Picky eater atau biasa dikenal dengan pilih-pilih makanan adalah kondisi dimana si kecil menolak sebagian besar jenis makanan atau tidak tertarik untuk mencoba jenis makanan baru. Picky eater adalah hal yang umum terjadi pada anak dimulai dari usia 1 tahun hingga pra sekolah. Dalam sedikit kasus, picky eater dapat berlanjut hingga usia remaja.
Dikutip dari website Good Food Is Good Medicine, salah satu dari banyaknya penyebab anak picky eater yaitu karena anak-anak tidak menyukai hal baru, oleh karena itu, makanan dengan konsistensi yang berbeda dari biasanya sering kali sulit disesuaikan oleh anak-anak. Sehingga menyebabkan pola makan pilih-pilih.
Selain itu, merasa tertekan untuk mengonsumsi makanan tertentu, juga bisa menyebabkan si kecil picky eater. Faktor lainnya yang berkontribusi dalam picky eater adalah selera. Orang dewasa umumnya perlu mencoba makanan baru 10 -15 kali hingga terbiasa, jadi anak-anak membutuhkan waktu lebih banyak dari itu.
Ciri-Ciri Anak Picky Eater
Kebiasaan makan si kecil yang pilih-pilih ini tentu sedikit menjengkelkan ya Moms. Namun sebelum Moms semakin jauh melabeli si kecil sebagai anak picky eater, yuk cari tahu ciri-ciri anak picky eater.
1. Hanya Suka Makanan Hambar
Ciri-ciri picky eater ini yaitu si kecil tidak menyukai makanan dengan rasa dan bumbu yang kuat. Si kecil hanya menginginkan makanan dengan rasa alami seperti telur orak-arik. Hal ini disebabkan karena si kecil terlalu sering mencoba makanan dengan rasa yang kuat di tahun-tahun pertama mereka makan.
2. Tidak Bisa Mencampur Makanan
Pada ciri picky eater ini, si kecil biasanya menyukai berbagai rasa makanan, namun tidak suka mencampur berbagai jenis makanan menjadi satu. Misalnya mencampur lauk bersama nasi. Oleh sebab itu, pada ciri picky eater ini, si kecil cenderung mengkonsumsi lauk dulu baru kemudian nasi, atau sebaliknya.
Hal ini merupakan cara si kecil mengendalikan situasi. Mereka mungkin cemas terhadap berbagai perubahan makanan, misalnya dari tekstur bubur ke makanan padat. Meminta makanan dipisah merupakan salah satu cara si kecil untuk menenangkan emosi atau mengendalikan situasi.
3. Tidak Menyukai Tekstur
Si kecil tidak menyukai tekstur tertentu merupakan ciri utamanya. Hal ini dikarenakan otot mulut dan rahangnya masih berkembang, sehingga si kecil masih belajar untuk mengeksplorasi tekstur. Si kecil mungkin menolak makanan yang mereka yakni sulit untuk dikunyah dan ditelan karena merasa belum mempunyai kemampuan yang cukup.
4. Bukan Hal Baru
Di ciri ini, si kecil menyukai makanan yang biasa mereka konsumsi, namun tidak menyentuh makanan baru yang Moms sajikan. Hal ini dikarenakan mereka belum terbiasa dengan makanan baru atau mungkin si kecil memiliki pilihan lain mengenai apa yang mereka suka dan makanan yang ingin dimakan.
5. Pemilih yang Spesifik
Sama seperti ciri penyuka makanan hambar, pada ciri ini, si kecil memilih makanan spesifik lewat warna atau bentuk makanan sehingga mereka menolak untuk mencoba makanan baru. Hal ini dikarenakan si kecil suka makan makanan yang membuat mereka percaya diri.
6. Lebih Suka Minum Susu
Pada ciri ini, si kecil lebih menyukai minuman daripada makanan. Dalam hal ini, mereka lebih memilih susu dibanding makanan yang Moms sajikan sehingga si kecil tidak menyentuh makanan apapun di piringnya. Hal ini dikarenakan si kecil merasa minum jauh lebih cepat daripada makan sehingga mereka bisa meninggalkan meja makan lebih cepat.
Tentu hal ini adalah hal yang buruk. Karena susu dapat membuat si kecil lebih cepat kenyang sehingga akan menyisakan sedikit ruang bagi si kecil untuk merasa lapar.
7. Melepeh
Saat Moms memberi si kecil makanan baru, mereka memasukkan makanan ke mulutnya, tetapi kemudian mereka selalu melepehkan makanannya. Hal ini disebabkan karena si kecil memiliki masalah sensorik yang membuat si kecil bereaksi secara berlebihan terhadap sensasi makanan yang masuk kedalam mulutnya.
