Bolehkah Ibu Menyusui Minum Kopi?

Ibu Menyusui minum susu

Banyak Moms yang menyusui dan kerap merasa lelah pada minggu-minggu awal dengan bayi barunya. Beberapa mungkin berfikir, mungkinkah ibu menyusui minum kopi?

Ini kerap menjadi hal yang dipertanyakan karena kopi mengandung kafein. Sementara itu beberapa menganggap kafein dalam kopi bisa saja berbahaya bagi ibu menyusui, terutama untuk Si Kecil.

Faktanya, Moms yang minum susu bukanlah sesuatu yang menjadi pantangan. CDC Amerika Serikat mencatat minum kafein dalam jumlah sedang atau setara dengan sekitar dua hingga tiga cangkir setiap hari, tidak akan berdampak buruk pada Si Kecil.

Jika ibu menyusui minum kopi, para ahli merekomendasikan untuk tetap mengonsumsi sekitar 200 hingga 300 miligram kafein sebagai tingkat ‘aman’ setiap hari.

Waktu untuk Mencerna Kafein ketika Ibu Menyusui Minum Kopi

Kafein dalam Ibu Menyusui Minum Kopi
Foto: Pexels.com/William Fortunato

Ketika ibu menyusui minum kopi dan teh, kafein yang dikonsumsi termasuk melalui makanan dan minuman lain yang mengandung kafein akan masuk ke dalam ASI.

Perlu diingat bahwa kandungan kafein dalam secangkir kopi dapat bervariasi. Ini tergantung pada jenis biji kopi dan waktu pembuatannya.

Ada perbedaan besar antara jumlah kafein yang terkandung dalam makanan dan minuman. Meskipun sama – sama seorang ibu menyusui minum kopi, tingkat penyerapan dan eliminasi kafein dari satu wanita ke wanita lain juga berbeda.

Bayi Moms juga harus memproses kafein yang diterima melalui ASI dan tidak dapat melakukannya dengan sangat cepat. Ini dapat menyebabkan penumpukan kafein di sistem pencernaan bayi Moms.

Ini berlaku jika Moms minum kopi dengan tidak berhati-hati dalam mengatur jarak asupan kafein dan sesi menyusui.

Waktu mencerna kafein untuk bayi yang baru lahir adalah sekitar 3-4 hari. Pada bayi berusia enam bulan, mereka membutuhkan 2,5 jam. Sementara bagi ibu menyusui itu sendiri, dibutuhkan sekitar satu setengah jam.

Ketika ibu menyusui minum kopi, sulit untuk memprediksi berapa banyak kafein yang bayi Moms akan dapatkan melalui ASI. Akan tetapi, Moms dapat mengurangi risikonya dengan:

  • Mengkonsumsi hanya satu cangkir sehari
  • Beri makan bayi Moms sebelum minum minuman berkafein
  • Setelah ibu menyusui minum kopi, beri jeda 3 jam.

Baca Juga: 5 Resep MPASI 6 Bulan Sederhana dan Mudah Dibuat, Cek Disini ya Moms!

Efek Ibu Menyusui Minum Kopi

Efek ibu menyusui minum kopi
Foto: Pexels.com/Toni Cuenca

Kafein mempengaruhi komposisi ASI yang Moms hasilkan. Bagi ibu yang minum kopi secara teratur dengan jumlah tiga cangkir per hari, maka mereka memiliki lebih sedikit zat besi daripada wanita yang tidak minum kopi.

Hal ini dapat mengakibatkan penurunan hemoglobin dan hematokrit pada ibu menyusui minum kopi dan juga bayinya. Itulah mengapa anemia defisiensi besi lazim di negara-negara di mana konsumsi kopi berat adalah hal yang umum.

Menghindari kopi dan makanan serta minuman berkafein lainnya akan meningkatkan kualitas nutrisi ASI Moms. Kafein dalam kopi adalah stimulan dan bayi yang mengonsumsi kafein lebih ‘terjaga’ dan gelisah, kolik, sembelit, dan gelisah daripada mereka yang tidak.

