Jika Moms seperti kebanyakan calon orang tua modern lainnya, Moms mungkin juga terpikir untuk hidup secara ringkas bersama Si Kecil dengan menggunakan popok sekali pakai. Ini mungkin dianggap sebagai pilihan terbaik dibandingkan popok kain bayi baru lahir.
Faktanya adalah popok kain memang membutuhkan lebih banyak pekerjaan daripada sekadar membuang popok sekali pakai ke tempat sampah. Popok kain bisa jadi bukanlah pilihan yang tepat untuk setiap keluarga.
Namun berkat kemajuan teknologi saat ini, popok kain mungkin lebih masuk akal daripada yang Moms sadari. SuperMoms mencoba merangkum beberapa hal tentang popok kain bayi baru lahir mulai dari jenis, kebutuhan, harga, kontribusi pada lingkungan, dan cara mencuci.
Jenis Popok Kain Bayi Baru Lahir
Popok kain bayi baru lahir telah berkembang pesat, dengan hampir selusin jenis yang tersedia di pasaran saat ini. Erin Odom, penulis Confessions of a Cloth Diaper Convert: Confessions of a Cloth Diaper Convert: A Simple, Comprehensive Guide to Using Cloth Diapers, mengatakan ada banyak pilihan popok kain bayi saat ini.
“Tidak peduli jenis tubuh atau tingkat aktivitas bayi Anda, ada banyak model popok kain bayi baru lahir di pasaran yang cocok untuk anak-anak,” katanya seperti dikutip dari Parents.
1. Popok Kain Prefold
Popok prefold adalah kain persegi panjang yang Moms bayangkan saat memikirkan popok kain bayi baru lahir jadul. Ini adalah kain yang dilipat dan dijahit dengan lebih banyak lapisan di tengah untuk membuat bagian tengah lebih tebal.
Popok prefold tersedia dalam berbagai jenis kain lain, termasuk bambu dan rami, serta berbagai ukuran. Dengan harga masing-masing mulai dari Rp5.000 – Rp15.000, popok kain bayi baru lahir jenis ini adalah yang paling murah.
2. Popok Kain Hibrida
Popok hibrida dirancang untuk menggabungkan manfaat kain dengan kemudahan sekali pakai. Popok kain bayi baru lahir jenis ini terdiri dari penutup luar tahan air dan dua pilihan lapisan penyerap dalam yaitu sisipan kain atau sisipan sekali pakai.
Sisipan kain pada dasarnya adalah persegi panjang yang dibuat dalam berbagai kain termasuk katun, serat mikro, dan atau rami. Beberapa popok kain jenis ini terkadang diisi dengan serat mikro yang sangat menyerap.
3. Popok Kain All-in-One
Popok kain bayi baru lahir yang ketiga adalah all-in-one (AIO). Sesuai namanya, ini adalah popok yang menyediakan lapisan penyerap dan kulit luar tahan air semuanya dalam satu kesatuan.
Moms bisa membayangkan ini adalah popok sekali pakai versi kain. Moms tidak perlu memasukkan sisipan dan dapat meletakan semuanya ke dalam cucian saat kotor.
Seperti halnya penutup popok kain bayi baru lahir prefold, penutup popok jenis ini diikat di pinggul dengan Velcro atau serangkaian kancing. Popok kain AIO dibanderol dengan harga Rp35.000 – Rp65.000.
4. Popok Kain Saku/Pocket
Popok kain bayi baru lahir pocket ini mirip dengan jenis AIO, tetapi memiliki saku interior built-in yang terbuat dari bahan wicking dan berisi sisipan penyerap yang dapat dilepas.
Moms dapat menyesuaikan tingkat daya serap dengan mencoba sisipan yang berbeda atau mengisi saku dengan dua sisipan.
Namun, potongan terpisah popok saku membutuhkan waktu pengeringan yang lebih sedikit daripada AIO yang lebih tebal. Harganya sebanding dengan popok AIO yaitu Rp40.000 – Rp70.000.
5. Popok Kain One Size
Percaya atau tidak, ada popok kain bayi baru lahir “One Size” yang bisa berkembang atau tumbuh bersama bayi Moms. Ini artinya Moms bisa menggunakan popok ini dari dia baru lahir hingga dia siap untuk berlatih ke toilet.
Penutupnya yang berupa snap atau Velcro memungkinkan Moms menyesuaikan ukuran dan sisipan yang semakin besar untuk mengakomodasi perubahan kebutuhan penyerapan.
