Jangan Sampai Terlewat! Ini 8 Bahaya Penggunaan Tisu Basah Bayi

Tisu Basah Bayi

Pemakaian tisu basah bayi untuk membersihkan kulit Si Kecil sudah menjadi bagian yang hampir tidak terpisahkan. Baik untuk membersihkan tangan Si Kecil setelah makan, membersihkan mainan, atau ketika Si Kecil buang air.

Tisu basah bayi memang menjadi salah satu barang yang dibutuhkan ketika memiliki bayi, terutama saat bepergian. Tisu ini memang biasnaya digunakan sebagai pengganti air dalam membersihkan area kelamin dan bokong bayi setelah buang air besar atau buang air kecil.

Mengutip dari penelitian Global Pediatrics Health, tisu basah bayi bahkan aman digunakan oleh bayi prematur dengan kulit yang sensitif. Namun, tetap saja penggunaan tisu basah ini memiliki efek samping yang perlu diwaspadai, Moms.

8 Bahaya Penggunaan Tisu Basah Bayi

Mitos yang beredar di kalangan masyarat menyebutkan kalau tisu basah bayi memang tidak aman digunakan untuk pantat Si Kecil. Moms pun mungkin kerap dianjurkan membersihkan area pantat bayi setelah buang air menggunakan air mengalir. Lantas, apakah penggunaan tisu basah bayi memang menimbulkan bahaya? Yuk, simak di sini!

1. Mengandung Bahan Kimia

Tisu basah memang mengandung bahan kimia seperti alkohol, pewangi, dan deterjen. Untuk tisu basah bayi umumnya tidak mengandung alkohol. Namun, zat kimia lainnya seperti dikosin dan methylisothiazolinone tetap dalam kadar rendah. Kulit bayi terutama yang baru lahir memang sangat sensitif dan tipis.

Penggunaan zat kimia ini bisa menyebabkan efek samping yang menyakitkan untuk Si Kecil. Pada umumnya, efek yang terjadi adalah iritasi dan alergi.

2. Kulit Jadi Kehilangan Kelembapannya

Meski kandungan alkohol di dalam tisu basah sedikit, namun tetap berisiko menyebabkan kulit kehilangan kelembapan dan air dari permukannya. Hal ini tentu akan membuat kulit jadi bersisik dan kering bahkan terkelupas. Lebih jauh lagi, kulit bisa kehilangan kelembapan dalam waktu lama sehingga mengalami kerusakan pada lapisan pelindungnya. Akibatnya ada risiko kulit iritasi, kemerahan, terasa perih, dan kering.

3. Alergi Kulit

Tisu Basah Bayi bisa Menyebabkan Alergi Kulit

Foto: canva.com

Bahaya penggunaan tisu basah bayi merupakan risiko alergi kulit. Bayi yang baru lahir memang tidak dianjurkan memakain produk kimia seperti bedak, tisu basah, sabun bayi, deterjen, dll. Kulit bayi sangat rentan terkena alergi kulit dan tisu basah bisa memicunya. Gesekan antara tisu dengan kulit memang bisa menyebabkan luka.

Apabila Si Kecil berpotensi mengalami alergi, misalnya memiliki riwayat alergi, maka sebaiknya hindari tisu basah. Tunda pemakaiannya hingga bayi berusia di atas 1 tahun. Cobalah untuk mengusapkan tisu basah sedikit ke bagian kulit Si Kecil, misalnya kaki atau tangan. Lalu, tunggu beberapa saat untuk melihat reaksinya. Apabila aman, maka Si Kecil bisa memakai tisu basah bayi.

4. Permudah Perpindahan Bakteri

Apabila Moms menggunakan tisu basah bayi dalam beberapa permukaan kulit, maka bisa memungkinkan transfer bakteri ke beberapa bagian tubuhnya. Misalnya saja, Moms menggunakan tisu untuk mengelap jari, lalu tisu tersebut diusapkan juga ke pipi bayi. Maka, bakteri dari jari akan pindah ke pipi. Hal inilah yang mengkhawatirkan saat-saat menggunakan tisu untuk membersihkan kotoran bayi.

Dengan mengusapkan lapisan tisu yang terkontaminasi kotoran ke kulit bayi akan menyebarkan bakteri yang lebih banyak. Untuk menghindari hal tersebut, sebaiknya gunakan beberapa lembar tisu basah. Gunakan selembar setiap kali mengusap kulit dan langsung menggantinya dengan tisu baru. Penggunaan tisu ini akan jauh lebih boros, namun lebih baik untuk kesehatan kulit Si Kecil.

5. Menyebabkan Iritasi Kulit

Kulit Si Kecil memang masih sangat sensitif dan tipis sehingga rentan teriritasi kandungan kimisa tisu basah. Apalagi jika tisu tersebut mengandung alkohol atau bukan jenis tisu basah khusus untuk Si Kecil. Risiko iritasi kulit yang bisa terjadi seperti ruam popok, lecet, jult terkelupas, dan bentol-bentol. Jika iritasi ini tidak ditangani dengan baik, maka bisa menyebabkan perih dan gatal, kulit terkelupas atau bahkan terinfeksi.

6. Risiko Eksim

Tisu basah Bayi Bisa Meningkatkan Risiko Eksim

Foto: canva.com

Eksim di kulit biasanya disebabkan oleh iritasi kulit yang tidak dirawat dengan benar. Eksim berupa kulit berair atau borok sangat mudah tersebar ke bagian tubuh lainnya. Si Kecil pun akan rentan terserang demam dan radang jika eksim yang terjadi semakin parah. Untuk itu, sebaiknya Moms perlu membawa Si Kecil ke dokter untuk mendapatkan perawatan eksim yang benar.

7. Tidak Aman untuk Lingkungan atau Boros

Efek samping tisu basah bayi memanglah tidak berhubungan langsung, namun hal ini bisa memengaruhi kondisi keuangan Moms. Harga tisu bayi memang akan lebih mahal jika dibandingkan dengan sebungkus kapas. Penggunaan yang banyak tentunya akan menyebabkan tisu basah jadi cepat habis.

8. Kotoran Tidak Terangkat Secara Sempurna

Tisu basah bayi memang sudah dilengkapi cairan khusus. Namun, cairan ini bisa saja menyebabkan kelembapannya tetap tidak cukup membersihkan kotoran dengan sempurna. Misalnya saja urine atau feses bayi yang terselip pada bagian lipatan atau sela-sela kulit. Maka, untuk hasil yang lebih baik Moms gunakan kapas dan air hangat setelah membersihkan kotoran dari permukaan kulit. Jadi, jangan lupa untuk dikeringkan sempurna dengan handuk lembut.

Baca Juga: Ini Dia 10 Rekomendasi Tisu Basah Bayi yang Aman Digunakan

Apabila memang perlu menggunakan tisu basah karena sedang dalam perjalanan, namun pilihlah tisu yang tidak mengandung lakohol. Beberapa merek tisu basah bayi juga akan mencantumkan informasi apakah aman bagi bayi baru lahir atau hanya boleh digunakan bayi di atas 1 tahun. Semoga informasi tadi bermanfaat ya, Moms!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

X