Dalam perjalanan mendukung tumbuh kembang anak, Moms perlu mengenali tipe kepribadian si kecil yang cenderung anak introvert atau anak ekstrovert. Dengan memahami karakteristik anak, Moms bisa memberikan bentuk dukungan tepat yang dibutuhkan untuk membantu anak mengembangkan kemampuan emosional dan sosialnya.
Salah satu tipe kepribadian yang memerlukan pendekatan yang berbeda adalah anak introvert. Anak-anak dengan kepribadian introvert cenderung lebih suka menyendiri, tidak mempunyai banyak teman, dan dikenal pemalu atau pendiam saat berada di lingkungan sosial. Untuk itu, Moms perlu membantunya agar bisa bersosialisasi dengan nyaman tanpa merasa tertekan.
Apa itu Kepribadian Introvert?
Menurut Susan Cain dalam bukunya, “Quiet: The Power of Introverts in a World That Can’t Stop Talking”, introvert adalah individu yang cenderung lebih suka pada kesendirian, lebih mendalami pikiran mereka sendiri, dan mendapatkan energi dari waktu yang dihabiskan sendirian atau dalam kelompok kecil yang intim.
Jika anak ekstrovert bisa mengisi energinya dari bergaul atau bersosialisasi dengan banyak orang, sebaliknya anak introvert bisa lelah secara mental dan fisik ketika bersosialisasi maka mereka perlu mengembalikan energinya dengan menyendiri atau melakukan hobi yang disukainya.
Faktor Penyebab Anak Menjadi Introvert
Susain Cain juga menjelaskan beberapa faktor yang menyebabkan anak mengembangkan kepribadian introvert, diantaranya:
1. Keturunan dan genetika
Sebuah penelitian menunjukan, kepribadian introvert ada korelasinya dengan faktor genetika dari orang tuanya.
2. Pengaruh lingkungan keluarga
Pola parenting keluarga bisa mempengaruhi kepribadian anak, misalkan keluarga yang cenderung menekankan kegiatan individu atau sering membiarkan anak menghabiskan waktu sendirian, mungkin akan mendorong anak mengembangkan kepribadian introvert.
3. Memiliki pengalaman sosial yang buruk
Anak yang memiliki pengalaman sosial yang buruk akan mempengaruhi perkembangan kepribadiannya, seperti merasa tidak nyaman atau tidak didukung saat berada di situasi sosial sehingga mereka lebih memilih jadi introvert.
4. Sensitivitas terhadap lingkungan
Anak introvert cenderung lebih sensitif terhadap rangsangan lingkungan, baik secara emosional maupun sensorik. Lingkungan yang terlalu ramai, banyak stimulus, atau tekanan sosial yang tinggi mungkin membuat mereka merasa tidak nyaman, sehingga lebih memilih untuk menghindari situasi tersebut.
Kenali 6 Ciri Ciri Anak Introvert
Anak dengan tipe kepribadian introvert memiliki ciri-ciri khas yang bisa membedakan mereka dari anak-anak ekstrovert. Moms, meskipun setiap anak introvert unik, berikut beberapa ciri-ciri umum yang terlihat pada mereka menurut penjelasan Susan Cain dalam bukunya:
1. Suka menghabiskan waktu sendirian
Anak introvert cenderung menikmati kesendirian dan ketenangan seperti membaca buku, menulis, melukis, dan kegiatan yang tidak melibatkan banyak orang. Mereka menyukai lingkungan yang tidak terlalu ramai.
2. Merasa lelah setelah bermain bersama teman-teman
Melakukan kegiatan sosial seperti kerja kelompok, study tour, hadir di pesta ulang tahun bisa membuatnya merasa lelah dan perlu segera istirahat dengan melakukan hobinya agar kembali berenergi.
3. Pola hidupnya teratur dan terjadwal
Anak introvert suka menjalani rutinitas yang teratur atau pola hidup yang jelas dalam kegiatan sehari-hari mereka.
4. Memiliki sedikit teman
Mereka lebih suka membangun pertemanan secara mendalam dengan beberapa orang yang membuatnya nyaman.
5. Tidak suka keramaian
Anak introvert cenderung memilih menyembunyikan diri saat berada di tengah keramaian sehingga mereka sering dianggap tidak bisa bersosialisasi dengan baik. Situasi yang ramai bisa membuat mereka merasa tidak nyaman dan tertekan hingga kehilangan fokus.
6. Tidak suka menjadi pusat perhatian
Tidak suka berada di keramaian membuat anak introvert menghindari menjadi pusat perhatian banyak orang. Mereka lebih nyaman melakukan kegiatan yang hanya melibatkan diri sendiri seperti membaca buku, menulis, melukis, melakukan penelitian, dan sebagainya.
7 Cara untuk Menghadapi Anak Introvert bagi Orang Tua
Moms, tidak perlu bingung bagaimana memperlakukan anak yang memiliki kepribadian introvert, ada 7 cara dari Susan Cain yang perlu orang tua lakukan saat menghadapinya anak introvert, diantaranya:
1. Hormati kepribadian anak
Ini adalah langkah pertama yang perlu Moms lakukan untuk menghadapi anak introvert. Hormati preferensi kepribadiannya dan pahami saat anak ingin menghabiskan waktu sendirian, bagaimana mereka berinteraksi, dan memproses informasi.