Satu kesamaan dari semua opsi ini beragam warna cerah dan desain yang menggemaskan untuk Si Kecil. Harus diakui bahwa popok bayi baru lahir jenis ini memang lebih mahal, mulai dari sekitar Rp40.000 – Rp90.000.
Serba-Serbi Popok Kain Bayi Baru Lahir
Hal terbaik yang dapat dilakukan oleh pemula popok kain adalah pergi ke toko peralatan bayi dan melihat berbagai pilihan popok kain bayi baru lahir yang begitu banyak. Jika Moms bisa melihat popok kain tersebut dari dekat, itu jauh lebih masuk akal untuk melihat kualitas.
Sebelum Moms menginvestasikan sejumlah besar pada beberapa merek tertentu, cobalah berbagai gaya dan jenis popok kain baru lahir yang berbeda untuk melihat apa yang paling cocok untuk bayi Moms. Pada akhirnya, semuanya tergantung pada preferensi pribadi Moms sendiri.
1. Kebutuhan Popok Kain Bayi Baru Lahir
Apa pun jenis popok kain bayi baru lahir yang Moms gunakan, ketahuilah bahwa bayi biasanya menggunakan 10 hingga 12 popok per hari. Balita umumnya menggunakan enam hingga delapan popok dan anak-anak yang dilatih menggunakan toilet biasanya hanya membutuhkan hingga empat popok sehari.
Dengan mengingat hal ini, Moms memerlukan dua hingga tiga lusin popok kain bayi baru lahir atau set popok plus sisipan untuk bayi yang baru lahir. Jika Moms menggunakan popok sekali pakai, dalam seminggu Moms membutuhkan sekitar 75-80 popok.
Dengan harga popok kain bayi baru lahir seperti yang sudah disebutkan di atas, Moms hanya perlu menambah beberapa item. Sebut saja kebutuhan seperti ember popok untuk menyimpan kotoran sebelum dicuci, ‘kantong basah’ tahan air untuk menyimpan popok kotor saat Moms bepergian, dan detergen untuk mencuci popok tersebut.
2. Cara Menggunakan dan Mencuci Popok Kain Bayi Baru Lahir
Seperti sudah disebutkan sebelumnya, setiap jenis popok kain bayi baru lahir memiliki cara penggunaan masing-masing yang berbeda. Namun, cara mengganti popok bayi baik popok sekali pakai atau popok kain pada umumnya sama.
Moms hanya perlu memastikan, untuk segera mengganti popok yang sudah basah atau mulai terisi, dengan popok kain yang baru dan kering. Ini untuk menghindari kemungkinan ruam popok pada bayi yang bisa terjadi pada Si kecil.
Setelah melepas popok kain, letakkan di wadah penampung. Beberapa orang tua memasukkan popok ke dalam ember basah berisi air, sehingga mereka dapat langsung mencucinya terlebih dahulu.
Lakukan opsi mana pun yang Moms suka atau coba beberapa metode lain. Alih-alih menyimpannya di ember penuh air, Moms bisa membilas popok setelah mengganti atau membersihkan Si Kecil. Setelah itu Moms bisa meletakannya di ember kering.
3. Kontribusi Popok Kain Bayi Baru Lahir untuk Lingkungan
Faktanya popok sekali pakai menyumbat tempat pembuangan sampah dan hal tersebut tidak terbantahkan. Menurut Badan Perlindungan Lingkungan di New York, rata-rata bayi menggunakan 8.000 popok setiap tahun.
Semua barang sekali pakai itu menghasilkan 3,6 juta ton sampah kota setiap tahun yang mengejutkan dan tentu saja bau.
Namun, popok kain bayi baru lahir juga tidak sempurna Pencucian popok bayi kain membutuhkan energi serta air dan akhirnya berkontribusi memasukan deterjen kimia ke lingkungan.
Dari perspektif lingkungan, tidak ada pilihan yang sempurna. Ingin menggunakan popok kain bayi baru lahir atau popok sekali pakai, semua akan tergantung perspektif Moms.
Itulah beberapa penjelasan tentang popok kain bayi baru lahir. Beberapa orang tua menggunakan popok sekali pakai dalam beberapa minggu pertama setelah anak mereka lahir, kemudian beralih ke kain. Yang lain menggunakan kain di rumah, tetapi bepergian dengan popok sekali pakai. Pilih opsi yang terbaik untuk keluarga Moms.