Atau bisa juga disebabkan karena si kecil memiliki kesulitan dalam menggerakkan mulut, rahang, lidah, dan oromotornya.
8. Tidak Bisa Diprediksi
Ciri ini mungkin sering Moms alami dan lumayan menjengkelkan karena si kecil tidak bisa Moms prediksi. Si kecil menyukai makanan yang Moms sajikan, namun saat Moms akan menyajikannya lagi, si kecil akan menolaknya atau memakannya dalam beberapa suap saja.
Hal ini biasanya terjadi karena pertumbuhan si kecil yang jauh lebih sedikit dibanding dengan 18 bulan pertama kehidupannya. Sehingga nafsu makan mereka bisa sangat bervariasi dari hari ke hari.
Dampak Picky Eater Bagi Kesehatan Si Kecil
Meski sebenarnya picky eater adalah hal yang umum dialami oleh anak-anak dan akan hilang sendiri pada akhirnya. Namun picky eater dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius dan berdampak jangka Panjang pada kesejahteraan anak.
Anak yang pilih-pilih makanan sering kali memiliki pola makan yang sangat. Oleh karena itu, anak picky eater biasanya tidak mendapatkan semua kebutuhan nutrisinya setiap hari. Hal ini tentunya dapat menyebabkan kekurangan, seperti kekurangan zat besi, kalsium, zinc, dan vitamin misalnya, yang dapat menyebabkan penyakit dan komplikasi lain di kemudian hari.
Kekurangan ini juga dapat menimbulkan dampak negatif sebagai berikut:
- Menurunkan konsentrasi dan tingkat energi si kecil yang akhirnya bisamenghalangi mereka untuk bereksplorasi dan mempelajari informasi baru dengan baik.
- Menurunkan fungsi kognitif si kecil.
- Melemahkan sistem kekebalan tubuh si kecil, sehingga lebih sulit untuk melawan berbagai penyakit.
- Meningkatkan masalah masalah berat badan, baik kekurangan ataupun kelebihan berat badan.
- Kerusakan gigi, jika si kecil sering mengkonsumsi makanan ringan atau permen.
Kebiasaan picky eater ini juga menyebabkan si kecil lebih rewel saat makan sehingga memiliki pola makan yang buruk dan juga dapat menyebabkan perilaku negatif si kecil saat makan seperti berteriak dan menangis.
Cara Mengatasi Picky Eater
Seiring berjalannya waktu, nafsu makan dan perilaku makan si kecil akan berubah dan semakin membaik loh Moms. Jadi cobalah untuk tidak frustasi dengan perilaku makan si kecil dan sediakan pilihan makanan sehat untuk si kecil. Berikut beberapa tips yang bisa membantu Moms untuk mengatasi anak picky eater.
1. Kekeluargaan
Cobalah untuk berbagi makanan antar anggota keluarga sesering mungkin. Hal ini harus dilakukan tanpa gangguan seperti TV atau ponsel pada waktu makan. Gunakan waktu ini untuk memberi contoh pola makan sehat kepada si kecil.
Moms bisa menyajikan satu kali makan untuk seluruh anggota keluarga dan tahan keinginan Moms untuk membuat makanan lagi jika si kecil menolak apa yang Moms sajikan. Karena hal ini hanya akan membuat si kecil semakin pemilih. Cobalah untuk memasukkan setidaknya satu makanan yang disukai si kecil setiap kali makan dan terus berikan makanan yang seimbang, baik dia memakannya atau tidak.
2. Jangan Memaksa
Jika si kecil menolak makan, jangan terlalu mempermasalahkannya. Ada baiknya bagi si kecil untuk belajar mendengarkan tubuh mereka dan menggunakan rasa lapar sebagai panduan. Jika mereka sarapan atau makan siang dalam porsi besar, biasanya mereka mungkin tidak ingin makan banyak sepanjang hari.
Memberikan makanan merupakan tanggung jawab orang tua dan keputusan anak untuk memakannya. Menekan anak-anak untuk makan atau menghukum mereka jika tidak makan bisa membuat mereka tidak menyukai makanan yang sebenarnya mereka sukai.
3. Tanpa Sogokan
Jika biasanya Moms menyogok si kecil dengan camilan apabila si kecil memakan makanan yang sudah Moms sajikan, cobalah untuk tidak melakukannya lagi. Karena hal ini hanya akan membuat makanan utama yang Moms sajikan tampak tidak menarik. Hal ini juga akan menimbulkan masalah saat si kecil memasuki waktu makan.
