Menstruasi atau haid adalah siklus normal bagi seorang wanita. Dimana wanita akan mengalami pendarahan dari vagina setiap bulannya. Lalu bagaimana bagaimana cara tata cara mandi wajib setelah haid? Berikut penjelasan lebih lanjut.
Haid atau menstruasi adalah peristiwa keluarnya darah dari rahim seorang wanita yang telah mencapai usia dewasa atau baligh. Darah menstruasi sendiri berasal dari lapisan rahim. Setiap bulan tubuh seorang wanita akan secara otomatis mempersiapkan kehamilan dengan menghasilkan sel telur dari indung telur, dimana proses ini dikenal dengan ovulasi.
Kalau kehamilan tidak terjadi, maka wanita akan mengalami menstruasi tersebut. Mandi junub atau mandi besar atau mandi wajib merupakan salah satu ibadah yang memang dianjurkan dalam Islam. Salah satunya adalah tata cara mandi wajib setelah haid.
Tata Cara Mandi Wajib Setelah Haid
Tata cara mandi wajib setelah menstruasi adalah proses pembersihan seluruh tubuh dengan tujuan untuk menyucikan diri dari hadas besar, yang salah satunya adalah darah menstruasi.
Berikut adalah tata cara mandi wajib setelah menstruasi, mulai dari pembacaan niat, doa mandi wajib, hingga sunnah berwudhu sebelum menjalankan tata cara mandi wajib setelah menstruasi.
1. Membaca niat mandi wajib setelah haid. Mengutip dari Kementerian Agama RI, berikut adalah bacaan niatnya:
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ حَدَثِ الْحَيْضِ ِللهِ تَعَالَى
Arab latin: Nawaitul ghusla lifraf il hadatsil akbari minal haidil lillahi ta’ala
Artinya: “Saya niat mandi wajib untuk mensucikan hadas besar dari haid karena Allah Ta’ala”.
2. Mencuci telapak tangan sebanyak 3 kali
3. Membersihkan kotoran yang menempel pada area-area tersembunyi di sekitar kemaluan dengan tangan kiri
4. Cuci tangan dengan sabun dan bilas hingga bersih
5. Memasukkan tangan ke dalam air lalu sela pangkal rambut dengan jari-jari tangan Moms hingga menyentuh kulit kepala
6. Lalu guyur kepala dengan air sebanyak 3 kali. Moms harus memastikan kalau pangkal rambut juga terkena air
7. Bilas seluruh badan dengan mengguyur air yang dimulai dari sisi kanan kemudian dilanjutkan ke badan sisi kiri
8. Ketika menjalankan tata cara mandi wajib setelah haid, pastikan keseluruhan lipatan kulit dan bagian yang tersembunyi juga ikut kena air serta dibersihkan.
Doa Setelah Mandi Wajib
Setelah menerapkan tata cara mandi wajib setelah haid, mengutip dari buku Praktik Mandi Janabah Rasulullah Menurut 4 Mazhab karya Isnan Ansory, LC,. MA, disebutkan kalau para ulama sepakat bahwa disunnahkan membaca doa setelah mandi wajib sama halnya seperti doa setelah wudhu. Adapun bacaan doanya adalah sebagai berikut:
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ. اللَّهُمَّ اجْعَلْنِى مِنَ التَّوَّابِينَ وَاجْعَلْنِى مِنَ الْمُتَطَهِّرِينَ
Latin: Asyhadu allaa ilaaha illallah wahdahu laa syariika lahu. Wa asyhadu anna Muhammadan Abduhu wa rasuluhu. Allahumma-j alnii minat tawabinna waj alnii minal mutathohiirina waj alni min ibadati shalihin.
Artinya: Aku bersaksi tiada Tuhan melainkan Allah dan tidak ada yang menyekutukan bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan-Nya. Ya Allah jadikanlah aku orang yang ahli tobat, dan jadikanlah aku orang yang suci dan jadikanlah aku dari golongan orang-orang yang saleh.
Meskipun doa ini secara zhahir merupakan hadist untuk wudhu, namun para ulama juga menjelaskana kalau disunnahkan pula setelah mandi janabah berdasarkan dalil qiyas.
Sunnah dalam Tata Cara Mandi Wajib Setelah Haid
Setelah mengetahui tata cara mandi wajib setelah haid, terdapat sunnah yang wajib diketahui para wanita muslim adalah:
- Mengucapkan basmalah.
- Membersihkan gigi.
- Mandi dengan berdiri.
- Menghadap kiblat.
- Mencuci kedua telapak tangan.
- Berkumur dan Istinsyaq (memasukkan air ke lubang hidung).
- Membersihkan kemaluan (farji) dan sekitarnya dari bekas darah haid dengan niat mandi wajib.
- Berwudhu (jika ada hadas kecil maka berwudu dengan niat untuk menghilangkan hadas kecil. Jika tidak hadas kecil, maka berwudu dengan niat mandi besar (haid).
- Memperhatikan bagian tersembunyi seperti ujung mata, lipatan telinga, dan sebagainya.
- Menyisir rambut kepala, membersihkan kulit, dan tubuh.
- Memulai dengan bagian tubuh yang kanan, lalu bagian kiri, secara berulang sebanyak tiga kali.
- Muwalat, yaitu membasahi suatu anggota tubuh yang sebelumnya kering.
- Mandi tanpa telanjang bulat.
- Tidak menggunakan air secara berlebihan.
