Bayi baru lahir biasanya menghadirkan pertanyaan-pertanyaan bagi orang tua. Termasuk cara merawat tali pusat hingga bagaimana cara merawat pusar bayi yang sudah lepas.
Setelah tali pusat lepas, wajar jika timbul luka kecil. Dalam artikel ini akan diulas luka yang dapat dinilai sebagai kondisi normal atau perlu diwaspadai sebagai tanda darurat pada pusar bayi.
Mungkin diperlukan waktu antara tujuh hari dan 10 hari setelah tali pusat lepas, sampai area tersebut sembuh total.
Cara Merawat Pusar Bayi yang Sudah Lepas
Berapa hari biasanya bayi mengalami lepas tali pusat lepas? Ada yang membutuhkan waktu 5 hari, ada pula yang sampai 15 hari.
Sebelum mengenali bagaimana cara merawat pusar bayi yang sudah lepas, ketahui dahulu apa itu tali pusat dan cara merawatnya selama masih menempel pada bayi.
Saat di dalam kandungan, tali pusat berperan untuk menjadi saluran terdistribusinya oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan, dari tubuh ibu kepada bayi, agar tumbuh.
Setelah lahir, dokter atau bidan memotong tali pusat bayi dari plasenta, dan menjepit sisanya untuk menjepitnya. Setelah beberapa hari, setelah talinya mengering, Moms dapat melepas penjepitnya.
Setidaknya, ada 6 cara merawat pusar bayi yang lepas yang Moms perlu tahu. Berikut ini perinciannya.
1. Pantau Bercak
Langkah pertama, cukup selalu perhatikan volume bercak darah pada popok bayi. Sedikit bercak kering menunjukkan kondisi cukup normal.
2. Jaga Kebersihan Pusar
Sebagian besar dokter anak saat ini merekomendasikan untuk tidak menggunakan alkohol dalam merawat pusar bayi.
3. Jaga agar Area Tetap Kering
Biarkan talinya terkena udara sesering mungkin. Hal ini memungkinkan dasar tali pusat mengering dan akan mengurangi waktu yang diperlukan untuk terjadinya penyembuhan.
Selain itu gunakan popok bayi yang bisa dilipat agar tidak menekan atau kontak langsung. Ini akan menjaga tali pusat agar tidak teriritasi.
4. Pakaian Minim
Cara merawat pusar bayi yang sudah lepas berikutnya, yaitu jika cuaca cerah dan memungkinkan, bayi hanya perlu pakai kaus dan popok.
Keleluasaan ini untuk memberi lebih banyak waktu agar tali pusat mengering. Untuk menjaganya tetap kering, biarkan pusar tanpa ditutup kain kasa dan kering dengan sendirinya.
5. Jangan Gosok Tali Pusat
Jika bayi selesai mandi, pastikan untuk mengipasi area pusar hingga benar-benar kering, atau menepuknya lembut.
Moms sebaiknya jangan menggosok pusar yang terlihat kotor, karena dapat menyebabkan iritasi.
6. Jangan Tempeli Koin
Banyak orang tua takut bayi memiliki pusar bodong dan menempelkan koin, karena kata mitos, itu akan membuat pusar condong ke dalam.
Dikutip dari Rumah Sakit Anak-anak Philadelphia (CHOP), Itu tidak benar ya, Moms.
Koin pun dikhawatirkan dapat menjadi sumber bakteri bagi pusar yang sedang dalam masa pemulihan.
Cara Merawat Pusar Bayi: Jangan Dicabut!
Selama rentang waktu 5-15 hari, tali pusat lepas, lalu pusar bayi pun mengering, menyusut, dan menjadi hitam.
Terkadang, terutama pada hari-hari sebelum jatuh, tunggulnya bisa sedikit keluar dan meninggalkan bekas pada pakaian bayi.
Moms tidak boleh mencabut tali pusat tersebut, meskipun kelihatannya akan mudah lepas.
Memang, Moms mungkin tidak sabar karena usia si kecil sudah melewati sepekan, tetapi tali pusatnya masih terpasang. Namun jangan lepaskan sendiri.
Pencabutan dengan sengaja, menurut American Pregnancy Association, dapat memperpanjang waktu penyembuhan dan menyebabkan jaringan parut. Biarkan tali pusat terlepas dengan sendirinya pada waktunya.
Baca Juga: 10 Cara Menggendong Bayi Baru Lahir Aman, Parents Wajib Tahu!
Cara Merawat Pusar Bayi Sebelum Lepas
Rekomendasi dari American Academy of Dermatology (AAD), sampai tali pusar bayi terlepas, sejak lahir bayi hanya perlu diseka, serta tidak perlu dilakukan setiap hari.
Alat dan produk perawatan bayi yang perlu disiapkan, yaitu:
- Sebaskom air hangat.
- Waslap atau kapas.
- Sabun bayi yang lembut dan bebas pewangi.
Cara memandikan bayi baru lahir agar nyaman:
- Baringkan bayi di atas permukaan yang rata dan nyaman. Jaga agar bayi baru lahir tetap hangat dengan membungkusnya dengan handuk. Cukup buka bagian tubuh yang sedang dibasuh. Demi keamanan, pegangi terus tangan bayi selama proses mandi ini.
- Mulailah dengan kepala bayi. Celupkan waslap ke dalam mangkuk berisi air hangat, dan usap lembut wajah dan kulit kepala bayi. Jangan lupa untuk seka lipatan di leher dan di belakang telinga dengan menggunakan waslap bayi yang lembut.
- Tambahkan sabun bayi ke dalam mangkuk berisi air hangat, dan gunakan waslap untuk membasuh seluruh tubuh bayi dengan lembut. Pastikan untuk membilas semua sabun setelah membersihkan setiap area.
Cara merawat pusar bayi yang sudah lepas, seperti yang dilansir dari Baby Center, yaitu gunakan hanya air dan kapas untuk meluruhkan kotoran yang menempel pada tunggul pusar. Kemudian keringkan dengan hati-hati.
Menggunakan sabun juga dibolehkan untuk membantu membersihkannya. Namun antiseptik dan alkohol tidak diperlukan dalam cara merawat pusar bayi yang sudah lepas.
Cegah Infeksi Tali Pusat
Setelah pusar bayi lepas, terkadang tunggulnya tidak sembuh sepenuhnya, memerah, lembap, atau ada juga yang menimbulkan benjolan.
Ini disebut granuloma, kondisi yang biasanya tidak berbahaya. Namun Moms perlu meminta dokter anak untuk memeriksanya lebih lanjut.
Berikut cara mengenali infeksi pada tali pusat:
- Pusar bengkak, merah, atau terasa sakit.
- Tunggul bengkak, bau, atau menangis.
- Demam.
- Lesu, atau menunjukkan kurangnya minat untuk minum ASI.
- Tali pusat berdarah aktif. Definisinya, ketika setetes darah dihapus, setetes lain muncul.
- Keluar nanah kekuningan atau putih.
Cara mencegah infeksi tali pusat paling mudah, yaitu jangan meIepas tali pusat dan biarkan ia lepas sendiri.
Perlu diingat Moms, tanda-tanda infeksi tali pusat dapat menyebabkan omphalitis (infeksi tali pusat yang mengancam jiwa). Ini dianggap sebagai kondisi serius dan perlu segera diobati.
Demikianlah bagaimana cara merawat pusar bayi yang sudah lepas. Semoga bermanfaat bagi Moms.