4. Coba, dan Coba Lagi
Jangan menyerah hanya karena si kecil menolak suatu makanan. Terus tawarkan makanan baru dan makanan yang sebelumnya tidak disukai si kecil. Diperlukan waktu hingga puluhan kali untuk mencicipi suatu makanan sebelum lidah balita dapat menerimanya. Atur jadwal makan dan membatasi camilan, sehingga dapat memastikan si kecil lapar saat makanan baru diperkenalkan.
5. Variasi Adalah Kunci
Tawarkan berbagai makanan sehat, terutama sayur-sayuran dan buah-buahan. Sertakan juga makanan berprotein tinggi seperti daging dan ikan tanpa tulang minimal 2 kali seminggu. Bantu si kecil mengeksplorasi rasa dan tekstur baru dalam makanan.
Coba tambahkan berbagai bumbu dan rempah ke dalam makanan si kecil agar lebih enak. Untuk meminimalkan pemborosan, tawarkan makanan baru dalam jumlah kecil dan tunggu setidaknya satu atau dua minggu sebelum memperkenalkan kembali makanan yang sama.
6. Makanan Adalah Sesuatu yang Menyenangkan
Balita sangat terbuka untuk mencoba makanan yang disusun dengan cara yang menarik dan kreatif. Jadikan makanan terlihat menarik dengan menatanya dalam bentuk yang menyenangkan dan penuh warna yang disukai oleh anak-anak. Berikan juga finger food yang biasanya disukai balita.
Potong makanan padat menjadi potongan-potongan kecil yang mudah dimakan, pastikan potongannya cukup kecil untuk menghindari risiko tersedak.
7. Libatkan Si Kecil Dalam Menyiapkan Makanan
Manfaatkan minat si kecil yang semakin besar dalam melakukan kontrol. Biarkan si kecil memilih buah dan sayuran mana yang akan dibuat untuk makan malam atau ajak si kecil berbelanja bahan makanan. Biarkan si kecil memilih resep baru untuk dicoba.
8. Koki Kecil
Libatkan anak dalam proses memasak makanan. Biarkan si kecil membantu Moms dalam menyiapkan bahan seperti menyaring, mengaduk, menghitung bahan, memetik sayuran, dan mengolesi sesuatu di makanan. Sehingga si kecil akan tertarik untuk mencoba makanan yang mereka masak. Jangan lupa untuk tetap diawasi ya Moms.
9. Batu Loncatan
Setelah satu jenis makanan diterima, gunakan batu loncatan untuk memperkenalkan makanan lain dengan warna, rasa, dan tekstur yang serupa. Hal ini dapat membantu si kecil memperluas variasi makanan yang akan mereka makan. Jika si kecil menyukai pai labu, cobalah berikan menu dengan tekstur serupa.
10. Pasangkan Makanan
Moms dapat mencoba menyajikan makanan yang asing dan cenderung tidak disukai si kecil, seperti asam dan pahit, dengan makanan yang biasanya disukai si kecil seperti manis dan gurih. Sajikan brokoli yang pahit berpasangan dengan keju parut yang asin, misalnya.
Berikut Tips dari Moms Fitria Wahyu (@fitriawahyuk via Instagram)
View this post on Instagram
Kesimpulan
Pada dasarnya Moms tidak perlu terlalu khawatir dengan perilaku picky eater pada anak, karena picky eater sendiri merupakan tahap perkembangan normal pada anak mulai dari usia 1 tahun.
Jika Moms mengkhatirkan pola makan anak picky eater, diskusikan kekhawatiran Moms kepada dokter anak agar bisa membantu Moms memecahkan masalah dan memastikan si kecil mendapatkan semua nutrisi yang diperlukan untuk tumbuh dan kembangnya. Lakukan yang terbaik dan sabar membimbing si kecil menuju pola makan normal dan sehat.
Referensi
- What makes a picky eater, and how parents can help?, Good Food Is Good Medicine, 21/11/23, https://health.ucdavis.edu/blog/good-food/what-makes-a-picky-eater-and-how-parents-can-help/2020/08
- Health and Social Impact of a Picky Eater, ABC Pediatric Therapy Network, 21/11/23, https://www.abcpediatrictherapy.com/health-and-social-impact-of-a-picky-eater/
- 10 Tips for Parents of Picky Eaters, Healthy Cildren,, 21/11/23, https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/toddler/nutrition/Pages/Picky-Eaters.aspx
- 8 Types Of Picky Eaters (And How To Get Them To Eat), Ready. Set. Food!, 21/11/23, https://readysetfood.com/blogs/community/8-types-of-picky-eaters