Dalil Mandi Wajib Setelah Haid
Aturan mengenai mandi wajib setelah haid ini tercantum dalam sebuah hadits Nabi Muhammad SAW, adapun beliau bersabda:
“Apabila datang haid hendaklah kamu meninggalkan salat. Apabila darah sudah berhenti, hendaklah kamu mandi dan mendirikan salat,’ (HR Bukhari).
Haid sendiri merupakan darah yang keluar dari ujung rahim seorang wanita saat dirinya dalam keadaan sehat, jadi bukan saat sakit atau melahirkan. Untuk itu, bacaan niat tata tata cara mandi wajib setelah haid berbeda dengan bacaan ketika Moms bersuci dari nifas dan lainnya.
Kalau dalam Al-Qur’an dianjurkan musimah perlu melakukan tata cara mandi wajib setelah haid sebelum melakukan salat yang dijelaskan dalam surat Al Baqarah ayat 222,
وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الْمَحِيضِ ۖ قُلْ هُوَ أَذًى فَاعْتَزِلُوا النِّسَاءَ فِي الْمَحِيضِ ۖ وَلَا تَقْرَبُوهُنَّ حَتَّىٰ يَطْهُرْنَ ۖ فَإِذَا تَطَهَّرْنَ فَأْتُوهُنَّ مِنْ حَيْثُ أَمَرَكُمُ اللَّهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ
Artinya: “Mereka bertanya kepadamu soal haid. Katakanlah: “Haid itu merupakan suatu kotoran,” Oleh sebab itu, hendaknya kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid dan jangan mendekati mereka sebelum mereka suci. Apabila mereka sudah suci, maka campurilah mereka di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang bertobat dan orang-orang yang mensucikan diri,”
Mengutip dari Fiqih Islam wa Adilatuhu susunan Wahbah Az-Zuhaili, niat sendiri merupakan hal yang penting dan wajib sehingga tidak boleh terlewatkan dalam tata cara mandi wajib setelah haid. Menurut sebuah hadits, Nabi SAW bersabda:
“Sesungguhnya (sahnya) amal-amal perbuatan hanya bergantung kepada niatnya, dan sesungguhnya setiap orang hanya akan mendapatkan apa yang diniatinya. Barangsiapa hijrahnya karena Allah SWT dan Rasul-Nya, maka hijrahnya dicatat Allah SWT dan Rasul-Nya. Dan barangsiapa hijrahnya karena untuk mendapat dunia atau (menikahi) wanita, maka hijrahnya adalah (dicatat) sesuai dengan tujuan hijrahnya tersebut,” (HR Imam Bukhari, Muslim, Abu Dawud, dan lainnya).
Sunnah Wudhu dalam Tata Cara Mandi Wajib Setelah Haid
Selain langkah-langkah pokok dalam tata cara mandi wajib setelah menstruasi yang telah dijelaskan di atas, terdapat pula sunnah yang disarankan untuk dilakukan setelah selesai mandi wajib.
Sunnah yang dianjurkan setelah menyelesaikan tata cara mandi wajib setelah menstruasi adalah melakukan berwudhu.
Anjuran untuk berwudhu setelah menjalankan tata cara mandi wajib setelah menstruasi dijelaskan dalam hadits berikut.
قَالَتْ مَيْمُونَةُ وَضَعْتُ لِرَسُولِ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – مَاءً يَغْتَسِلُ بِهِ ، فَأَفْرَغَ عَلَى يَدَيْهِ ، فَغَسَلَهُمَا مَرَّتَيْنِ مَرَّتَيْنِ أَوْ ثَلاَثًا ، ثُمَّ أَفْرَغَ بِيَمِينِهِ عَلَى شِمَالِهِ ، فَغَسَلَ مَذَاكِيرَهُ ، ثُمَّ دَلَكَ يَدَهُ بِالأَرْضِ ، ثُمَّ مَضْمَضَ وَاسْتَنْشَقَ ، ثُمَّ غَسَلَ وَجْهَهُ وَيَدَيْهِ ثُمَّ غَسَلَ رَأْسَهُ ثَلاَثًا ، ثُمَّ أَفْرَغَ عَلَى جَسَدِهِ ، ثُمَّ تَنَحَّى مِنْ مَقَامِهِ فَغَسَلَ قَدَمَيْهِ
Maimunah radhiyallahu ‘anha mengatakan, “Aku pernah menyediakan air mandi untuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Lalu, beliau menuangkan air pada kedua tangannya dan mencuci keduanya dua kali dua kali atau tiga kali. Lalu, dengan tangan kanannya beliau menuangkan air pada telapak tangan kirinya, kemudian beliau mencuci kemaluannya. Setelah itu, beliau menggosokkan tangannya ke tanah. Kemudian beliau berkumur-kumur dan memasukkan air ke dalam hidung. Lalu, beliau membasuh muka dan kedua tangannya. Kemudian, beliau membasuh kepalanya tiga kali dan mengguyur seluruh badannya. Setelah itu, beliau bergeser dari posisi semula lalu mencuci kedua telapak kakinya (di tempat yang berbeda).” (HR. Bukhari no. 265 dan Muslim).
Kesimpulan
Itulah tadi pembahasan tata cara mandi wajib setelah haid. Untuk melengkapi proses bersuci, pastikan bahwa air yang digunakan benar-benar suci dan bersih, sehingga dapat digunakan untuk membersihkan tubuh dari hadas kecil dan besar.
Air tersebut seharusnya berasal dari sumber alam dengan sifat asli penciptaannya, dan tidak dicampur dengan kotoran atau telah digunakan untuk keperluan lain sebelumnya. Semoga informasi tadi bermanfaat Moms!