2. Berikan dukungan penuh
Berikan anak introvert dukungan untuk mengeksplorasi minat dan kegiatan yang mereka sukai agar bisa mengeksplorasi dunia dengan cara yang nyaman bagi mereka.
3. Jangan paksa anak introvert untuk berubah
Jangan paksa anak introvert untuk berperilaku seperti anak ekstrovert karena akan membuat mereka menjadi kontraproduktif. Moms perlu memberikan waktu dan dukungan agar mereka mampu berkembang dengan cara mereka sendiri.
4. Bantu anak membagun keterampilan sosial secara bertahap
Orang tua bisa membantu anak membangun keterampilan sosial secara bertahap dengan memperkenalkan mereka pada situasi sosial yang terkendali dan mendukung, juga berikan mereka kesempatan untuk mempraktikkan keterampilan sosial.
5. Membangun komunikasi terbuka dan validasi perasaannya
Moms perlu membangun komunikasi yang terbuka dengan cara memberikan rasa aman untuk berbicara tentang perasaan, kekhawatiran, atau pengalaman sosial mereka tanpa takut dihakimi. Kemudian validasi perasaan mereka untuk membantunya membangun kepercayaan diri.
6. Ajarkan untuk menghabiskan waktu sendirian dengan kegiatan produktif
Ajarkan mereka bahwa menghabiskan waktu sendirian bukan sesuatu yang negatif jika menggunakannya dengan melakukan kegiatan produktif yang memberikan efek positif untuk kehidupannya.
7. Berikan dukungan emosional secara konsisten
Anak introvert mungkin akan memerlukan lebih banyak waktu atau perhatian khusus, untuk itu Moms perlu mendukung mereka secara konsisten tanpa memberikan tekanan yang berlebihan.
7 Cara Membantu Anak Introvert Bersosialisasi dengan Nyaman di Lingkungan Sosial
Susan Cain juga memberikan panduan bagaimana orang tua bisa membantu anak introvert berinteraksi dan bersosialisasi dengan nyaman di lingkungan sosial, diantaranya:
1. Pahami kebutuhan anak introvert
Pertama-tama, orang tua perlu memahami bahwa anak introvert memerlukan waktu ekstra untuk merasa nyaman dalam situasi sosial. Jangan memaksa mereka untuk langsung berpartisipasi dalam interaksi sosial yang ramai jika mereka belum siap.
2. Bantu anak untuk mulai berinteraksi secara bertahap
Mulailah dengan situasi kecil dan terkendali, seperti bermain dengan satu atau dua teman dekat. Kegiatan ini membantu mereka membangun kepercayaan diri dan kenyamanan secara bertahap.
3. Berikan dukungan tanpa tekanan
Moms harus mendukung anak introvert tanpa memberikan tekanan berlebihan. Dorong mereka untuk ikut serta dalam kegiatan sosial, namun berikan mereka ruang dan kesempatan untuk mengambil inisiatif sendiri. Pastikan mereka tahu bahwa mereka memiliki pilihan dan kontrol atas interaksi sosial mereka.
4. Ajarkan anak keterampilan sosial
Buku Susan Cain menyoroti pentingnya anak introvert mempelajari keterampilan sosial. Moms bisa membantu dengan mengajarkan keterampilan seperti cara memulai percakapan, mendengarkan dengan baik, atau mengetahui kapan dan bagaimana menyampaikan pendapat.
5. Bantu anak memilih kegiatan sosial yang sesuai
Cari kegiatan sosial yang sesuai dengan minat anak introvert. Misalnya, mereka mungkin lebih nyaman dalam aktivitas yang melibatkan minat khusus seperti klub buku, seni, atau kegiatan yang melibatkan pemecahan masalah.
6. Berikan dukungan tanpa merasa malu
Anak introvert mungkin merasa malu atau cemas jika terlalu banyak sorotan pada mereka dalam situasi sosial. Penting bagi orang tua untuk memberikan dukungan tanpa membuat mereka merasa terlalu diperhatikan atau ditekan.
7. Berikan pujian dan penghargaan
Berikan pujian dan penghargaan pada anak introvert setiap kali mereka berhasil mengatasi rasa takut atau mengambil langkah untuk bersosialisasi. Sikap ini bisa memperkuat rasa percaya diri mereka dan membuat mereka merasa dihargai.
Kesimpulan
Meskipun anak introvert lebih nyaman menghabiskan waktu sendirian dalam kesunyian, mereka tetap perlu untuk berinteraksi atau bersosialisasi dengan orang lain dalam berbagai situasi kehidupan, baik di sekolah, tempat kerja, atau dalam membangun hubungan interpersonal. Melalui interaksi sosial, anak introvert bisa memperoleh pengalaman berharga yang membantu mereka dalam memahami dunia di sekitarnya.
Bersosialisasi bagi anak introvert bukanlah mengubah kepribadian mereka menjadi ekstrovert, melainkan membantu mereka mengembangkan keterampilan sosial yang penting dan merasa nyaman saat berinteraksi dalam berbagai situasi. Dukungan dan bimbingan yang tepat dari orang tua memainkan peran penting dalam membantu anak introvert belajar bersosialisasi dengan cara yang sesuai bagi mereka.
Referensi
Cain, Susan. (2012). Quiet: The Power of Introverts in a World That Can’t Stop Talking. Crown Publishing Group.