kalau Moms sudah memeriksakan diri ke dokter dan sudah menyampaikan keluhan terkait kondisi kesehatan Moms secara detail ya.
5. Norethisterone
Melansir dari halaman Medlineplus, kalau obat norethisterone bisa diresepkan untuk mengatasi haid yang tidak teratur. Masih tergolong ke dalam kelas progestin, noretisteron bekerja dengan merangsang produksi hormon tertentu dan menghentikan pertumbuhan lapisan rahim.
Jadi, bukan hanya membuat menstruasi jadi lebih teratur, norethisterone juga bisa mengatasi endometriosis yang menjadi penyebab utama dari nyeri haid.
6. Progestin
Hormon buatan satu ini kerap kali digunakan untuk mengatasi menstruasi yang tidak teratur mengingat fungsinya yang sama dengan hormon progesteron. Salah satu fungsinya adalah menyeimbangkan kadar estrogen yang berperan dalam mengatur siklus haid.
Selain tersedia dalam bentuk pil, obat progestin ini juga menjadi bahan aktif dalam suntik KB dan KB IUD Mirena atau KB spiral.
Jadi, bukan hanya bisa melancarkan siklus haid, progestin juga bisa menyiapkan pembuahan dan mengendalikan hasrat seks Moms.
7. Bromokriptin
Fungsi utama dari obat pelancar haid bromokriptin adalah mengatasi gangguan karena produksi hormon prolaktin berlebih. Sementara, salah satu gejala prolaktin adalah haid yang tidak teratur.
Namun, sebelum minum bromokriptin pastikan Moms sudah memeriksakan diri ke dokter. Pasalnya, bromokriptin biasanya diminum mulai dari dosis rendah lalu ditingkatkan secara bertahap. Untuk mengetahui dosis awal yang dibutuhkan,
Rekomendasi Obat Pelancar Haid yang Aman
Obat pelancar haid herbal bisa saja dibeli secara bebas sementara beberapa obat jenis pelancar haid berjenis hormon butuh resep dari dokter. Berikut adalah beberapa rekomendasi obat pelancar haid yang aman untuk digunakan.
1. Andalan Pil KB
Andalan Pil KB merupakan kontrasepsi hormonal yang juga bisa menjadi obat pelancar haid. Obat ini mengandung kombinasi hormon levonorgestrel dan ethinylestradiol. Ethinylestradiol adalah hormon estrogen sintetis, sementara levonorgestrel merupakan hormon progesteron buatan.
Kedua hormon ini berfungsi seperti hormon alami yang dihasilkan tubuh dalam mengatur siklus haid. Andalan Pil KB bisa dikonsumsi sekali sehari. Namun, untuk dijadikan sebata obat pelancar haid, Moms memerlukan resep dokter.
Setiap blister di dalam pil KB memiliki 28 tablet untuk dikonsumsi selama 1 siklus haid. Nah, terdapat 21 tablet yang mengandung hormon dan 7 tablet tidak berisi hormon yang harus diminum secara berurutan setiap harinya.
Kalau dikonsumsi secara teratur, maka haid biasanya akan terjadi di jadwal Moms minum 7 tablet yang tidak ada hormonnya.
2. Utrogestan
Obat pelancar haid ini bermanfaat dalam mengatasi ketidaklancaran saat haid karena kurangnya hormon progesteron. Utrogestan mengandung hormon progesteron sintetis yang disebut dengan micronized progesterone.
Kandungan micronized progesteron di dalamnya bekerja sama seperti hormon progesteron alami yang diproduksi tubuh dalam melancarkan siklus menstruasi. Obat pelancar haid ini hanya bisa dibeli dengan resep dokter. Moms bisa mengonsumsi 1-2 kali sehari atau sesuai dengan anjuran dokter.
3. Planotab
Obat pelancar haid ini merupakan pil KB yang mengandung hormon buatan yakni ethinylestradiol dan levonorgestrel. Kombinasi kedua hormon ini bisa melancarkan haid dengan memengaruhi proses terjadinya siklus haid selayaknya hormon alami.
Moms memerlukan resep dokter untuk bisa membeli obat ini. Planotab diminum sekali sehari. Untuk setiap blister terdapat 28 tablet yang terbagi menjadi 21 tablet berisikan hormon dan 7 tablet tidak mengandung hormon yang perlu diminum secara berurutan setiap harinya.
Kalau dikonsumsi secara teratur, maka haid biasanya akan terjadi ketika MOms minum 7 tabel yang tidak mengandung hormon.
4. Microgynon
Selain mencegah kehamilan, Microgynon adalah pil kontrasepsi yang digunakan sebagai obat pelancar haid. Obat ini mengandung dua kombinasi hormon sintetis yakni ethinylestradiol dan levonorgestrel.
Seperti hormon alami, kedua hormon buatan ini memengaruhi proses terjadinya siklus haid sehingga haid bisa menjadi lebih teratur. Obat ini hanya bisa Moms dapatkan dengan resep dokter.
Dalam setiap kemasannya, Microgynon memiliki 21 tablet yang mengandung hormon dan 7 tablet yang tidak mengandung hormon yang harus diminum berurutan tiap hari.
5. Duphaston
Obat yang satu ini bisa mengatasi kekurangan hormon progesteron penyebab siklus haid kurang lancar. Obat pelancar haid yang satu ini mengandung hormon progesteron sintetis yakni dydrogesterone.
Dydrogesterone di dalam Duphaston cara kerjanya seperti hormon progesteron alami dalam mengontrol pertumbuhan dan juga peluruhan dinding rahim sehingga siklus menstruasi bisa teratur.
Moms butuh resep dokter untuk mendapatkan obat ini supaya haid lebih lancar. Moms bisa mengonsumsi obat ini sekali sehari selama 5 hari atau sesuai dengan petunjuk dokter.
Kesimpulan
Itulah tadi beberapa rekomendasi obat pelancar haid yang aman dan mudah didapat. Penting untuk diingat bahwa beberapa rekomendasi obat tadi tetap perlu Moms konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsinya.
Untuk membantu melancarkan haid, Moms juga disarankan untuk menjaga berat badan tetap ideal, mengonsumsi makanan bergizi seimbang, istirahat yang cukup, mengelola stres, dan tidak berolahraga secara berlebihan.