Pasca melahirkan, tubuh butuh waktu untuk menyesuaikan dan kembali normal. Hal ini menyebabkan banyak hal yang terjadi, termasuk keputihan setelah melahirkan baik secara normal atau caesar.
Namun, apakah normal jika terjadi keputihan setelah melahirkan? Benarkah keputihan tanda infeksi? Lalu, bagaimana mengatasinya Moms?
Apakah Normal Keputihan Setelah Melahirkan?
Mengutip dari The American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), sedikit keputihan dan pendarahan setelah melahirkan merupakan hal yang normal.
Awalnya mungkin jumlahnya cukup banyak, namun lambat lain akan terus berkurang hingga akhirnya berhenti.
Keputihan ini punya manfaat dalam menjaga jaringan vagina supaya tetap sehat, melindungi dari infeksi dan iritasi, serta memberikan pelumas.
Ada beberapa kondisi yang menyebabkan keputihan terjadi setelah melahirkan, misalnya:
- Pengaruh hormon estrogen.
- Masuk masa ovulasi atau masa subur karena sekret dari kelenjar-kelenjar serviks uteri jadi lebih encer.
- Kondisi stres yang dialami setelah melahirkan dan mengurus bayi newborn. Hal ini karena tubuh mengeluarkan hormon kortisol yang bisa mengganggu keseimbangan pH vagina karena ketidakseimbangan hormon.
Meski normal, Moms tetap perlu memastikan bahwa keputihan yang dialami tidak memiliki bau, terasa gatau atau berwarna kehijauan atau kuning. Kondisi ini bisa menjadi pertanda infeksi saluran reproduksi akibat dari kuman, jamur, atau parasit.
Kalau Moms mengalami beberapa gejala berikut, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter, ya. Apalagi kalau gejala tersebut disertai dengan keputihan berulan dan tidak kunjung membaik. Gejala ini bisa menjadi pertanda infeksi saluran kemih dan radang panggul.
Cara Mengatasi Keputihan Setelah Melahirkan
Ada beberapa cara yang bisa Moms lakukan untuk mencegah atau mengurangi keputihan setelah melahirkan supaya gejalanya tidak bertambah parah seperti berikut.
1. Menjaga Vagina Selalu Bersih
Pastikan bahwa Moms rutin membersihkan area vagina dengan air mengalir, bersihkan dari arah depan ke belakang. Setelah dibersihkan pastikan kondisi vagina tidak lembap dan tetap kering.
Sebisa mungkin, hindari ya Moms penggunaan cairan pembersih area kewanitaan karena justru bisa meningkatkan risiko keputihan. Hindari penggunaan seperti bedak, parfum, atau produk lain yang tidak alami untuk area vagina.
2. Pilih Celana Berbahan Katun
Bahan katun bisa menyerap keringat dengan lebih baik. Lalu, pilih juga celana yang tidak terlalu ketat supaya Moms tidak merasa gatal.
Pastikan celana dalam dicuci dan dibilas sebersih mungkin supaya residu detergen tidak menempel dan tertinggal. Zat kimia yang menyentuh vagina langsung bisa meningkatkan risiko iritasi dan keputihan.
Apabila celana dalam sudah merasa lembap, maka sebaiknya segera ganti dengan yang bersih.
3. Ganti Pembalut Secara Rutin
Kalau masih keluar darah nifas, maka pastikan Moms mengganti pembalut secara teratur supaya tidak terjadi infeksi dan terhindar dari keputihan.
4. Hindari Stress
Cukupi istirahat dan makan-makanan bergizi. Jangan lupa untuk sempatkan me time ya Moms atau quality time bersama dengan orang-orang terkasih.
5. Hubungan Intim
Sebaiknya lakukan hubungan intim setelah benar-benar masa nifas selesai dan tidak ada tanda masa nifas yang berbahaya. Selain itu, setia dengan pasangan dan tidak berganti-ganti juga bisa mencegah terjadinya keputihan setelah melahirkan.
6. Tidak Menahan Kencing
Moms sebaiknya jangan pernah menahan kencing supaya enggak mengalami keputihan yang parah. Saat merawat newborn terkadang membuat Moms jadi sering menahan kencing.
Alasannya hal ini karena bayi sulit ditinggal sehingga Moms merasa tidak nyaman. Padahal hal ini bisa sangat buruk karena rahim akan sulit untuk kontraksi dan keputihan jadi semakin banyak.
7. Berusaha Memberikan ASI Pada Si Kecil
Setelah melahirkan maka Moms harus berusaha untuk terus memberikan ASI pada Si Kecil. Saat Moms memberikan ASI maka kadar oksitosin dalam tubuh akan meningkat. Saat menyusui maka rahim akan mengalami kontraksi dan hal ini bisa membuat keputihan terkendali.
Nah, semakin sering Moms menyusui maka keputihan pun akan bisa berkurang secara alami. Kalau ASI terhambar, maka lakukan beberapa cara agar ASI lancar setelah melahirkan.
Itulah tadi informasi seputar keputihan setelah melahirkan serta bagaimana cara mengatasinya. Ini perlu diperhatikan sehingga Moms bisa memahami penyebab dan cara untuk mengobatinya.