Moms pernahkah bertanya-tanya, kok bisa rambut bayi rontok? Apa sih penyebab rambut bayi rontok? Apakah hal ini normal atau sebuah gejala yang serius? Walaupun mungkin hal ini tidak terjadi pada bayi Moms.
Ternyata memang rambut rontok bisa terjadi pada berapa pun usia seseorang, termasuk juga bayi. Bahkan menurut American Academy of Pediatrics (AAP), umumnya bayi dalam beberapa bulan pertama kehidupannya akan kehilangan sebagian hingga seluruh rambutnya!
Hal ini pun dianggap normal oleh AAP dan disebabkan oleh banyak faktor. Lalu apa saja sih penyebab rambut bayi rontok? Baca selengkapnya di artikel ini ya, Moms.
Apa Saja Penyebab Rambut Bayi Rontok?
Faktanya, sangat jarang kerontokan rambut pada bayi dikaitkan dengan masalah medis. Beberapa di antaranya terkait dengan posisi tidur bayi dan juga gesekan. Berikut beberapa penyebab rambut bayi rontok:
1. Gesekan pada kulit kepala
Gesekan keras kasur, tempat tidur anak, stroller, atau pun tempat bermain bisa menyebabkan bayi kehilangan rambut bagian belakang. Hal ini karena bayi seringkali masih direkomendasikan untuk tidur terlentang untuk menghindari risiko sindrom kematian mendadak (SIDS).
Penyebab rambut bayi rontok akibat gesekan biasanya akan berkurang ketika bayi sudah bisa berguling pada usia bulan ke-6 atau ke-7. Namun ada sebuah penelitian (yang dilansir dari Healthline) kerontokan rambut bayi ini sebenarnya bukan terjadi ketika bayi sudah lahir.
Para peneliti menyimpulkan bahwa bayi juga mengalami gesekan ketika menghabiskan waktu dengan kepala menempel pada permukaan di dalam rahim sehingga menyebabkan rambut bayi rontok.
2. Kerak di kepala (cradle cap)
Kerak atau cradle cap adalah kondisi normal yang dialami bayi baru lahir di mana kulit kepala seperti memperlihatkan sisik tebal berwarna kuning seperti ketombe. Kadang cradle cap juga terlihat ada di bagian wajah seperti lipatan leher atau di belakang telinga.
Menurut AAP, faktanya 70% bayi berusia 3 bulan mengalami cradle cap atau biasanya muncul di antara 3 minggu hingga 2 bulan setelah melahirkan. Sisik ini juga berminyak, namun tidak menyakitkan, gatal, ataupun menular. Penyebabnya pun belum dapat dipastikan, tapi sebagian besar dicurigai akibat hormon yang menyebabkan kulit kepala memproduksi banyak minyak.
Sebetulnya, cradle cap ini bukan penyebab rambut bayi rontok. Tapi ketika Moms ingin berusaha membersihkan cradle cap, ada beberapa ketidak sengajaan rambut juga ikut tercabut sehingga merasa seperti rontok.
Pada kasus besar, cradle cap ringan bisa sembuh sendirinya dalam beberapa minggu kok, Moms, walaupun ada juga yang baru hilang ketika sudah satu bulan.
3. Kurap
Kurap pada kulit kepala disebabkan oleh berbagai macam jamur, dan hal ini dapat menjadi penyebab rambut bayi rontok. Tanda-tanda kulit kepala terkena ruam adalah munculnya ruam merah, bersisik, seperti cincin di kulit kepala.
Biasanya, kurap tidak menular pada anak-anak di bawah usia 2 tahun, Tapi penyakit ini bisa sangat menular ketika mereka tertular dari orang dewasa melalui topi ataupun sisir yang digunakan bersama-sama. Jadi, Moms harus tetap menjaga kebersihan alat dan pakaian yang dipakai oleh anak, ya.
4. Telogen effluvium
Secara umum, telogen effluvium adalah kondisi umum di mana rambut rontok yang menyerang orang-orang setelah mereka mengalami stres berat atau perubahan pada tubuh mereka. Hal ini juga bisa jadi salah satu penyebab rambut bayi rontok, Moms.
Saat bayi lahir, beberapa folikel rambutnya biasanya berada dalam fase istirahat (telogen) dan lainnya berada dalam fase pertumbuhan (anagen). Namun faktor tertentu seperti hormon dapat mempercepat fase telogen yang menyebabkan rambut rontok.