Faktanya, kafein terkadang digunakan sebagai terapi untuk merangsang bayi prematur yang berisiko mengalami sindrom kematian bayi mendadak (SIDS).

Oleh karena itu, ibu menyusui minum kopi harus tahu bahwa kafein dapat memiliki dampak yang signifikan pada kemampuan bayi Moms untuk tidur.

Moms dapat terjebak ke dalam siklus yang membuat terus-menerus mengkonsumsi kopi, untuk mengatasi kelelahan karena memiliki bayi. Sementara bayi dari ibu yang minum kopi, kerap menjadi gelisah karena mereka dirangsang secara berlebihan.

Jika bayi Moms sulit untuk tenang, menyesuaikan asupan kafein dapat memperbaiki situasi. 

Haruskah ‘Memompa dan Membuang’ ASI setelah Minum Kopi?

Memompa untuk Mengurangi zat dari Kopi
 Foto: Pexels.com/Nao Triponez

Moms yang minum kopi kerap mempertimbangkan untuk memompa dan membuang ASI setelah mereka mengonsumsi minuman tersebut. Ini juga biasa dilakukan pada ibu menyusui yang minum alkohol. Idenya adalah Moms memompa susu yang mungkin terpengaruh oleh zat yang berpotensi berbahaya, seperti alkohol atau kafein.

Faktanya, pemompaan hanya digunakan untuk membantu menjaga persediaan ASI.  Metode ini tidak menghilangkan zat dari susu tersebut. Sebaliknya, Moms harus menunggu kafein dimetabolisme secara alami.

Jika Moms yang minum kopi khawatir bayinya mengonsumsi kafein dari ASI, ingatlah bahwa kadar kafein dalam ASI mencapai puncaknya sekitar satu hingga dua jam setelah Moms minum kopi.

Untuk mengurangi risiko menularkan kafein kepada Si Kecil, minumlah secangkir kopi tepat sebelum menyusui Si Kecil. Moms yang ingin minum kopi juga bisa menunggu hingga setelah Si Kecil menyusu, ika memang bayi Moms memiliki jeda waktu lebih dari 2 jam di antara waktu menyusui.

Ibu Menyusui Mengurangi Minum Kopi

Ibu Menyusui harus mengurangi Minum Kopi
 Foto: Pexels.com/Chevanon Photography

Pengurangan konsumsi kopi atau kafein akan membuat Moms merasa tidak nyaman. Jika ibu menyusui yang biasanya minum kopi harus berhenti mendadak, maka mereka mungkin akan merasakan sakit kepala dan lekas marah pada diri dan bayi mereka sendiri.

Kurangi konsumsi kafein dengan perlahan untuk menghindari tekanan pada diri Moms dan Si Kecil. Meskipun sakit kepala adalah gejala yang umum, obat penghilang rasa sakit bukanlah ide yang baik saat menyusui dan berusaha mengatasi hal tersebut.

Subscribe Untuk Update Info Penawaran Terbaru Dan Spesial Lainnya

    Jadi, kopi bukanlah pantangan bagi Moms dan minum kopi dapat merangsang bayi yang berisiko apnea.

    Akan tetapi, kopi dapat mengurangi manfaat nutrisi ASI dari waktu ke waktu. Minuman ini dapat menyebabkan kesulitan menenangkan bayi Moms, dan ironisnya membuat Moms semakin lelah.

    Waktu yang cermat dari konsumsi kafein akan sangat membantu. Akan tetapi, ingat bahwa kafein memiliki sejumlah efek berbahaya jika digunakan secara berlebihan, yang juga dapat memengaruhi Si Kecil.

    Baca Juga: Rekomendasi Botol Susu Bayi Dengan Teknologi Dot Canggih

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    X