Hormon yang sama yang juga mengalir ke seluruh tubuh Moms selama kehamilan dan mengalir kepada bayi. Namun setelah lahir, hormon-hormon tersebut menurun, memicu kerontokan rambut pada Moms dan juga Si Kecil.
5. Kebotakan rambut (alopecia areata)
Alopecia areata adalah kondisi di mana kulit menyebabkan kebotakan seperti bintik di kepala. Penyakit ini disebabkan oleh cacat pada sistem kekebalan tubuh yang menyebabkannya menyerang dan menghancurkan sel rambut yang sehat. Penyakit ini sebetulnya sangat jarang terjadi pada anak di bawah 6 bulan, dan tidak berbahaya maupun menular.
Bagaimana Cara Mengatasi Rambut Bayi Rontok?
Secara umum, tak ada yang banyak bisa dilakukan saat mengatasi penyebab rambut bayi rontok selain merangsang pertumbuhan rambutnya kembali. Penyebab rambut bayi rontok karena hal yang umum seperti cradle cap atau gesekan tidak memerlukan banyak perawatan. Pada bulan ke 6 hingga 12, rambut mereka akan kembali tumbuh.
Namun jika Moms mencurigai adanya kondisi medis yang mengkhawatirkan di kepala bayi seperti kurap, kebotakan (alopecia areata), tak ada salahnya temui dokter untuk berkonsultasi lebih lanjut. Jika memang ada keluhan serius (walau jarang terjadi) Moms mungkin akan dirujuk ke dokter spesialis kulit, atau diresepkan salep maupun obat.
Jika Moms merasa tak ada yang dikhawatirkan selain pertumbuhan rambutnya. Berikut ada beberapa tips yang bisa Moms lakukan di rumah untuk merangsang pertumbuhan rambut bayi:
- Berikan waktu tummy time (tengkurap) yang lebih banyak ketika beraktivitas. Namun jika waktu tidur tetap disarankan untuk posisi terlentang sampai usia di mana anak bisa berguling dengan sendirinya.
- Gunakan sampo bayi yang ringan (mild) agar tidak mengiritasi kulit kepala bayi.
- Jangan berikan sampo secara berlebihan, anjuran AAP bayi hanya perlu keramas maksimal 3 kali dalam satu minggu. Lebih dari itu, kulit kepala bayi berisiko kering.
- Jangan menggosok kulit kepala bayi dengan kencang. Gunakan waslap yang dibasahi sampo dan pijat lembut kepala bayi.
- Jika Moms ingin membersihkan cradle cap, gunakan sikat berbulu lembut untuk membersihkannya. Jangan gosok terlalu kencang, ya!
Kesimpulan
Sebagian besar penyebab rambut bayi rontok adalah gejala normal dan umum dialami bayi. Namun jika Moms mencurigai ada hal-hal seperti kondisi medis yang mengkhawatirkan (seperti kurap, dan kebotakan alopecia areata) segeralah berkonsultasi kepada dokter dan meminta saran untuk penanganannya.
Tak banyak yang bisa dilakukan ketika gejala umum seperti gesekan atau cradle cap yang menyebabkan rambut bayi rontok. Moms bisa lebih memerhatikan cara menggosok kulit kepala bayi, atau mungkin mencoba produk sampo penumbuh rambut bayi? Pastikan produknya cocok untuk kulit anak ya, Moms.
Faktanya, ketika rambut bayi akan tumbuh kembali, tak jarang rambut mereka akan berbeda dari sebelumnya. Dari yang awalnya anak memiliki rambut lurus bisa berubah menjadi keriting, yang terlihat rambutnya tebal menjadi tipis. Cukup unik ya Moms? Hal ini karena dipengaruhi juga oleh genetika dan hormon Si Kecil. Jadi, semoga artikel ini membantu ya, Moms!
Referensi
Healthline. 2019. What it Means if Your Baby is Losing Hair (diakses 28 Desember 2023) | https://www.healthline.com/health/baby/baby-hair-loss#takeaway
American Academy of Pediatrics. 2015. Hair Loss (Alopecia) (diakses 28 Desember 2023) | https://www.healthychildren.org/English/health-issues/conditions/skin/Pages/Hair-Loss-Alopecia.aspx
Cleveland Clinic. 2022. Telogen Effluvium (diakses 28 Desember 2023) | https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/24486-telogen-effluvium